Chapter 162 episode 162

" Nona maukah anda menemani saya bertemu dengan tuan Arata." Ucap Koko pelan.

" Hanya sekedar menemanikan?" Ucap Zira cepat.

" Enggak, maksud saya apakah anda mau membantu saya selama di guest room. Tidak mungkin kalo saya aja yang berbincang dengan tim tuan Arata." Ucap Koko memohon.

" Aduh ini bukan bidangku." Ucap Zira cepat.

" Saya mohon nona temani saya di sana, ingatkan saya kalo saya berbuat salah. Saya khawatir tidak bisa menjaga sikap saya." Ucap Koko sambil memandang Zira dengan penuh permohonan.

Zira menganggukkan kepalanya, dia merasa kasihan melihat Koko. Dia tau ini bukan bidangnya tapi dia berharap dengan kehadirannya di ruangan itu akan membuat Koko lebih percaya diri.

Waktu yang di tentukan sudah tiba. Tuan Arata beserta rombongan sudah tiba di gedung Rahasrya group. Kedatangan mereka di sambut oleh Zira dan Koko.

" Konbanwa, Nitta-san (Selamat sore tuan Arata)." Ucap Koko menunduk badannya menghadap Tuan Arata. Zira pun ikut membungkuk kan badannya tanda hormat kepada Tuan Arata. Tuan Arata tersenyum lebar karena biasanya dia di sambut dengan bahasa Inggris tapi di perusahaan Raharsya group dia di sambut dengan bahasanya.

Koko sudah mulai bertingkah melihat tuan Arata masih muda dan ganteng, bisa di perkirakan umurnya hampir sama dengan Ziko. Zira mengingatkan Koko dengan menyenggol bahunya.

" Kalo kamu mau keluar dari gedung ini silahkan, pintu ada di sana." Ucap Zira berbisik menyindir Koko.

" Suami sama istri sama saja, sama-sama suka mengancam." Ucap Koko berbisik.

Mereka mengajak tuan Arata beserta tim menuju guest room. Guest room berada di lantai dasar.

" Suwatte kudasai, Nitta-san (Silahkan duduk tuan arata)" Ucap Zira sopan. Koko langsung menolehkan kepalanya menghadap Zira.Dia tidak habis pikir dengan istri bosnya bisa berbicara bahasa Jepang.

Koko berbisik kepada Zira.

" Berapa bahasa yang anda pelajari nona?" Ucap Koko heran tetap berbisik.

" Diam! Jangan tanya berapa bahasa yang aku pelajari. Kalo kamu tau pasti kamu akan pingsan di sini." Ucap Zira berbisik.

" Jiko san wa dokodesu ka (Dimana tuan Ziko)." Ucap Tuan Arta sopan.

" Mamonaku jiko uji ga tōchaku shimasu (Sebentar lagi tuan Ziko akan sampai)." Ucap Koko hormat.

" Kono kaisha de no anata no tachiba wa nandesuka (apa posisi kalian di perusahaan ini)." Ucap Tuan Arata ramah.

Zira dan Koko saling pandang.

" Watashi wa hishodesu (Saya sekertarisnya)." Ucap Koko cepat sambil tersenyum manis.

" Soshite anata (dan kamu)." Ucap tuan Arata melihat ke arah Zira.

" Watashi wa jiko san no tsumadesu (Saya istrinya tuan Ziko)." Zira tersenyum manis, sebenarnya dia tidak mau mengatakan tentang jati dirinya di hadapan tuan Arta, dia takut perusahaan Raharsya mendapatkan kesan buruk, karena melibatkan seorang isteri untuk membantu suaminya.

Tapi di luar dugaan Zira, Tuan Arata tersenyum manis dan berjalan memutari meja. Tuan Arata membungkukkan badannya ke arah Zira. Tanda hormat kepadanya. Zira pun membalasnya dengan membungkukkan badannya.

Tuan Arata, Koko dan Zira berbicara sangat akrab. Mereka bukan membicarakan mengenai bisnis mereka membicarakan hal-hal unik yang ada di Jepang.

Mobil Ziko sudah sampai di depan pintu loby. Ziko segera berlari di ikuti oleh Kevin dari belakang. Mereka berlari menuju guest room. Ziko membuka pintu guest room, dia mendapatkan pemandangan yang beda dari biasanya. Karena yang Ziko tau kalo tuan Arata sangat suka kedisiplinan dan tidak humoris tapi di hadapannya tuan Arata sangat mudah bergaul dan humoris.

