Chapter 3 Bab 3.fahri yg kejam

Fahri masuk kembali ke ruangannya dengan tampang yg masih kesal,,,

dia bersandar di dinding ruang kerjanya,,,

dengan emosi yg masih membara,, dia berbalik dan menonjok dinding berualang ulang kali sampai tangannya yg puti menjadi merah karna suda lecet...

apa yg terjadi? mengapa aku sangat murka di saat melihat laki2 lain menatapnya dan membri penilaian terhadap tubuhbya,,,,

dan mengapa aku begitu kesal melihat dia menerima pemberian laki2 lain walaupun hanya se mangkuk bakso....?

dasar wanita ganjen,, pecicilan,,,

kalau ngga ada uang kenapa dia ngga minta sama aku? dia anggap apa aku ini?

malahan dia mau minta sama orang tuanya,,,

mungkin dia berniat membuat aku terlihat buruk di hadapan orang tuanya...

kalau aku ngga mikir orang tuaku,,,

aku ngga mungkin mau di jodohin sama wanita ganjen kaya dia....

pa,,,pa,,,....bapak....

fahri kaget dan berbalik,,, dia tidak sadar dengan keberadaan sinta di belakangnya...

mengapa ngga ketuk dulu sebelum masuk? tanya fahri dengan nada yg masih kesal...

aku suda ketuk ulang ulang,, tapi bapa ngga dengar,,, jadi aku langsung masuk...

jawap sinta secretarisnya....

ada apa? tanya fahri dengan nada yg sedikit pelan...

mitingnya 3 menit lagi akan di mulai pa,,,

klaen yg dari amerika dan parancis suda ada di ruangan miting...

ok,,, mana refan,,, tanya fahri...

pa refan suda duluan ke ruang miting pa...

ya suda,,, aku ganti baju dulu baru ke sana...

baik pa,,, jawap sinta dan langsung berbalik dan keluar...

"Fahri membuka pintu ruang gantinya,,, dan dia melirik ke ranjang,,, di sana terdapat alira yg suda tertidur dengan wajah yg di penuhi air mata dan masi ada isakan walaupun dia sudah terlelap...

fahri mendekati alira,, sebenarnya dia ngga tega,, tapi fahri memang laki2 yg ngga dapat mengontrol emosinya di saat marah...

dia mau menutupi tubuh alira dengan selimut,,, tapi dia urungkan niatnya setela berada di tepi ranjang,,,

entah karna masih kesal atau gengsi...

dia berjalan ke kamar mandi,, mencuci mukanya dan dia keluar menuju lemari untuk mengambil baju ganti....

setelah rapi,, dia keluar dan kembali mengunci pintunya dari luar...

sedangkan alira masih tetap terlelap...

selesai miting waktu sudah menunjukan pukul 4 sore,,, karna suda tidak ada kerjaan,, dia berniat langsung pulang....

sebelum ke ruangannya,,, dia menemui sinta secretarisnya terlebih dulu,,,

sinta,,,.....

iya pa,,,, ada yg bisa saya bantu,,,?

ucap sinta dengan penuh hormat kepada bosnya itu...

sinta dan seluruh kariawan di situ sangat menghormati fahri,,,

selain dia bos,,, mereka juga tau kalau fahri adalah orang yg tidak bisa mengontrol emosi di saat marah... dia bos yg sangat cerdas,, tegas,, dingin,, teliti,, tidak banyak ngomong tapi hatinya sebenarnya baik...

ya dia sangat baik,,, karna dia sering memberi bonus yg lebih kapada kariawannya,,, apalagi yg sudah berumah tangga,,,.... tapi kalau ada yg tidak mematuhi aturan,,, dia tidak segan2 untuk memecat mereka....

ada yg bisa saya bantu pa,,,?

tanya sinta kembali,,,,....

kamu ada celana ganti yg tidak di pakai,,,,,?

nisa bingung,,, dan dia metap celana fahri...

hee,,, tok...tok...tok...

fahri menegur sambil mengetuk meja dengan keras,,, untuk menyadarkan sinta dari kebingungannya....

aku tanya celana kamu bukan buat aku,,, tapi buat istriku,,, fahri berkata begitu karna dia tau apa yg di fikirkan sinta...

dengan rasa malu atas fikirannya yg di sadari bosnya...

