7 Organisasi Phantasm Dunia WPO Cabang Roma

" Kalian semua berpencar dan Cari drake itu !!! "Dari pintu dapat terlihat seorang wanita cantik dengan tubuh menggairahkan, menggunakan setelan militer berwarna merah yang sangat kontras dengan rambut pirangnya.

Yang menjadi fokus utama Hauver bukan wanita itu, tapi pakaian yang ia pakai.

' Orang- orang ini adalah anggota WPO, Sepertinya mereka sudah mendengar laporan dari pemulung-pemulung yang kabur.'

Pikir Hauver, ia dapat menyimpulkan bahwa orang-orang ini adalah anggota WPO karena ia pernah melihat seragam yang sama saat mengetes kepemilikan Phantasm.

Karena tidak ingin terlibat masalah, Hauver berencana langsung keluar tanpa basa-basi, tapi sebelum ia menginjakkan langkahnya di pintu keluar, ia dihentikan oleh sebuat tangan yang direntangkan didepannya.

Tangan itu adalah tangan dari pemimpin regu WPO yang masih menunggu anak buahnya kembali berkumpul dan memberikan laporan. Melihat itu Hauver yang sedang menggendong mayat tak utuh, menengok kesamping, tepat kearah wajah dari wanita itu.

" Apa maksudnya ini , Nona ? " Tanya Hauver dengan nada tajam.

" Apa kau salah satu dari pemulung yang terjebak disini ? ." Alih-alih mendapat jawaban, ia malah dibalas dengan pertanyaan oleh wanita itu.

" Apa yang kau lihat sekarang seharusnya sudah menjawabmu. " Jawab Hauver dengan nada lelah sambil menghela napas.

Wanita itu lalu mengarahkan matanya ke mayat yang digendong Hauver dan berfikir dalam hati ' Sungguh mengerikan, bagaimana Gerbang Penghancur tidak dapat melenyapkan Drake itu ? ' Entah bertanya kepada siapa wanita itu di dalam pikirannya, ia lalu kembali berbicara kepada Hauver dengan nada meminta maaf.

" Maafkan aku karena kasar, aku turut berduka atas kehilangan temanmu. " dia sedikit menundukan kepalanya saat mengatakan itu .

" Tidak usah dipikirkan, ia sudah tenang di alam sana. " Kata Hauver sambil menggelengkan kepalanya.

Lalu terjadi suasana canggung antara mereka berdua, karena tidak tahan dengan suasana canggung ini, wanita itu memulai pembicaraan terlebih dahulu.

" Oh iya, kita belum saling memperkenalkan diri kan ? Perkenalkan, namaku Serra De Santis, aku adalah Letnan Korps 13 WPO cabang Roma, kau bisa memanggilku Serra."

Wanita itu memperkenalkan dirinya dengan meletakan tangan kanannya ke dada kirinya hingga kedua asetnya sedikit bergoyang.

Hauver yang melihat itu hanya merespon biasa saja dengan wajah datar, jika itu Hauver yang dulu, maka ia akan langsung mimisan, mungkin? Tapi sekarang setela semua kejadian ini, teman satu-satunya terbunuh, Otaknya mencerna pengetahuan dari seorang prajurit legendaris yang sudah melawati brutalnya perang, dan pembantaian drake yang ia lakukan, hal seperti ini sudah tidak lagi menggerakan hatinya.

" Aku Hauver, Salam kenal. " Setelah mengucapkan perkenalan singkat dengan nada datarnya, Hauver berencana mengambil langkah keluar.

Tapi lagi - lagi tangan Serra menutup jalannya, Hauver menghela nafas dan berkata.

" Haaah, Nona Serra ,tolong hentikan ini, aku ingin cepat-cepat pulang dan mengurus jenazah temanku." Ia lalu melirik mayat dingin temannya, yang merupakan isyarat agar Serra tidak melupakan temannya.

" Sekali lagi maaf tuan Hauver, tapi aku tidak bisa membiarkanmu pergi . " Setelah mengatakan itu, Serra yang ingin melanjutkan dipotong oleh kehadiran para bawahannya.Melihatitu ia bertanya kepada para bawahannya.

" Bagaimana keadaanya, dimana drake itu ? " Serra bertanya dengan serius kepada para bawahannya.

" Maaf bos, kami semua tidak menemukannya . " Jawab salah satu bawahannya yang memiliki kepala plontos.

" HAH ? Bagaiamana bisa, apa kalian tidak melewatkannya disuatu tempat ? " Serra kaget karena bahkan jika pemulung itu berbohong, tidak mungkin wajah mereka sampai ketakutan parah, bahkan ada yang sampai buang air di celana.

" Jika memang begitu, kami hanya tinggal kenangan Bos. "Jawaban terdengar lagi dari si kepala plontos.

