Chapter 25 episode 25

Zira mendatangi ziko dan asisten Kevin yang menunggu di luar toko.

Tuan kenapa kamu membayar sepatu ku , aku bisa kok bayar sendiri , apa kamu kira aku gak mampu bayar. Zira berkata dengan sedikit emosi.

Zira memang mampu membeli sepatu dan barang - barang branded lainnya , tapi dia lebih menggunakan uang nya untuk hal - hal yang lebih bermanfaat , menurut nya kualitas barang lokal juga sangat bagus.

Ya aku tau kamu bisa membelinya , tapi apakah kamu akan membeli sepatu branded ? tanya ziko.

Tentu aku membeli sepatu branded , Zira menjawab dengan singkat.

hahahaha nona nona , kamu tau , kamu itu membohongi diri mu sendiri , ziko menunjuk dahi Zira.

Maksudnya ? Zira bingung.

Kalo pun kamu ada uang gak mungkin kamu mau membeli barang - barang branded , lagian mana ada barang branded bisa lepas tumit sepatu nya . hahaha ziko tertawa.

Bagaimana dia bisa tau isi pikiran ku , guman Zira.

Hahaha kamu lucu tuan , Zira menunjuk lengan ziko dengan jari telunjuk nya, sambil merapatkan gigi nya.

Wajah Zira merona karena menahan malu , Zira selalu punya cara untuk mengalihkan pembicaraan.

Zira menatap sekeliling mall di seberang toko sepatu ada toko mainan , Zira berpikir untuk membeli sebuah mainan untuk Naura , karena lusa adalah ultah Naura .

Ultah Naura dan wedding anniversary nyonya Amel di adakan pada hari yang sama , Naura pada siang hari sedangkan pesta nyonya Amel pada malam hari

Tapi kalo aku pergi ke toko mainan dengan mereka berdua , pasti yang bayar si manusia es batu , batin Zira.

Zira berpikir keras bagaimana caranya agar manusia es di depan nya tidak ikut.

Sudah selesai nona Zira , apa mau melihat - lihat dulu , tanya asisten Kevin.

Aku sudah tidak ada keperluan lagi , tapi aku mau permisi ke toilet dulu , Zira menjawab dengan sedikit gugup.

Zira berjalan , ziko dan Kevin mengikuti dia dari belakang , Zira membalikkan badannya.

Eh kalian mengapa mengikuti ku , aku mau pipis , kalian tau kan pipis , Zira menekan intonasi nya.

Kalian di sini saja , aku sebentar kok ,

Ziko dan asisten Kevin berhenti sesuai dengan instruksi Zira.

Zira berjalan dengan tergesa - gesa sambil terus melihat kebelakang , Zira tidak mau kalo Tuan muda ziko dan Kevin mengikuti nya.

Setelah cukup aman , Zira masuk ke dalam toko mainan , tetapi Kevin mengetahuinya.

Tuan sepertinya nona Zira tidak pergi ke toilet , tapi nona Zira pergi ke toko itu , Kevin menunjukkan jari nya ke arah toko mainan tersebut .

Apa , Tuan muda ziko menahan amarahnya .

Lagi - lagi dia membohongi ku , Ziko menekan suara nya.

Mereka berdua berjalan menuju toko mainan , Zira sudah berada di meja kasir untuk membayar belanjaan nya , Zira membeli sebuah boneka yang cukup besar , besar boneka nya sebesar badan Zira , jadi Zira agak kewalahan untuk membawa nya.

Zira keluar toko dan mendapati Tuan muda ziko dan Kevin sudah berada di depan nya.

Zira gugup melihat dua manusia raksasa.

eh eh tuan muda , Zira membuat senyuman termanis nya.

Sudah selesai kamu ke toilet nya , tanya ziko dengan wajah menahan marah.

Melihat ekspresi ziko , ada ketakutan dalam dirinya , dia berusaha untuk menenangkan Tuan muda ziko.

Ah tuan , maaf aku tidak ke toilet aku , aku.,

Belum sempat Zira menjelaskan ziko sudah menarik boneka yang di beli Zira.

" hello readers maaf jika ada typo , like dan komen yang banyak ya "