Chapter 575 - Menyerap Kekuatan Es

Xue Yikuang seperti iblis. Matanya merah padam dan seluruh tubuhnya mengkristal. Suasana di sekitarnya berputar dengan kedinginan yang menggigit. Walaupun tidak menyebabkan kerusakan, jika orang biasa menyentuhnya, mereka akan merasa seperti jatuh ke gua es.

Han Sen menggunakan semua kekuatannya untuk menerapkan keterampilan Kulit Es-nya, namun dia hanya berhasil mengusir invasi udara dingin yang berusaha untuk memakannya. Dia tidak berani menyentuh tubuh Xue Yikuang karena kekuatan esnya terlalu kuat.

"Keterampilan yang aku curi benar-benar tidak dapat diandalkan. Dia menggunakan Kulit Es tingkat pertama yang sama, tetapi ada perbedaan besar. Apa yang salah?" pikir Han Sen.

Ketika mempelajari Kulit Es, dia tidak menggunakan solusi geno. Kecuali Kulit Es yang dimiliki Xue Long Yan palsu, kalau tidak apa lagi alasannya?

Ketika Han Sen mempelajari Kristal Nano, dia menggunakan solusi geno untuk mencapai Kulit Es tingkat pertama. Pada awalnya, Han Sen sangat senang mempelari Kulit Es. Tapi sekarang, Kulit Es Han Sen terbukti tidak berguna untuk melawan versi Xue Yikuang.

Namun, formasi Kitab Dongxuan sangat mengagumkan. Walaupun Xue Yikuang telah membuka kunci pertama dan menjadi sangat kuat, dia tetap tidak dapat menyakiti Han Sen.

Badai salju yang mengerubungi Xue Yikuang bertambah besar. Matanya berwarna merah darah, dan tinjunya melesat lebih kencang daripada buih-buih pada air yang mendidih.

Han Sen terus menghindar, sambil melangkah mundur. Xue Yikuang terlalu cepat, dan dia tidak berani membiarkan Han Sen menyelinap keluar dari medan pertarungan yang telah dia bangun. Dia menempatkannya dalam situasi yang sangat berbahaya.

Tetapi di tengah semua ini, Han Sen melihat sesuatu yang sangat aneh. Udara dingin yang menyembur keluar dari Xue Yikuang diredam oleh Kulit Es dari Han Sen. Pada awalnya, dia tidak memperhatikannya, tetapi setelah beberapa saat, dia mulai merasa bahwa kekuatannya mulai menekan Xue Yikuang dari dalam. Menjalari seluruh tubuhnya, membuatnya kewalahan.

Jumlah bunga semakin bertambah, tetapi tidak menyakiti Han Sen. Sebaliknya, bercampur dengan organ dalamnya, menjadi bagian dari dirinya.

"Apakah ini artinya aku dapat menyerap udara beku Xue Yikuang?" Han Sen berpikir dalam hati, dengan gembira.

Dengan penyerapan kekuatan es ini, Kulit Esnya tampak berbeda. Han Sen tidak bisa meletakkan jari tepat di atasnya, tetapi tubuhnya tampaknya tidak terganggu dengan bunga es Xue Yikuang yang terus menerus disemburkan.

Pang!

Han Sen mengenakan baju baja berdarah sakralnya. Dia melemparkan tinju yang bertabrakan dengan tinju Xue Yi Kuang. Dia tidak puas dengan penyerapan dari kekuatan es atmosfer dan berpikir jumlah yang dia konsumsi tidak cukup. Dia ingin melihat apakah dia bisa menyerap kekuatan langsung dari sumbernya — Xue Yikuang sendiri.

Namun, ketika tinju terhubung, dia merasakan kekuatan es yang sangat besar menyerap ke dalam tubuhnya. Dalam hitungan detik, lengan, setengah tubuh dan seluruh aliran darahnya membeku. Tubuh bagian luarnya dengan cepat diselubungi dengan es, menghilangkan kemampuannya untuk bertarung atau bahkan untuk bergerak.

"Matilah." Mata Xue Yikuang menyala dengan api kebencian, menyinari Han Sen dengan bara pembunuhan. Satu tinju terakhir berusaha merasuki tubuh Han Sen.

"Oh, sial! Kekuatan es itu terlalu berlebihan untuk dapat dikonsumsi oleh Kulit Esku dengan segera." Han Sen ketakutan, dan pikirannya berpacu dengan ribuan pikiran tentang bagaimana dia bisa lolos dari kesulitan yang mengerikan ini.

Bum!

Rubah perak di bahu Han Sen akhirnya bergerak. Seperti petir perak, dia melompat ke arah musuh tuannya dan merobek kepalan tangan Xue Yikuang dengan cakarnya. Dengan kilatan petir, es yang mengelilingi tinjunya hancur, dan tubuhnya terlempar jauh. Listrik memakan Xue Yikuang, dan ketika dia jatuh ke tanah, seluruh tubuhnya menderita luka bakar parah. Tangannya yang menderita luka cakar tercabik-cabik, menampakkan tulang lengannya.