sinta menjawap sambil menggaruk kapalanya yg tidak gatal,,,

ada pa,,, tunggu saya ambilin...

setelah menerima kresek yg di berikan sinta,,,

fahri langsung pergi menuju ruangannya,,,

dia masuk dan membuka pintu ruang ganti yg dia kunci dari luar....

setelah membuka pintu,,, dia melihat alira yg sudah duduk bersandar di kepala ranjang dengan mata yg masih berair...

pake itu,,, "fahri melemparkan kresek yg di pegangnya kepada alira,,,,

"Alira mengambilnya dan membukanya,,,

aku ngga mau,,,,

jawap alira sambil membuang muka dari fahri,,,

trus kamu mau pulang bagaimana? tanya fahri dengan nada tinggi....

ya begini,,, yg seperti kamu lihat,,, alira menjawap dengan nada tidak kalah tinggi...

karna masi emosi dia menjawap "fahri" dengan kata kamu,, tidak ada sebutan mas seperti biasanya.......

"fahri makin geram dengan mendengar jawaban alira...

pake ngga,,,? kalau kamu tidak mau pake,, aku akan robek rok kamu sampai putus dari badan kamu,,,

ancam fahri dengan harapan alira akan takut...

robek aja,,, biar aku keluar dengan baju dan celana dalam... biar kamu malu semua kariawanmu melihat istri dari bos mereka yg angkuh berjalan setengah telanjang...

dan supaya kamu tau,,, aku ngga bisa pakai pakaian orang yg belum aku kenal....

alira berkata dengan suara bergetar,, karna tangisannya yg ngga bisa berhenti... dan tanpa menatap fahri....

fahri hanya bisa menatap alira dengan murka,,,

"karna kekesalannya terhadap alira yg memakai pakaian minim belum reda,,, sekarang Alira mengancam mau berjalan setengah telanjang...

dasar murahan,,, tidak tau malu,,,...

fahri meremas kedua tangannya dengan keras karna menahan emosi...

dia mendekati alira,,, belum sempat alira berbalik ke arahnya,,, dia sudah menarik alira untuk turun dari ranjang,,,

Alira hanya diam,,, dia sudah sangat cape karna aksinya yg mengamuk dan mencakar Fahri tadi siang...

Fahri membuka jasnya,,, dan di ikatnya di pinggang Alira,,,

setelah itu dia langsung menggendong Alira,,,

"Alira yg kaget langsuk memukul mukul dadah bidang Fahri,,, turununi aku....

turunin akuuuuuu.. turuniiiiin..

diam ngga,,,,,,?

kalau kamu masi gerak dan mukul2 aku,,,

aku banting kamu ke lantai...

dengan segera Alira diam... karna takut dengan ancaman Fahri...

setelah keluar dari ruang kerja menuju lif,,,

sinta dan bebera kariawan yg masih ada di situ menatap heran dengan apa yg mereka lihat,,,

karna selama ini,,, mereka tak perna melihat Fahri memperlalukukan wanita seperti itu,,,

yg mereka tau,,, selama ini Fahri tidak perna membawa wanita satupun,,,

jangankan membawa wanita,,, kariayawan dan tamu penting yg merjinis kelamin wanita

tidak pernah di izinkan masuk ruangannya selain mamanya dan sinta secretarisnya....

karna malu dengan tatapan para kariawan yg ada di situ,,, akhirnya Alira memilih menyembunyikan wajahnya di dada bidang fahri sambil mengalungkan tangannya di leher Fahri....

sebenarnya dia masih kesal bangat sama Fahri,,, tapi karna takut jatuh akhirnya dia mengalungkan tangannya di leher Fahri...

sampainya di lif,, Fahri menurunkan Alira...

ting,,,, lif terbuka,,, di parkiran sangat ramai,,, karna memang sudah waktunya pulang kantor,,,

Fahri kembali menggendong Alira,,,

membuat semua mata tertuju kepada mereka,, termasuk Refan asisten sekaligus sepupunya...

Alira kembali menyembunyikan wajahnya di dada bidang Fahri,,,

tanpa berkata apa2 dia menggigit dada Fahri

dan membuat Fahri berteriak,,,,

aaaaaa.....

Fahri menatap Alira,,, Tapi Alira tetap menyembunyikan wajahnya... tanpa mereapon teriakan Fahri karna kesakitan...

