Chapter 119 Bab 119. Aleta tunangan Faris..

mata Aleta berkaca kaca karna menahan emosi lantaran sakit hati mendengar perkataan Faris, tanpa menatap Faris dia langsung berbalik dan melangkah menuju lemari sambil berkata..

"pergi dari sini aku mau berpakaian,,! kata Aleta dengan suara bergetar karna menahan tangis dan sakit hatinya..

Faris yg sedang berdiri di depan pintu merasa sangat bingung melihat sikap Aleta terhadapnya, tanpa berkata apa apa dia langsung melangkah pergi dari pintu kamar itu, dan dengan segera Aleta yg sudah mengambil pakaian dari dalam lemari langsung melangkah kembali menuju pintu dan segera menutupnya tanpa di kunci..

setelah itu Aleta langsung memakai pakaiannya, selesai berpakaian Aleta memilih untuk duduk di tepi ranjang sambil memikirkan apa yg harus dia lakukan tanpa Reza saudara laki lakinya yg selalu bersamanya selama ini..

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/c5b34fc2/1586186357450.jpg-original600webp?sign=58ae1124e2b8459a736cd384862e4cd2&t=5e97a000)

Aleta termenung memikirkan nasib hidupnya ke depan, dia tidak ingin menggantungkan hidupnya kepada laki laki yg telah menghancurkan hidup dan masa depannya itu, dia tidak bisa membayangkan hidup bersama Faris di Jakarta, karna setiap melihat Faris dia selalu teringat dengan kejadian menyakitkan itu..

sedangkan Faris dia masih menunggu Aleta di ruang nonton, Faris ingin membawa Aleta ke hotel tempat dia menginap karna mereka akan berangkat ke jakarta pukul 4 dini hari nanti, dan semua urusan keberangkatan mereka sudah di urus oleh orang suruhan Faris beberapa hari yg lalu..

setelah merasa terlalu lama menunggu, Akhirnya Faris memutuskan untuk menyusul Alira ke kamarnya, karna dia juga sedang buru buru untuk menghadiri pertemuan terakhir dengan para rekan bisnisnya yg lain.

sampainya di depan pintu kamar, Faris langsung membuka pintu kamarnya karna tidak di kunci dari dalam, dan Aleta yg sedang asik melamun tidak menyadarinya,, dia menatap Aleta yg sedang termenung di atas ranjang dengan tatapan yg tidak bisa di artikan..

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/c5b34fc2/1586186357456.jpg-original600webp?sign=1a1041df74645283e964210d8b9f2fae&t=5e97a000)

"ayo kita pergi,,! kata Faris yg membuat Aleta langsung kaget dari lamunannya..

"aku ngga mau ikut sama kamu,,! ketus Aleta tanpa menatap Faris..

"mau dan tidak mau kamu harus ikut sama aku,,! tegas Faris..

"pokoknya aku ngga mau.. kata Aleta..

"oke kalau kamu ngga mau, tapi kamu harus mengembalikan uangku yg sudah aku gunakan untuk mengeluarkanmu dari bar itu.. ancam Faris yg membuat Aleta langsung kaget dan menatapnya dengan tatapan yg tidak bisa di artikan..

"aku ngga pernah memintamu untuk mengeluarkan aku dari sana, dan skarang aku ngga punya uang,, kata Aleta..

"kalau kamu ngga mau mengembalikan uangku, kamu harus ikut denganku ke jakarta atau aku akan mengembalikanmu ke bar itu dan mengambil kembali uangku..

mendengar itu hati Aleta yg sudah terlanjur hancur tambah hancur berkeping keping, wajahnya mulai memerah dan air mata yg sejak tadi dia tahan mulai menetes membasahi wajah cantiknya itu...

Faris yg melihatnya menangis merasa tidak tega tapi tidak ada cara untuk dia bisa membawa Aleta bersamanya selain mengancamnya, dan dengan terpaksa dia harus melakukannya..

"aku tidak punya waktu untuk menunggu kamu menangis di sini, masih ada urusanku yg lebih penting.. kata Faris yg membuat Aleta semakin murka padanya..

"ayo kita pergi,,! atau kamu mau aku gendong,,? tanya Faris..

tanpa menjawabnya, Aleta langsung berdiri dan segera mengemasi barang barang yg mau dia bawa,, karna dia tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan Faris, dan setelah semuanya di kemas, mereka langsung pergi menaki mobil yg di bawa Faris menuju tempat pertemuan Faris dengan rekan bisnisnya..

Aleta ingin duduk di kursi bagian belakang tapi tidak di izinkan oleh Faris, akhirnya dengan berat hati Aleta pun menurut dan duduk di samping Faris, dalam perjalanan Aleta memilih untuk terus menatap ke arah luar melewati jendela, sedangkan Faris dia fokus menyetir sambil sesekali menatap ke kaca spion yg ada di depannya untuk melihat wajah sembab Aleta yg cantik itu..

mereka mengadakan pertemuan di salah satu perusahan besar untuk membahas saham yg mereka tanam di perusahan itu, sampainya di sana Faris langsung memarkirkan mobilnya kemudian berkata..

"ayo turun,,! kata Faris tanpa menatap Aleta..

"kenapa kamu bawa aku ke sini,,? tanya Aleta sambil menatap Faris dengan tatapan sinisnya..

"aku harus menghadiri rapat sebentar di sini baru kita ke hotel tempat aku menginap.. jawab Faris..

"aku tunggu di sini saja,, kata Aleta sambil membuang mukanya dari Faris..

"ngga, pokoknya kamu harus turun,,! karna aku membutuhkanmu di dalam sana.. kata Faris sambil membuka pintu mobil dan keluar..

akhirnya dengan berat hati dan terpaksa Aleta menuruti kemauan Faris walaupun dia tidak tau mengapa Faris mengatakan kalau dia membutuhkannya di dalam sana..

mereka berdua melangkah masuk ke dalam gedung itu, Faris melangkah duluan kemudian di susul Aleta di belakangnya seperti bos dan secretaris..

tapi tiba tiba Aleta yg berjalan menunduk di belakang Faris, langsung terkejut bukan main di saat Faris meraih tangannya dan menggenggamnya erat di saat mereka bertemu dengan seorang laki laki yg seumuran dengan papa Fahri yg bernama om Leo bersama seorang gadis yg sangat seksi..

"halo Ris.. sapa om Leo menggunakan bahasa inggris..

"iya om.. jawab Faris sambil menggenggam tangan Aleta makin erat..

"ini siapa,,? tanya om Leo..

"ini tunanganku om, jawab Faris yg membuat jantung Aleta hampir loncat dari dalam rongga dadanya..

Aleta sangat terkejut dan hampir bersuara di saat mendengar kata kata Faris barusan, tapi dengan cepat Faris langsung meremas kencang tangan Aleta dan membuat mulut Aleta tidak bisa untuk berkata kata..

"ooo,, om pikir kamu belum ada ikatan sama siapapun, karna om ingin menjodohkan kamu sama anak gadis om ini, biar om sama papa kamu bisa menjadi besan.. kata om Leo..

bukan hanya om Leo yg menginginkan Faris menjadi menantunya, tapi semua rekan bisnis Fahri sangat menginginkan anak gadis mereka bisa menikah dengan Faris biar mereka bisa besanan dengan Fahri agar perusahan mereka tambah maju dan besar, dan karna alasan itu sehingga Faris mengakui Aleta sebagai tunangannya..

Faris tidak perna tertarik ataupun melirik satupun putri dari rekan bisnis papanya, dia selalu bersikap dingin dan cuek kepada setiap wanita yg selalu mendekatinya dan mencari perhatiannya..