Ziko dan Kevin menunggu di luar kamar .
Didalam ruang VVIP terdapat kamar , ruang tamu , ruang makan .
Zira membuka mata nya perlahan masih dengan posisi berbaring .
" Apa aku sedang bermimpi , oh ya aku sedang bermimpi , aku bermimpi kalo aku di jodohkan dengan si ubi kayu , syukur lah itu hanya mimpi ", racau Zira dengan suara serak khas bangun tidur sambil membenamkan kan kembali kepalanya ke dalam selimut .
Ceklek pintu kamar terbuka .
" tunggu - tunggu aku di apartemen hanya sendiri pembantu aja aku gak punya , lalu siapa yang membuka pintu , apa di sini sekarang ada hantu , oh tidak mana mungkin ada hantu , aku kan lebih seram dari hantu mana ada hantu yang mau tinggal di apartemen ku ", gerutu Zira .
Zira membuka selimut nya dengan perlahan , kepala nya menyembul keluar betapa kaget nya Zira .
" Aaaaaaa ", Zira berteriak kencang dan melempar bantal ke arah yang membuka pintu .
Ya ya yang membuka pintu adalah ziko . Ziko menangkap bantal yang di lempar kan Zira ke arah nya .
" Kamu sudah sadar , aku baru mau memberikan mu nafas buatan ", ucap ziko santai .
Zira tidak menghiraukan ucapan ziko , dia memandang keliling kamar .
" oh betapa bodoh nya aku , kenapa aku tidak mengenali kamar ku sendiri , kenapa ini bukan mimpi saja ", guman Zira pelan .
" Hey ubi kayu keluar kamu ", bentak Zira sambil melemparkan benda - benda ke arah ziko secara berulang .
" Baik - baik aku keluar , kamu kalo marah tambah cantik calon istri ku ", ucap ziko tertawa kecil sambil menutup pintu Kembali .
" aha aku ada ide ", ucap Zira sedikit senang .
Di luar kamar
Ziko telah menutup pintu kamar dan duduk kembali di sofa berseberangan dengan asisten Kevin .
Tiba - tiba pintu ruangan VVIP terbuka , nyonya Amel beserta asisten nya datang ke ruangan itu .
" Dimana zira ", tanya Nyonya Amel .
Ziko menunjukkan jarinya ke arah kamar .
" Apakah dia sudah sadar ", tanya Nyonya Amel .
Ziko mengangguk mengiyakan .
" Bagaimana keadaan di luar ", tanya ziko .
" mama dan papa sudah mengendalikan nya dengan aman ", ucap nyonya Amel cepat .
nyonya Amel melangkah kan kaki nya menuju kamar tapi sesaat berhenti karena ucapan ziko .
" Ma apakah ini harus berlanjut ", tanya ziko .
Nyonya amel memutar badannya dan kembali ke arah ziko .
" mama tidak main - main dengan ucapan mama , 2 jam lagi akan ada konferensi pers , kamu harus mempersiapkan semua nya ", ucap nyonya Amel .
Nyonya Amel hendak pergi dan kembali memutar badannya , ingat ziko perlakukan Zira dengan baik .
Nyonya Amel membuka kamar , betapa kagetnya dia melihat kamar yang sudah berantakan .
Zira melihat kedatangan Nyonya Amel , Zira memalingkan wajah nya .
cih , dasar singa betina bisa - bisa nya dia menjodohkan ku dengan anak nya , gerutu Zira dalam hati .
" Zira , saya tau kamu marah dan tidak terima dengan semua ini , saya hanya ingin ziko menikah , dan menurut saya kamu adalah wanita yang tepat ", ucap Nyonya Amel sambil duduk di samping Zira .
" Maaf saya telah mengancam kamu , tapi saya harus melakukan nya ", ucap Nyonya Amel lagi .
Zira masih tidak menjawab atau pun membantah ucapan Nyonya Amel dia masih dengan posisi yang sama memalingkan wajahnya dari nyonya Amel .
" Baiklah siapkan diri mu dua jam lagi kita akan ada konferensi pers ", ucap Nyonya Amel sambil mengelus rambut Zira .
Nyonya Amel berjalan hendak keluar kamar dan menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan dari Zira .
" kenapa nyonya memilih aku ", tanya Zira .
Nyonya Amel membalikkan badannya melihat ke arah Zira .
" karena kamu istimewa ", ucap Nyonya Amel cepat sambil melangkah kan kaki nya keluar kamar .
" cih karena kamu istimewa , martabak kali istimewa ", gerutu Zira .
" like , komen dan vote yang banyak ya , terimakasih ".