Refan yg melihat Fahri yg kesakitan dan menatap Alira dengan murkanya...

akhirnya tertawa pelan,, karna dia tau apa yg terjadi dari siang tadi sampai sore ini,,,

karna di saat mereka bertengkar di dalam ruang ganti fahri atau bisa di bilang kamar fahri di kantor,,,

di saat itu tanpa sengaja Refan mendengarnya karna dia masuk untuk menemui Fahri di ruang kerjanya tapi Fahri ngga ada,,, dan dia dengar suara pertengkaran Fahri dan Alira,,,....

dia ngga pernah melihat sepupunya itu,,,

begitu kesalnya hanya karna wanita,,,

memang Fahri orangnya emosian,,,...

tapi selama ini dia emosi hanya dalam masalah di tempat kerja...

sampai di mobil,,, Fahri langsung membuka pintu dan melempar Alira ke dalam mobil...

segera dia menutup pintu dan berjalan memutar dan duduk di blakang kemudi...

dia menatap Alira dengan begitu kesalnya,,,

tanpa bicara apa2,, dia melajukan mobilnya...

dengan tatapan ke depan,,, Fahri betkata,,,

pakai tu tali pengaman,,, kalau kamu mau mati,, jangan mati di mobil gue,,,

nanti di luar sana baru mau mati juga ngga apa2...

apa,,,?

mati,,,,,?

jadi kamu nyumpahin gue,,,?

orang tua gue yg lahirin gue,, besarin gue aja ngga perna nyumpahin gue....

siapa lo,,,, berani nyumpahin gue,,,?

gue suami lo....

suami....?

ya suami,,,,

suami yg buat istrinya lapar dan di kasih makan laki2 lain... jawap alira dengan murkanya.....

dengan serentak Fahri ngerem....

"turun",,,

gue bilang turun,,,, turun..

Alira dengan air mata yg suda mulai menetes langsung membuka pintu,,,

dia turun,,, sebelum dia menutup pintu kembali,,, dengan amarahnya dia membuka jas Fahri yg berada di pinggangnya dan melemparnya ke Fahri...

kemudian dia membanting pintu mobil Fahri dengan kerasnya...

Fahri terbelalak deng menyadari jas yg terikat di pinggang Alira suda ada di sampingnya,,,,....

dengan mata yg sudah merah karna menahan amarahnya,, dia keluar dan menarik tubuh Alira dan mendorong Alira ke dalam mobil,,,

dan dia menindih alira dari atas,,, untung Fahri melalui jalan yg jarang di lalui orang jadi sepi,,, tidak ada yg melihat mereka...

kamu mau jadi jalang..... haaa...?

kalau kamu mau jadi jalang,,,

ayo aku akan melakukanmu seperti seorang jalang,,,,

Alira tidak dapat berbuat apa2,,, karna ke dua tangannya sudah di atas kepala,, dalam cengkraman Fahri....

lepasin aku,,,,, lepasin...

Fahri membukam mulut Alira dengan bibirnya yg seksi,,, dia melumat habis bibir alira,,, dia menggigit bibir Alira sehengga bibir Alira yg tipis jadi bengkak,,,

dia turun ke leher alira dan mencium sambil menggigit dan meninggalkan jejak yg sangat banyak,,, kemudian dia mengangkat baju dan bra alira dengan sebelah tangannya,,,

setelah baju dan bra terangkat,,, muncul dua gunung yg besar dan padat,,,

Fahri melumat Alira yg kemera merahan itu dengan ganasnya,,,

entah karna emosi atau bernafsu...

alira tanpa sadar menikmati permainan Fahri,,, aahh...ahhh

desahan Alira membuat Fahri gila akhirnya dengan nafsunya dia menggigit gunung kembar alira tanpa ampun,,,

sakit.... sakit...hiks...hiks...

Alira menangis menahan sakit dan membut Fahri sadar atas perbuatannya yg seperti binatang...

dia beranjak dari tubuh alira,, dan membanting pintu mobilnya dengan kasar,,,

,,, Fahri masuk dan duduk di belakang kemudi,,

dia mengambil sebatang rokok sempurna dan korek,,,, dia mengisap rokok tanpa perdulikan Alira yg masi menangis sambil merapikan bra dan bajunya...

setela dia membuang pontong rokok,,,

dia melajukan mobil pulang ke rumah...