Pagi besoknya, Han Sen ada di kereta menuju stasiun teleportasi, dengan para penumpang dengan tujuan yang sama.

Banyak orang tidak mampu membeli alat teleportasim jadi mereka harus masuk ke Tempat Suci Para Dewa menggunakan stasiun teleportasi umum.

Hari ini, si kondektur sepertinya sedang kesal. Saat Han Sen sedang berpikir serius soal apa yang akan dilakukannya di Tempat Suci Para Dewa, guncangan keras di kereta membuat orang-orang yang berdiri berjatuhan ke segala arah.

Karena dia tidak memperhatikan, Han Sen juga tidak sengaja bergeser beberapa langkah ke depan dan jatuh di sesuatu yang lembut.

Tanpa sadar ingin memegang sesuatu untuk mendapatkan keseimbangan, dia merasa aneh karena dia memegang sesuatu yang lembut dan kenyal.

Lalu dia menyadari dia menabrak seorang wanita berseragam militer, dan tangannya ada di dadanya.

"Berengsek!" Wanita itu cemberut dan menyikunya dengan cepat dan keras. Jika dia berhasil, Han Sen akan kehilangan setengah wajahnya. Dia tanpa sadar mengangkat tangannya dan menangkis pukulan itu, merasakan pukulan kuat di tangannya dan terpaksa mundur beberapa langkah

Wanita itu menoleh dan memelototi Han Sen ganas. Dia berseru dengan satu tatapan: "Kau! Bokong..."

"Qin Xuan!" dia tidak menyelesaikan kalimatnya, tapi Han Sen berteriak ketakutan. Wanita berseragam itu teryata wanita yang telah memberinya julukan si Bokong Maniak.

Han Sen tidak menyangka Qin Xuan juga ada di Planet Roca, dan sepertinya dia telah terdaftar di dalam pasukan.

Berada di kemiliteran adalah hal lumrah di Aliansi, karena semua penduduk sah Aliansi harus menjalankan wajib militer setidaknya lima tahun saat berumur dua puluh. Saat Han Sen berumur dua puluh, dia juga bisa menjadi tentara, jika bukan karena alasan khusus untuknya untuk tidak menjalankannya.

Qin Xuan mengenali Han Sen, tetapi tidak memulai perkelahian. Dia hanya menatapnya dingin dan dengan pandangan sedikit jijik.

Han Sen berpikir lirih, "Pasti dia pikir aku ini mesum sekarang. Aku bahkan tidak menyalahkannya. Aku menusuk pantatnya dan kini... Jika aku adalah dia, aku akan berpikir hal yang sama."

"Begitu banyaknya planet di Aliansi, kenapa Qin Xuan harus di sini? Dan bagaimana mungkin aku bertemu dia dan melakukan ini padanya," pikir Han Sen sedih. Tidak ada jalan lain: dia harus membiarkan situasi ini berjalan begitu saja.

Di Aliansi, melukai seseorang tidak diperbolehkan. Qin Xuan tidak ingin membuat keributan, jadi dia hanya memelototinya dan tidak bertindak lebih jauh.

To his surprise, Qin Xuan followed behind him. Han Sen merinding karena tatapannya dan segera keluar dari kereta saat dia sampai di stasiun teleportasi.

"Anjing tidak bisa berhenti memakan kotoran. Kukira kau polos, sementara secara alami kau adalah orang yang menjijikkan." kata Qin Xuan sengit.

"Kau lihat apa yang terjadi. Itu di dalam kereta, dan banyak oprang lain yang juga terjatuh. Ini hanyalah kebetulan," kata Han Sen dengan senyum lirih.

"Apa kau akan percaya jika kau itu aku?" kata Qin Xuan dingin.

"Apa maumu?" Qin Xuan telah mencapnya sebagai orang brengsek, jadi dia tidak perlu menjelaskan lagi.

"Kau benar-benar berani, tidak menunjukkan penyesalan atas kelakuanmu. Pasti ini bukan pertama kalinya kamu melakukan hal ini." melihat Han Sen tidak akan meminta maaf, Qin Xuan geram, "Kau pikir aku tidak akan melaporkanmu ke polisi? Tidak semudah itu. Aku tidak bisa menghajarmu di sini, tapi di Tempat Suci Para Dewa, lain lagi ceritanya. Kamu pergi ke sana kan? Akan kutunggu kau."

Qin Xuan segera meninggalkannya dan prajurit memberi hormat padanya, "Selamat pagi, Penguasa Stasiun."

Han Sen tersandung dan tidak percaya apa yang dilihatnya. Dia hampir ingin menangis.

Semua stasiun teleportasi masuk ke sistem militer. Satu pasukan ditugaskan ke setiap stasiun, dan penguasa stasiun adalah pemimpin eksekutif pasukan.

Han Sen telah mendengar kalau penguasa stasiun yang lama akan dipindahkan, dan dia tidak percaya Qin Xuan akan menjadi penguasa stasiun yang baru, bahkan tidak di mimpinya yang paling aneh.

Han Sen memiliki firasat buruk tentang semua ini. Sebagai penguasa stasiun, QIn Xuan akan tahu dimanapun dia berada.

Dan bahkan tidak mungkin baginya untuk menggunakan stasiun teleportasi berbeda. Ada tiga stasiun teleportasi umum di Planet Roca, tetapi dua di antaranya sangat jauh, dan dia tidak bisa membuang waktu selama dua hari perjalanan.

Han Sen memasuki Tempat Suci Para Dewa saat Qin Xuan pergi ke kantornya. Dia memutuskan untuk menunggu sampai dia pergi ke penampungan sebelum dia kembali ke rumah.

Han Sen tidak memberikan kesempatan Qin Xuan untuk mencegatnya. Sabil membawa dendeng daging terbuat dari kalajengking mutan, Han Sen meninggalkan Penampungan Baju Baja.

"Apa aku menggunakan seluruh keberuntunganku saat aku menemukan kristal hitam?" pikir Han Sen depresi.

Dia belum begitu jauh saat melihat Anak Surga dan komplotannya berdiri di luar penampungan sambil mengobrol.

Han Sen tidak tertarik bertemu mereka dan sebaliknya. Akan tetapi, Luo Tianyang memanggilnya dari belakang: "Bokong Maniak, ayo sini!"

Dengan enggan, Han Sen berbalik arah menuju Luo Tianyang dengan heran.

"Aku memanggilmu. Kemari dan kau akan mendapat keberuntungan." Luo Tianyang melambai padanya sambil tersenyum jahat.

"Tidak perlu. Aku tidak kuat. Aku hanya bisa menghadapi makhluk biasa dan bahkan tidak bisa melawan makhluk primitif. Kurasa aku tidak bisa membantumu." Han Sen tahu jika tidak pernah baik ketika Luo Tianyang memanggilnya.

"Tidak perlu basa basi. Mau kuhajar kau? Kemari kataku!" Luo Tianyang menatap Han Sen dengan wajah kelamnya.