Chapter 708 - Kasih Seorang Ayah

Semua orang terkejut; mereka tidak tahu mengapa Dollar mendadak berhenti bertarung begitu saja. Mereka yakin, jika dia menerima serangan yang datang ke arahnya, dia akan berakhir sekarat.

Semua orang berpikir Dollar mungkin memiliki jurus rahasia, tetapi tidak begitu. Kaki Ratu menghantam kepala Han Sen tanpa pertahanan.

Tetapi yang terjadi selanjutnya membuat semua orang menganga kaget. Meskipun serangan Ratu mengenai kepala Han Sen dengan kecepatan yang mengejutkan dan sangat tepat, dia tidak bergerak. Dollar tidak bergerak sedikit pun. Ratu terlihat seperti telah menghajar sebuah patung, bukan tubuh manusia.

Tetapi dengan kekuatan Ratu, jika Dollar adalah patung, dia akan menjadi puing puing saat ini. Dan Han Sen masih berdiri tegak seakan Ratu tidak pernah menyentuhnya.

"Mustahil!" Teng Zhen Liu berdiri, dan matanya terbelalak, menatap Dollar yang baru saja berdiri di sana menerima tendangan itu.

Bukan hanya Teng Zhen Liu yang bereaksi seperti itu. Semua orang yang bahkan hanya tahu sekilas mengenai Ratu dan kekuatannya tidak mempercayai apa yang baru saja terjadi.

Kekuatan Ratu ada di atas segala evolver lain, itu adalah hal yang umum diyakini. Sulit untuk membayangkan seberapa tangguh orang yang mampu menahan satu serangannya dan bahkan tidak bergeming.

Dan Ratu sendiri pun sama kagetnya. Tetapi tetap saja, dia tidak membiarkan hal itu menghalanginya. Sepasang kaki indahnya kembali menendang Han Sen seperti dua naga yang ganas, dan dia tidak dibalas kembali. Dia menghajar Han Sen dengan keras, lagi dan lagi.

Ratu terus menendang, menyerang, dan menghajar. Teknik tendangannya tidak memberi celah untuk serangan balasan, jika Dollar bermaksud untuk melakukan sesuatu. Kakinya terus menghampiri secara bertubi-tubi dari setiap sudut.

Para penonton membeku melihatnya, saat tidak ada dari serangan Ratu yang membuat Han Sen bergerak sejengkal pun.

Seluruh penampungan menjadi hening. Bahkan petarung manusia lain yang bergabung dalam Pertarungan Dewa ikut terkesima.

Suara keras tendangan itu bergema jauh dan luas menyebrangi arena pertarungan, tetapi tubuh ungu yang kuat milik Dollar terus berdiri diam, seakan badai serangan Ratu bukanlah apa-apa kecuali angin sepoi-sepoi.

Ratu, yang selalu melakukan apa yang dia inginkan dan meraih hasil yang diharapkan, tiba-tiba mulai terlihat sedikit panik.

Dong!

Ratu menendang ke arah wajah Han Sen, tetapi kemudian dihentikan tepat sebelum dia mendarat.

Semua orang menatap mereka berdua. Dollar tidak bergerak; yang dia lakukan hanyalah mengangkat tangan kanannya dengan perlahan. Dia menggenggam tungkai kaki Ratu, dan dia tidak mampu menggerakannya lagi.

"Apa kau sudah cukup menendangku? Bisakah kita mengakhirinya sekarang?" Han Sen bertanya dengan lembut, sambil menggenggam betis Ratu.

Semua orang yang mendengar hal itu merasakan perasaan yang aneh, dan suasana pun berubah. Mereka tidak lagi terlihat seperti bertarung di arena pertarungan. Ratu kini terlihat seperti gadis kecil yang meluapkan amarah kepada ayahnya. Dollar adalah sang ayah yang membiarkannya meluapkan itu semua sebelum membawanya pulang.

Meskipun tidak pantas, orang-orang memandang kejadian ini seperti itu setelah mendengar Dollar berbicara. Ratu yang dingin dan kuat tidak lebih dari sekedar gadis kecil yang merajuk saat ini.