' Benar juga, memalukan sekali, kenapa aku mengatakan itu, sudah jelas jika mereka melawati drake, mereka akan dibantai ' Wajah Serra memerah karena argumennya diinjak keras-keras oleh bawahannya.

Hauver yang melihat itu hanya bisa berkeringat dan berpikir dalam hatinya mencemooh Serra

' Wanita bodoh ini, apa dia benar-benar pemimpin regu, sangat meragukan, jika aku jadi bawahannya, aku tidak akan sudi diperintah orang bodoh seperti dia, tapi jika WPO mengirimnya kesini untuk menghadapi monster setingkat Drake, berarti ia cukup kuat untuk melakukan itu, mungkin seorang otak otot ? '

Serra pun berdehem dan melanjutkan pembicaraannya.

" Uhum Uhum, baiklah, kita akan kembali dan melaporkannya kepada atasan. " Ucap Serra kepada para bawahannya.

" Baik Bos " Jawab mereka serempak, setelah itu, mereka pergi secara bergerombol, hanya meninggalkan Hauver dan Serra berdua.

" Tuan Hauver, ayo ikuti aku, karena hanya kau yang selamat, kami butuh klarifikasi darimu. " Kata Serra sambil memandang Mata Ruby unik milik Hauver.

" Tapi Mayat temanku bu-

Sebelum Hauver menyelesaikan perkataanya, Serra memotongnya.

" Kami akan mengurus mayat temanmu dengan baik dan memakamkannya dengan layak." Ujar Serra dengan tatapan serius.

Hauveryang melihat keseriusan di Mata safir milik Serra hanya mengelengkan kepala dengan pasrah.

" Baik, bu , aku ikut ." jawabnya dengan lemah.

" Bagus kalau begitu, ayo ikut denganku, kita akan naik mobil menuju markas." setelah mengatakan itu, ia memimpin jalan dan menaiki tangga keatas.

" Haaah, Merepotkan. " Setelah mengatakan itu, Hauver mengikuti Serra dan menaiki tangga.

Setelah melangkah keluar, ia disambut oleh deretan mobil hitam merek Tourz Corp yang merupakan salah satu produsen mobil mewah terbaik di masa ini, dan mobil hitam ini adalah seri SPC100 yang dilansir seharga 100.500 Romme per Unit [ Mata Uang Kerajaan Romawi modern ] ( jika dijadikan Rupiah sekitar 7,5 Miliar )

" Masuklah, kau bisa memangku mayat temanmu, aku tidak akan jijik. " Serra menyuruh Hauver untuk masuk ke mobil mewah itu.

' Sial, Seberapa kaya WPO sebenarnya ? ' Hauver menjerit dalam hatinya, hati orang miskin seperti Hauver sangat tersayat oleh kehadiran mobil-mobil itu.

" Terima kasih. " Setelah itu, Hauver masuk ke mobol yang sama dengan Serra, dan setelah beberapa saat, mobil berangkat dan disusul oleh mobil lainnya.

---------------------------

Disebuah tempat remang-remang terlihat sesosok manusia yang berdiri dengan kedua tangan dibelakang punggungnya.Lalu dibelakangnya ada seorang wanita yang berlutut, menandankan bahwa sosok itu adalah majikan wanita itu.

" Jadi semua Drake dimusnahkan sebelum bisa keluar ya ? " Kata sosok itu dengan suara Karismatik dan menenangkan.

" Benar -nya, pasukan Lava Drake yang aku kirim, dimusnahkan dalam sekejap oleh seorang manusia, aku sangat kesal -nya "

Wanita itu memberi aksen seperti suara kucing disetiap akhir kalimat.

" Hoo, apa dia kuat ." Tanya sosok itu seperti tertarik dengan orang yang diceritakan oleh bawahannya.

" Aku benci mengakuinya, tapi dia sangat kuat -nya, aku bahkan tidak melihat dia bergerak, dan dalam sekejap ratusan drake yang aku kirim sudah berubah menjadi debu, lalu menghilang di udara -nya."

Jawab wanita itu tidak menghilangkan aksen uniknya.

" Jika kau sampai bilang begitu, berarti dia sangat kuat, aku hanya berharap dia tidak menghalangi rencanaku, ya kan Kate ? "

Tanya Sosok itu kepada wanita tadi yang diketahui bernama Kate.

" Benar - nya " Setelah mengatakan itu, wanita itu lalu tiba-tiba berubah menjadi seekor kucing hitam dan pergi meninggalkan sosok itu.

" Sepertinya akan lebih menarik " Setelah mengatakan itu, ada sebuah kilat yang sekejap menerangi ruangan, dan memperlihat senyum dari sosok itu.