" Hello, Mr. Ziko ( Halo tuan Ziko)." Ucap Tuan Arata ramah sambil membungkukkan badannya.

Ziko ikut membungkukkan badannya.

" according to the secretary agreement and your wife. Then I will invest my shares in your company (sesuai dengan kesepakatan sekertaris dan istri anda. Maka saya akan menanamkan saham saya pada perusahaan anda)." Ucap Tuan Arata ramah.

Ziko senang mendengar tuan Arata akan menginvestasikan sahamnya pada perusahaan Raharsya group, tapi Ziko bingung dengan kedua orang di depannya. Bingung karena dua orang tersebut bisa meyakinkan tuan Arata untuk menginvestasikan sahamnya. Kevin sudah mempersiapkan semua dokumen untuk di tandatangani kedua belah pihak. Mereka menandatangani kontrak kerjasama yang disaksikan oleh masing-masing tim mereka.

Sebagai persahabatan dan rekan bisnis, Ziko membawa tuan Arata beserta timnya untuk makan malam bersama di sebuah restoran binatang lima. Ziko hari ini benar- benar senang karena perusahaannya telah menang tender dan hari ini dia dapat menjalin kerjasama dengan tuan Arata.

Tuan Arata dan timnya berada di dua mobil terpisah dan Ziko satu mobil dengan kevin, Koko dan Zira.

Di dalam mobil.

Ziko memandang istrinya dan sekertarisnya dengan heran.

" Ilmu apa yang kalian pakai sampai kalian bisa meyakinkan tuan Arata untuk menginvestasikan sahamnya pada perusahaanku." Ucap Ziko heran.

" Ah tuan sebenarnya." Belum sempat Koko berbicara tapi sudah di pukul duluan dengan Zira. Koko langsung menoleh ke belakangnya.

" Ingat apa yang aku ajarkan tadi." Ucap Zira cepat sambil menatap tajam Koko.

Ziko memperhatikan mereka berdua.

" Apa yang terjadi di antara kalian?" Ucap Ziko penasaran.

" Apa kamu tidak bisa melihat perubahan yang di tampilkan sekertaris kemayumu." Ucap Zira cepat sambil menunjuk ke arah Koko.

" Ya aku melihat ada perubahan dari tadi, aku perhatikan dia selalu memasukkan tangannya ke dalam saku celana."

" Hahahaha itu salah satunya." Ucap Zira sambil tetap tertawa.

" Jelaskan padaku semuanya."

Zira menjelaskan semuanya kalo dia sudah mengajari kursus kilat untuk menjadikan Koko sebagai pria tulen. Dan kursus kilatnya berhasil walaupun tadi ada kendala karena ketampanan tuan Arata, Koko jadi agak gemulai sedikit. Tapi Zira bisa mengendalikannya dengan baik.

" Tuan tau semua karena nona Zira makanya tuan Arata mau menanamkan sahamnya di perusahaan kita."

Ziko menatap serius kepada istrinya. Di pikirannya sudah ada yang aneh-aneh.

" Apa yang kamu lakukan sampai dia bisa dengan cepat menginvestasikan sahamnya." Ucap Ziko penasaran.

" Mana ada, aku enggak melakukan apapun aku hanya menemani dia, dan selebihnya dia yang mengendalikan tuan Arata." Ucap Zira sambil menunjuk ke arah Koko.

Tuan Arata langsung menginvestasikan sahamnya kepada perusahaan Ziko. Setelah dia tau kalo Zira adalah istri dari pemilik perusahaan. Tapi Zira tidak mau menyanjungkan dirinya. Dia memberikan penghargaan itu kepada Koko agar dia lebih dihargai di perusahaan itu.

Ziko bertepuk tangan mendengar penjelasan dari istrinya. Suatu penghargaan buat Koko yang bisa menarik investor asing ke dalam perusahaannya.

" Hebat kamu, besok kalo ada investor asing kamu yang akan aku kirim." Ucap Ziko bangga.

Koko hanya tersenyum dia melihat kikuk ke arah Zira. Karena Zira lah yang banyak membantunya tadi. Koko akan banyak belajar dari Zira tentang semuanya. Karena Koko merasa Zira orang pintar.

" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih."