Chapter 375 episode 374 (S2)

" Stefani akan menunggu di tengah-tengah. Tim siapa yang bisa sampai terlebih dahulu menjadi pemenangnya." Ucap penjaga pantai.

Stefani sudah menunggu di atas speed boat, dia berada di tengah laut. Setelah Stefani berada di posisinya. Dodi memerintahkan semua tim untuk

mengenakan life jacket. Semua tim sudah berada di atas jet ski. Semua pria berada di depan dan wanita di belakangnya.

" Semua siap. Satu dua tiga." Penjaga pantai memberikan instruksi.

Semua tim berlomba menjadi pemenangnya. Tapi jet ski tim Zira tidak bergerak sama sekali.

" Kenapa tidak jalan." Ucap Zira sambil menepuk pundak Koko.

" Serem, kalau ada ikan hiu bagaimana?" Ucap Koko ketakutan.

" Aku kasih kamu sama ikan hiu. Cepat jalan kita sudah ketinggalan jauh." Ucap Zira sewot.

Koko belum juga mau menyalakan jet skinya.

" Pindah, biar aku yang di depan." Ucap Zira.

" Tapi."

" Udah enggak usah pakai tapi." Ucap Zira menarik tangan Koko agar pria itu berpindah posisi.

Koko pindah di posisi belakang.

" Nona pelan-pelan ya." Ucap Koko takut.

" Pelan-pelan memangnya kita lagi jalan santai. Pegang yang erat kita mau ngebut." Ucap Zira menyalakan jet ski.

Jet ski yang Zira kendarai sudah melaju dengan kecepatan tinggi.

" Nona pelan-pelan, nanti kita di tangkap polisi." Ucap Koko teriak.

" Tenang saja, di laut tidak ada rambu lalu lintas. Dan polisi tidurnya juga sudah bangun." Ucap Zira teriak, karena suara mesin jet ski yang bising membuat mereka harus bicara kencang.

Koko masih tetap takut, cara membawa jet ski Zira memang patut diacungkan jempol.

" Nona, apa main jet ski ini juga belajar sama aquaman." Tanya Koko.

" Bukan, kalau ini aku kursus dengan popeye." Ucap Zira asal.

Mereka sudah mengejar ketinggalannya. Tapi Zira melihat Menik yang tidak berpegangan dengan badan Rudi.

" Ko, coba kamu lihat Menik."

Koko melihat kearah Menik.

" Kenapa dengan Menik." Tanya Koko.

" Dia tidak berpegangan sama Rudi. Itu bahaya bisa-bisa dia jatuh. Dan lihat life jacketnya, sepertinya dia tidak mengancingnya." Ucap Zira sambil teriak.

Di atas jet ski Menik memang tidak memegang pinggang Rudi, dia hanya berpegangan pada tempat duduknya. Dan dia sedang melamun tentang kejadian tadi malam.

Tiba-tiba apa yang di khawatirkan Zira terjadi Menik jatuh.

" Oh tidak." Ucap Zira.

" Rudi, Menik jatuh." Teriak Zira sambil melambaikan tangannya kearah Rudi hanya membalas dengan lambaian tangan juga.

Menik tidak bisa berenang, life jacketnya terlepas dari badannya. Dia kesulitan untuk meraih life jacketnya.

" Tolong." Ucap Menik pelan.

Rudi tidak mengetahui kalau Menik jatuh. Dia sudah mengimbangi posisinya dengan Ziko.

Zira mengejar Kevin. Secepat kilat dia mengejar posisi Kevin, Ziko dan Rudi.

" Kevin, Menik jatuh." Teriak Zira.

Koko juga ikut teriak.

" Menik jatuh." Teriak Koko.

Zira memutar balik jet skinya. Semuanya bingung, sedikit lagi Zira menjadi pemenang, tapi dia memutar arah jet skinya. Ziko dan Kevin melihat kebelakang.

" Kevin, sepertinya ada yang jatuh." Ucap Katherene.

Kevin tersadar ketika di belakang Rudi tidak ada Menik.

" Menik." Dia panik langsung memutar arah jet skinya. Menik sudah tenggelam, Zira turun dari jet skinya dan berusaha menyelamatkan Menik.Tinggal Koko sendiri diatas jet ski.

" Menik tenggelam." Ucap Koko.

Kevin membuka life jacketnya dan langsung langsung menyelam. Di dalam laut sudah ada Zira yang sedang memegang badan Menik. Dia kesusahan membawa tubuh Menik ke atas. Untungnya Kevin datang.

Di atas laut Ziko mendatangi Koko.

" Mana Zira."

