Isak tangis Zira sudah tidak terdengar lagi , Zira pingsan di dalam pelukan ziko . Ini kedua kaki nya Zira pingsan semua karena ziko .
Ziko mengangkat Zira dengan gampang nya , dia membawa Zira menuju mobilnya . Ziko membaringkan Zira di kursi belakang kepala Zira di letakkan di paha nya . Ziko merasa kasihan melihat calon istri nya .
" Aku tidak akan membiarkan mu menetes kan air mata lagi siapapun yang membuat mu meneteskan air mata akan berhadapan dengan ku , aku akan membahagiakan mu itu janjiku ", guman ziko sambil mengelus rambut Zira .
Ziko mengurungkan niat nya untuk menghancurkan fiko , dia merasa fiko menjadi ancaman untuk hubungan nya . Seandainya Zira tidak memberitahukan mengenai anak fiko bisa di pastikan ziko akan menghancurkan nya .
Ziko jadi posesif dia tidak ingin melihat siapa pun dekat dengan calon istri nya . Ada rasa senang di dalam hati ziko karena pengakuan Zira yang mengatakan bahwa fiko tidak mendapatkan tempat istimewa di hatinya Zira .
" Tuan bagaimana apakah saya harus menghancurkan nya ", tanya Kevin .
" Batalkan rencana kita , tapi pastikan dia tidak mendekati Zira , siapapun itu ", ucap ziko tegas .
" Baik tuan ", ucap Kevin .
Asisten Kevin masih menyetir mobil , ziko masih menatap lekat wajah Zira .
" Betapa indah wajah mu , Tuhan telah menciptakan mahluk sangat sempurna ", guman ziko pelan .
Ziko kembali mengelus pipi Zira .
" aku menyukai mu apa adanya mulut mu yang bawel sikap mu yang konyol membuat ku ingin selalu dekat denganmu ", guman ziko sambil mengelus bibir Zira .
Mobil mereka sudah sampai di depan apartemen Zira . Ziko mengangkat tubuh Zira dalam pelukan nya .
Ziko meletakkan Zira di atas kasur dan menutupinya dengan selimut . Ziko duduk di pojok dekat jendela kamar . Tiba - tiba ponsel Zira berbunyi . Ziko mencari suara ponsel tersebut yang berada di dalam tas Zira .
Ziko membuka ponsel Zira dengan sidik jari Zira . Dia mengecek setiap chat yang masuk dan dia menemukan chat dari fiko .
" Jadi kamu sudah janjian dengan nya sebelum nya ", geram ziko sambil mengutak ngatik ponsel Zira .
Ziko memblokir nomor ponsel fiko melalui ponsel Zira . Ziko berpikir sejenak mengenai percakapan mereka di telepon sebelumnya . Zira tidak mengenali suara nya , jadi ziko berniat memasukkan nomor ponsel nya ke dalam ponsel Zira .
Ziko memasukkan nomor ponsel nya dan dengan cepat langsung muncul sebuah nama ubi kayu gosong . Ziko mengernyitkan dahi nya dan menggeleng - gelengkan kepalanya .
Dia mengganti nama nya di dalam ponsel Zira dengan nama calon suami ku tersayang . Ziko meletakkan kembali ponsel Zira karena zira sudah mulai siuman .
" Aku kenapa sudah di kasur bukan nya tadi aku nangis oh mungkin si ubi kayu yang mengangkat aku ", gumam Zira pelan masih dengan posisi berbaring .
" Ah mengingat kejadian tadi ingin rasanya aku jewer telinga mereka berdua ", gerutu Zira sambil duduk secara perlahan di atas kasur .
Dia meregang kan semua otot nya dia hendak turun dari kasur tapi sekilas dia melihat ada seseorang duduk di dekat jendela , Zira terdiam sebentar .
" Siapa yang duduk di sana , apa ada hantu sekarang di sini ", guman Zira pelan .
Zira masih belum berani melihat ke arah belakang .
" Hey hantu aku tau kamu pasti hantu berjenis kelamin pria , sudah berapa lama kamu di situ ", teriak Zira .
" dia tidak menjawab mungkin aku harus menggunakan bahasa hantu tapi aku harus kursus dulu sama Mbah Jambrong ", guman Zira pelan sambil menggaruk rambut nya .
Zira berpikir sejenak
" Hey hantu kalo kamu suka sama ku urungkan saja niat mu karena kamu pasti akan di musnahkan sama si ubi kayu ", teriak Zira .
Zira memberanikan diri melihat kebelakang dia kaget ternyata yang duduk di kursi dari tadi ziko . Zira Langsung melempar ziko dengan bantal nya .
" Kenapa kamu tidak menjawab ucapan ku ", gerutu Zira .
Ziko hanya tersenyum melihat tingkah Zira .
" Bagaimana aku menjawab tadi kamu memanggil hantu memang nya wajah ku terlihat seperti hantu ", ucap ziko santai .
Zira turun dari kasur sambil merapikan rambut nya karena ada yang bilang sama dia ketika rambut nya berantakan dia seperti kuntilanak kehilangan sisir .
Zira keluar dari kamar di ikuti ziko di belakang . Zira mengambil gelas yang berisi air mineral kemudian di meminum nya .
Zira melirik ke arah asisten Kevin , dia menghampiri Kevin yang sedang menghadap laptop .
Prok dia memukul lengan Kevin dengan centong nasi .
" Aw ", teriak Kevin kaget sambil memegang lengan nya .
" Ini balasan karena kamu tidak melerai pertengkaran tadi ", ucap Zira sinis.
Kevin meringis karena dapat pukulan mendadak dari Zira .
" gak usah cengeng ", ucap Zira ketus sambil meninggalkan ziko dan Kevin di ruang tamu .
' like komen dan vote yang banyak ya biar semangat author update nya ".