Xue Yikuang menatap rubah perak dengan sangat terkejut; dia kaget.

Rubah perak melolong kencang, dan seperti bayangan yang menyala, dia melompat ke atas Xue Yikuang.

"Aaaargh!" Xue Yikuang menggoyang-goyangkan tangannya dengan panik untuk berusaha menghentikan rubah yang menyerangnya, tetapi mereka tidak melakukan apa-apa. Dadanya tercabik-cabik oleh bekas cakar, dan darah mulai mengucur seperti air mancur. Kekuatan rubah yang menakutkan itu menghancurkan setiap bagian es yang membungkus Xue Yikuang.

Rubah perak itu tampaknya benar-benar marah, dan melingkari Xue Yikuang seperti bayangan perak. Halilintar dan petir membelah langit saat dia mengamati lawan tuannya.

Xue Yikuang, yang begitu kuat, benar-benar tidak berdaya di bawah cakar rubah perak. Sekali lagi, rubah perak menerkam dengan cakarnya ke tubuh Xue Yikuang, menimbulkan sungai darah. Tubuhnya sekarang dipenuhi dengan luka berdarah dan luka bakar yang telah menghangus.

Xue Yikuang ketakutan, berulang kali berteriak ketakutan. Kekuatan es di dalam dirinya melanjutkan aktivitasnya, tetapi tanpa kekuatan untuk menahannya, dia menjadi terbungkus oleh sarkofagus es buatannya sendiri. Rubah perak telah membuktikan kekuatan dahsyat yang dimilikinya, dan tidak ada yang dapat dilakukan Xue Yikuang untuk membalikkan situasi ini.

"Dia benar-benar makhluk super. Dia hanya anak rubah, namun sangat kuat." Mulut Han Sen menganga. Walaupun dia selalu curiga bahwa rubah perak memiliki kekuatan yang tidak ditunjukkannya, dia tidak pernah menduga bahwa kekuatannya akan begitu dahsyat.

Xue Yikuang, yang telah membuka kunci gen pertama, tidak memiliki peluang untuk menghadapi serangan rubah perak. Yang bisa dia lakukan hanyalah menyaksikan dirinya dialiri arus listrik.

Pang!

Petir perak menyambar dada Xue Yikuang. Mengangkatnya ke udara dan melemparkan tubuhnya sampai menabrak dinding es. Kekuatan lemparan begitu kencang sehingga dinding menjadi hancur seketika. Tubuhnya sekarang seperti arang, dan dia mendesah dan memercikan sisa listrik. Tubuhnya mengejang dan berputar-putar tanpa kendali.

Sepertinya dia tidak bisa bernafas, dan napasnya terputus-putus seolah-olah akan menjadi nafas yang terakhir.

"Tidak mungkin! Ini tidak mungkin," teriak Xue Yikuang. Dia mengalami kesulitan besar untuk membuka matanya. Dia menatap rubah perak, yang berdiri di atas salju dengan lembut dan elegan. Dia tidak percaya bahwa dia akan dibunuh oleh sesuatu yang tampak seperti rubah belaka.

Rubah perak berubah menjadi bayangan perak untuk terakhir kalinya dan berlari ke Xue Yikuang sekali lagi.

"Aaaargh—" Bum!

Xue Yikuang bahkan tidak dapat menyelesaikan teriakannya sebelum sebuah kilat besar merubahnya menjadi patung arang hitam. Saat angin kencang bertiup, tubuh Xue Yikuang terbawa hembusan angin dan hanyut seperti debu dan gema.

"Jadi, Xue Yikuang mati begitu saja?" Han Sen membuka matanya lebar-lebar, mencoba mengamati jejak-jejak debu hitam yang melayang di atas angin.

Dia sudah terbiasa melihat rubah perak yang jinak, tenang, dan tidak berbahaya, sehingga dia hampir lupa bahwa dia adalah makhluk super yang ganas. Melihatnya berubah menjadi sesuatu yang begitu menakutkan dan kejam adalah pemandangan yang cukup mengejutkan.

Dia kemudian mengembalikan pikirannya ke kondisi tubuhnya saat ini, yang sebagian besar masih terbungkus es. Darah di dalam tubuhnya sudah hampir membeku. Jika dia tidak bisa segera mencairkan dirinya, dia akan binasa.

Han Sen perlahan-lahan membalikkan Kulit Esnya, dan dia merasakan es yang menyelimutinya mulai mencair. Perlahan-lahan berubah menjadi udara beku yang berputar-putar masuk ke tubuhnya.

Rubah perak duduk di salju di sebelah Han Sen dengan tenang. Dia bahkan tidak berkedip ketika mengamati es merembes kembali ke tanah menjadi air.

Udara dingin yang berputar-putar di dalam dan di sekitarnya mulai dikeluarkan, kembali ke atmosfer. Kulit esnya menjadi kristal, dan daging serta tulangnya berubah menjadi transparan.

Seiring berjalannya waktu, kekuatan yang dikeluarkan Han Sen menjadi semakin berat. Tingkat transparansi daging dan tulangnya meningkat, dan sekarang nadinya dapat terlihat.