" Nona Zira ada di bawah." Ucap Koko menunjuk ke dalam laut.

" Ngapain dia di bawah? Apa dia mau reuni bersama aquaman di sana." Tanya Ziko lagi.

" Menik tenggelam, Kevin dan Zira sedang menyelamatkannya." Timpal Katherene.

" Bagaimana bisa tenggelam?" Ziko melihat sekelilingnya mencari Rudi. Tidak berapa lama Rudi dan dokter Diki datang. Ziko bersiap-siap membuka life jacketnya, dia mau ikut menyelam ke laut.

" Kenapa berhenti di sini." Tanya Rudi yang tidak menyadari kalau Menik sudah tidak ada di belakangnya.

Tiba-tiba dari dalam laut muncul Zira dan Kevin, mereka berdua membawa Menik naik keatas laut. Rudi baru sadar ketika melihat tubuh Menik.

" Menik." Ucap Rudi membelalakkan matanya.

Stefani yang sudah menunggu di tempatnya mendatangi mereka semua.

" Apa yang terjadi." Tanya Stefani.

" Dia tenggelam." Ucap Rudi.

Tubuh Menik di bawa naik ke atas speed boat, Jasmin ikut naik speed boat. Dia membantu Menik mengeluarkan air dari dalam tubuh wanita itu.

Semuanya telah tiba di tepi pantai. Menik belum sadarkan diri. Jasmin menekan telapak tangannya di bagian tengah dada Menik. Dia melakukannya sebanyak tiga puluh kali dalam waktu sekitar dua puluh detik. Menik belum juga bernafas, Kevin langsung panik. Dia langsung mendaratkan pukulannya ke wajah Rudi.

Bug, Kevin ingin memukul wajah Rudi lagi. Tapi di halangi Ziko dan Koko.

" Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Menik, aku akan membunuhmu." Teriak Kevin.

Dokter Diki dan Jasmin masih menekan dada Menik agar jantungnya kembali berdetak. Jasmin membuka jalan pernafasan dengan menengadahkan kepala Menik dan mengangkat dagunya.

Jasmin memencet hidung dan meniupkan udara kearah mulut Menik. Dia meniupkan dua kali dalam satu detik. Kemudian dia kembali menekan dada menik dengan cepat. Air keluar dari mulut dan hidungnya.

" Uhuk-uhuk." Menik sudah bernafas air yang masuk kedalam paru-parunya sudah keluar.

Semua merasa lega yang tadinya ketakutan mereka bisa bernafas lega.

Zira membantu Menik untuk kembali ke kamarnya. Jasmin mengikuti mereka dari belakang, dia mau melihat kondisi Menik. Tapi sebelumnya dia mengganti pakaiannya.

Menik sudah berganti pakaian, dan sedang menikmati minuman hangat yang sengaja di request Zira untuk Menik.

Tok tok tok, pintu kamarnya di ketuk. Zira membuka pintu kamar Menik.

" Silahkan masuk." Ucap Zira.

Jasmin masuk ke dalam kamar itu.

" Menik, kamu sama Jasmin dulu ya, saya mau ganti pakaian." Ucap Zira.

Menik menganggukkan kepalanya.

" Bagaimana keadaan kamu." Tanya Jasmin.

" Sudah jauh lebih baik." Ucap Menik.

" Syukurlah, aku senang mendengarnya." Jasmin duduk di pinggir kasur.

" Bagaimana kamu bisa tenggelam." Tanya Jasmin.

" Semua karena kesalahanku, aku tidak memegang Rudi dengan baik." Ucap Menik.

" Lalu dimana life jacket kamu." Tanya Jasmin.

" Aku tidak memakainya dengan sempurna, mungkin itu yang menyebabkan aku tenggelam." Ucap Menik pelan.

" Siapa yang menyelamatkan ku." Tanya Menik lagi.

" Nona Zira dan Kevin."

" Mereka mau mengorbankan nyawanya untuk aku." Ucap Menik pelan.

Jasmin menganggukkan kepalanya.

" Sepertinya Kevin sangat mencintai kamu." Ucap Jasmin.

Menik langsung menatap ke Jasmin.

" Kenapa dokter mengatakan seperti itu." Tanya Menik.

" Kamu tau, pada saat kamu tidak sadarkan diri, dia terlihat panik dan stress, dan dia memberikan pukulan kepada Rudi. Dia melampiaskan kekesalannya kepada pria itu."

Menik mendengarkan dengan seksama. Ada rasa senang ketika Kevin mau mengorbankan nyawanya untuk Menik.

" Like, komen dan boom vote ya, terimakasih."

ig.anita_rachman83