Malam hari, saat Ricko mengambil piyamanya di dalam almari, lingeria Intan terjatuh karena Intan memasukkan ke dalam almari dengan sembarangan waktu itu. Ia pun mengambil lingeria itu dengan tersenyum nakal lalu menghampiri Intan yang sedang mengisi formulir masuk universitas di atas meja belajar.
“Pakailah lingeria ini malam ini,” ucap Ricko pada Intan sambil menyerahkan lingeria itu. Intan menoleh dan memandang Ricko sambil mengernyitkan dahinya.
“Enggak mau, Mas,” tolak Intan sambil mendorong tangan Ricko yang sedang menyerahka lingeria itu.
“Kamu belum memakainya sama sekali sejak membelinya,” balas Ricko sambil tersenyum.
“Aku malu Mas,” ucap Intan pada Ricko dengan tersenyum malu. Ricko pun menarik tangan Intan dengan lembut, sehingga Intan berdiri mengikuti Ricko. Setelah itu Ricko mengggendong tubuh Intan ala bridal style ke atas tempat tidur. Intan memandang wajah Ricko dengan tersenyum, ia tahu apa yang akan terjadi. Tidak lama kemudian Ricko menerkam Intan dan terjadilah yang terjadi.
Keesokan harinya, Ricko meminta tolong pada Romi untuk mengantar formulir yang sudah diisi Intan ke kampus yang bersebelahan dengan perusahaannya. Ricko melarang Intan keluar dari rumah karena sedang hamil. Romi pun mengantar formulir itu ke Universitas ABC menggunakan motor perusahaan.
Setelah Romi menyerahkan formulir itu, ia bermaksud segera kembali ke perusahaan, tapi ketika sampai di area parkir, ia menabrak seseorang karena terburu – buru, sehingga beberapa kertas yang dibawa orang itu berserakan.
“Maaf,” ucap Romi pada orang itu lalu berjongkok dan membantu orang itu mengumpulkan kertas yang berserakan.
“Iya, tidak apa – apa,” balas orang itu sambil tersenyum dan mengumpulkan kertasnya yang berserakan.
Romi membantu memunguti kertas itu sambil membaca beberapa lembar kertas yang ia kumpulkan. Ia pun tahu bahwa seseorang yang ia tabrak ini adalah salah satu anggota BEM. Setelah mengumpulkan kertas itu, Romi menyerahkan kertas itu pada orang itu.
“Terima kasih,” ucap orang itu pada Romi sambil tersenyum.
“Sama – sama. Kamu anggota BEM?” tanya Romi pada orang itu.
“Iya, perkenalkan namaku Dina,” ucap Dina sambil mengulurkan tangannya pada Romi. Romi pun menyambutnya dengan suka cita.
“Romi,” jawab Romi sambil tersenyum.
“Kakak ngapain ke sini? Daftar kuliah?” tanya Dina ingin tahu.
“Tidak, tapi mengantar formulir pendaftaran seseorang, karena sedang hamil, jadi ia tidak bisa keluar dengan leluasa,” jawab Romi.
“Istri Kakak ya?” tebak Dina sambil tersenyum.
“Bukan, istri temanku. Aku pergi dulu ya, harus balik kerja soalnya,” pamit Romi pada Dina sambil melihat jam pada pergelangan tangannya. Akhirnya mereka pun berpisah.
Setelah kepergian Romi, Dina masuk ke dalam ruang BEM. Di sana sudah ada beberapa panitia lain termasuk Rena. Dina duduk di samping Rena dan membisikkan sesuatu.
“Barusan aku ketemu cowok ganteng banget,” bisik Dina di telinga Rena.
“Di mana?” tanya Rena penasaran sambil berbisik juga.
“Di area parkir,” jawab Dina.
“Anak kampus sini juga?” tanya Rena lagi.
“Bukan, hihihi,” balas Dina.
“Mendingan enggak usah cerita kalau begitu,” balas Rena sewot. Dina pun cekikikan setelah mendengar jawaban Rena.
Ali yang melihat mereka sedang ngobrol dan bercanda segera menegur mereka.
“Kalau mau ngobrol, mending di luar saja!” ujar Ali pada Rena dan Dina. Rena dan Dina pun terkejut lalu diam membisu seperti patung. Setelah itu rapat pun dimulai.
PENGUMUMAN PENTING!
Terima kasih sudah menanti dan menunggu novel DI PAKSA MENIKAH update dengan sabar. Bagi yang suka menuntut Author update terus, sudahkah kalian vote novel kesayangan kalian ini? Cara vote sudah ada di episode 99 ( Pengumuman cara vote) dan 135 (Pengumuman). Ternyata masih banyak yang tidak tahu caranya dan tidak mau membaca pengumuman yang saya berikan. Pengumuman update juga sudah saya umumkan di postingan instagram saya, tapi masih saja banyak yang tanya di dm. Saya mohon budayakan membaca, jangan bertanya mulu.
Beberapa hari ini plagiator mulai beraksi lagi di youtube. Saya tahu orang - orang itu juga membaca novel karangan saya ini dan sekarang juga membaca catatan saya ini. Saya harap para plagiator segera menghapus postingannya, bukan malah menambah postingannya. Kalian gila apa bodoh? Mencari uang dengan cara menjiplak karya orang lain. Dasar pemalas, tidak kreatif. Makan tu uang haram. Semoga Allah segera membalasnya. Saya sebagai penulis DI PAKSA MENIKAH benar - benar tidak ikhlas!
Gara - gara Corona, semua aktivitas dilakukan di rumah, sehingga kesibukan saya di dunia nyata semakin tidak terkontrol. Saya harap para pembaca sekalian bisa memakluminya apabila saya mulai jarang update. Terima kasih sudah membaca catatan kecil ini.