Kamu mau ikut gak , ziko sedikit berteriak.
Cih aku kan pemilik nya , gerutu Zira sambil mengikuti langkah Tuan muda ziko dan Kevin.
Mereka betiga memasuki apartemen Zira , ziko melihat sekeliling apartemen Zira , apartemen ukuran minimalis , mempunyai 1 kamar tidur , 1 kamar mandi dapur dan ruang tamu sekaligus ruang tv yang bersebelahan hanya pembatas sebuah partisi.
Ziko memasuki kamar tidur Zira , memandangi setiap detail dari kamarnya , kamar dengan nuansa wanita , tertata rapi , warna dominan di kamar Zira berwarna pink , kamar yang sederhana tapi serasa nyaman .
Hey Tuan kenapa kamu di sini ? ini kamar perempuan tau ! Zira berbicara sedikit lantang.
Yang bilang kamar waria siapa , jawab ziko santai , ziko keluar menuju ruang tamu , dia meninggal Zira di kamar yang masih manyun .
Hey nona Zira , aku minta kopi ? Teriak ziko ,
Hey Tuan aku bukan pembantu mu , Zira menunjukkan jari nya ke arah ziko yang sedang duduk di sofa sambil menyalakan televisi .
Sudah cepat aku haus , perintah ziko.
Dengan sedikit ngomel zira pergi ke dapur yang bersebelahan dengan ruang tamu , dia membuat dua buah kopi .
Kemudian Zira meletakkan kopi tersebut di atas meja .
Minum perintah Zira .
Ziko memegang gelas kopi tersebut dan meminum kopi tersebut , tiba - tiba ziko menyemburkan kopi tersebut .
Kenapa kamu kasih garam kopi ku ? bentak ziko , kebetulan Zira berdiri di depan ziko yang hanya di batasi sebuah meja .
Itu hukuman karena kamu tadi mencium ku , Zira tertawa sambil menjulurkan lidah nya dan meninggal ziko dan Kevin .
Sini kopimu , ziko mengambil kopi Kevin , dia meminum kopinya Kevin .
Tuan kalo kamu minum kopi ku , aku minum apa ? tanya Kevin seperti orang bodoh .
Buat lagi sana , perintah ziko .
Kevin pergi ke dapur untuk membuat kopi , dia tidak kesusahan untuk menemukan kopi tersebut , setelah selesai membuat kopi dia duduk kembali di sebelah ziko dengan membawa kopi nya .
Ziko meminum kopi nya sedikit demi sedikit ,
kenapa kopi mu manis ? tadi dia buat kopi ku asin ? tanya ziko ke Kevin .
Mungkin nona Zira masih kesal dengan serangan mendadak dari Tuan , Kevin tertawa kecil .
Tidak berapa lama Zira keluar dari kamarnya dengan menggunakan baju terusan di atas lutut berbahan kaos , dia menggulung rambut nya dengan asal , sehingga membuat bentuk tubuh nya terlihat seksi , bokong nya yang penuh dan gunung kembarnya terlihat sangat sempurna , melihat Zira memakai baju seperti itu , ziko menelan air liur nya dengan kasar sedangkan Kevin menyemburkan kopinya .
Hey ganti baju mu , perintah ziko .
Memang nya apa yang salah dengan baju ku , tanya Zira heran.
Zira tidak merasa ada yang salah dengan pakaian nya, secara dia sering memakai baju itu , dan menurut nya baju itu pantas untuk di pake memasak atau pun membersihkan rumah .
Kamu mau menggoda kami ! cepat ganti baju mu , bentak ziko
Eh satu lagi pake celana jangan pake baju seperti itu , ziko menunjuk jari nya ke arah baju Zira .
Cih aku itu mau masak bukan mau fashion show , gerutu Zira .
Zira berjalan menuju kamar sambil mengentak - hentak kan kaki nya .
Mau masak aja susah , pake baju di atur , heran yang punya apartemen ini aku , kenapa dia yang ngatur aku , Zira bergumam sendiri .
Zira kembali keluar dari kamar nya , zira menggunakan celana pendek di atas lutut dengan kaos yang sedikit longgar.
" hello readers maaf jika ada typo , like dan komen yang banyak ya " terimakasih.