Ratu juga ikut menyadari suasana aneh ini. Dia menggertakkan giginya dan mengangkat kakinya yang lain. Dia berputar di udara dan menendang Han Sen.

Han Sen tidak mempedulikan tendangan kaki lainnya, dan dia membiarkannya untuk menghajar lehernya. Dia melangkah maju, menjulurkan tangannya, dan menggenggam pinggang Ratu saat dia di udara. Kemudian, dia menggendongnya seperti gadis kecil dan berjalan ke tepi arena pertarungan.

Tidak peduli seberapa banyak Ratu menendang, Han Sen tidak peduli. Dia hanya terus berjalan ke tepi arena pertarungan.

Semua orang berpikir mata mereka mengelabui mereka. Tidak ada yang bisa menyangka orang setenang dan sesabar Ratu terlihat seperti bocah nakal.

Perasaan ayah dan putrinya itu semakin terlihat jelas. Ratu adalah putri yang mengamuk sementara Dollar adalah ayah yang pengertian. Dia tidak berdebat dengan putri kecilnya, dia hanya membiarkan putrinya untuk meluapkan amarah yang dipendam dalam hatinya.

Entah bagaimana, sebuah ungkapan muncul di benak banyak orang; "Kasih seorang ayah."

Setiap orang terlihat heran; khususnya orang-orang dari Aula Bela Diri Ares. Mulut mereka terus menganga, tampaknya tidak akan menutup dalam waktu dekat.

Tidak ada yang menyangka Ratu, yang merupakan ketua aula bela diri—wanita yang mereka paling kagumi, bagaikan seorang dewi yang mereka tidak bisa tatap secara langsung—akan berakhir dalam pemandangan seperti ini.

Perasaan Ratu diselimuti oleh kemarahan dan rasa malu. Dia tidak pernah berpikir dia akan diperlakukan seperti ini, dan dia lebih baik memilih untuk dibunuh.

Tetapi pada saat yang sama, Ratu juga terkejut. Dia sadar akan tingkat kekuatannya sendiri,dan dia tahu hanya ada dua penjelasan yang memungkinkan atas kemampuan Han Sen untuk menahan serangannya.

Pertama, jubahnya pasti luar biasa keras untuk menahan tendangannya yang bertubi-tubi. Sulit membayangkan jubah seperti apa yang dimilikinya, jika memang sekeras itu.

Jika tidak seperti itu, dia pasti jauh lebih kuat darinya. Kekuatan jubahnya tidak terlalu berarti jika kekuatan mereka ada di tingkat yang sama.

Banyak penonton yang memiliki pengetahuan bisa melihat hal ini, dan ini membuat mereka tambah terkejut dari para evolver.

Ratu telah melampaui poin geno sakralnya. Dia juga memiliki seni geno hyper terbaik. Kekuatannya jauh di atas batas sebagian besar evolver normal, tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka yang menonton tidak bisa mempercayai atau bahkan menerima seberapa kuat Dollar sesungguhnya.

"Poin geno super; dia pasti telah menyerap poin geno super. Jika tidak, dia tidak akan sekuat itu." Pikiran tersebut terlintas di benak banyak orang.

Tempat Suci Para Dewa Pertama dan Tempat Suci Para Dewa Kedua memiliki orang yang telah membunuh makhluk super dan mendapatkan sari geno kehidupan mereka.

Tetapi sampai saat ini, metode penyerapan sari tersebut dan memperoleh poin geno super masih belum ditemukan. Penjelasan satu-satunya untuk penampilan Dollar adalah dia telah berhasil melakukan apa yang orang lain kira mustahil.

Dalam keheningan yang kini menyelimuti arena, Han Sen telah mencapai sisi arena pertarungan. Dia melemparkan Ratu keluar dari panggung.

"Pulanglah dan berhenti membuang waktumu. Aku di sini bukan untuk menghadapi manusia." Han Sen dengan dingin berkata padanya. Saat dia mengatakan hal ini, orang-orang seakan berhenti bernafas.

"Aku di sini bukan untuk menghadapi manusia."

Itu adalah kalimat biasa, tetapi hal itu masih membuat orang-orang tidak mampu bernafas. Darah para penonton mulai mendidih dan bergelora.