Chapter 122 Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..

Faris melangkah ke arah pintu dengan hanya memakai handuk putih yg menutup sebagian tubuhnya, dia membukakan pintu dan melihat ada supir itu yg sedang menunggu sejak tadi..

"maaf tuan, aku mengganggu tidurmu, kata supir itu menggunakan bahasa inggris..

"tidak masalah, malahan aku yg harus berterima kasih karna kamu mau membangunkanku, kalau tidak mungkin aku akan terlambat pesawat.. jawab Faris..

"kamu tunggu di mobil saja dan tolong bawa sekalian barang barangku, ini kuncinya,,! aku mau siap siap dulu.. tambah Faris sambil memberikan kunci mobil kepada supir itu..

"iya tuan, kalau gitu aku ke bawa dulu.. jawab supir itu..

setelah supir itu pergi, Faris kembali duduk di samping tempat tidur dan menyesali perbuatannya yg tidak terpuji itu, sedangkan Aleta yg sudah selesai mandi sedang berpakaian di dalam kamar mandi, dia memilih untuk berpakaian di dalam kamar mandi karna dia sudah sangat trauma dan takut terhadap Faris..

setelah itu dia keluar dari dalam kamar mandi menuju meja rias dengan handuk di kepalanya tanpa menatap Faris sama skali, sedangkan Faris yg masih terduduk di samping ranjang, menatapnya dengan tatapan bersalah sambil menarik nafas panjang dan mengusap kasar wajahnya..

setelah Aleta duduk di depan meja rias, Faris langsung masuk ke dalam kamar mandi dan segera membersihkan dirinya, selesai mandi dia langsung berpakaian kemudian keluar dari dalam kamar mandi dan menuju meja rias, karna Aleta sudah selesai berdandan dan sedang membereskan barang barangnya di atas tempat tidur..

setelah sudah rapi, Faris langsung berdiri di depan jendela sambil menatap Aleta yg masih sibuk membereskan semua barang barangnya dengan tatapan yg penuh rasa bersala tanpa berkata apa apa..

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1586674148611.jpg-original600webp?sign=af96dbf06d3b1709b408c750baffa4d9&t=5ed83980)

dan Aleta setelah selesai membereskan semuanya, dia langsung menarik kopernya dan melangkah ke arah pintu tapi dengan segera di cegah langsung oleh Faris..

"mau kemana kamu,,? tanya Faris sambil meraih lengan Aleta yg sudah berada di depan pintu..

"lapaskan aku,,! aku mau pergi.. jawab Aleta sambil berusaha melepaskan tangan Faris dari lengannya..

"tidak boleh,,! kamu boleh pergi kalau sama aku.. tegas Faris..

"apa hak kamu melarangku,,? ketus Aleta sambil menatap Faris dengan tatapan kebencian..

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1586674148608.jpg-original600webp?sign=b8d0a7a75b11c53bbffb2573fb8369c9&t=5ed83980)

"aku berhak atas dirimu, karna kamu punya hutang padaku, dan aku juga tidak bisa melepaskanmu sebelum satu bulan ke depan setelah aku tau kamu hamil atau tidak.. tegas Faris..

"karna aku berhak atas anaku kalau seandainya kamu hamil.. tambah Faris..

"aku tidak sudi untuk mengandung anak dari laki laki bejat sepertimu, kalaupun aku hamil, aku akan menggugurkannya.. jawab Aleta yg membuat Faris langsung geram..

"jangan coba coba kamu melakukan itu kalau kamu masih ingin hidup,,! ancam Faris dengan tatapan membunuh kepada Aleta..

"dan kalau kamu tidak ingin mengikutiku sekarang, aku akan segera melaporkanmu ke pihak yg berwajib dengan laporan penipuan, dan aku akan kembali melihatmu bulan depan untuk memastikan kamu hamil atau tidak.. tambah Faris yg membuat Aleta langsung histeris..

"kamu jahaaat,, dasar laki laki sialan,,! aku benci kamuuu,,! hiks,,hiks,,,hiks.. teriak Aleta sambil menangis dan memukul mukul dada Faris dengan penuh emosi..

Faris yg di pukuli hanya diam dan menerima pukulan Aleta terhadapnya, dia sengaja mengeluarkan kata ancaman karna dia sangat kesal dengan perkataan Aleta tadi..

dan dia juga bersikap seperti itu agar Aleta mau ikut dengannya, karna menurut dia lebih baik Aleta mengikutinya dari pada tinggal sendiri di negara yg sangat bebas ini..

kemudian tanpa menunggu lama, Faris langsung menarik tangan Aleta juga mengambil semua barang bawaan Aleta dan melangkah keluar dari kamar itu menuju lift, sedangkan Aleta yg sudah tidak bisa berbuat apa apa terus menangis sambil sesekali menggigit tangan Faris yg terus menariknya itu, tapi Faris tidak menghiraukannya sama sekali walaupun dia merasa sakit..

sampainya di bawa Faris langsung membuka pintu mobil dan mendorong Aleta yg masih saja menangis itu untuk masuk dan duduk di bangku bagian belakang..

supir yg sudah duduk di balik kemudi sangat terkejut dan bingung dengan apa yg dia lihat, tapi dia memilih untuk diam karna dia sudah mengetahui sifat Faris dari papanya Fahri, karna supir itu termasuk orang kepercayaan Fahri di Amerika dan dia cukup tau tentang keluarga Fahri termasuk sifat Faris..

setelah Aleta sudah masuk dan duduk, Faris langsung menutup pintunya dan segera memasukan barang barang Aleta di bagasi mobil yg juga terdapat barang barangnya yg sudah di masukan supir sejak tadi..

kemudian dia melangkah memutar dan masuk di bangku bagian belakang, dia memilih duduk di samping Aleta karna dia takut Aleta akan berbuat nekat..

entah mengapa tapi Faris sangat menghawatirkan Aleta, dan dia ingin Aleta selalu di sampingnya biar dia bisa menjaganya, walaupun kenyataannya dia adalah orang yg membuat Aleta menderita dan selalu tersakiti..

mobil mereka melaju menuju bandara dengan kecepatan sedang, di dalam perjalanan tidak ada suara dari mereka bertiga, hanya ada suara isakan Aleta, supir yg merasa bingung dengan situasi yg ada hanya sesekali melirik ke belakang melalui kaca spion yg ada di depannya..

Aleta yg masih terus menangis memilih untuk menatap ke arah jalan sedangkan Faris, dia memilih untuk mengirim pesan kepada keluarganya memberitahukan tentang keberangkatannya bersama Aleta..

sampainya di bandara Faris langsung turun dari mobil dan berjalan memutar untuk membukakan pintu kepada Aleta, sedangkan supir yg mengantar mereka sedang sibuk mengeluarkan koper mereka berdua dari dalam bagasi..

setelah pintu mobil terbuka Faris langsung menarik tangan Aleta tanpa berkata apa apa, dan Aleta hanya menurut tanpa berkata kata dan tanpa menatap Faris..

tepat pukul 4:20 dini hari pesawat yg mereka tumpangi take off, Aleta memilih untuk duduk di samping jendela dan Faris duduk di sampingnya, dalam perjalanan Aleta kembali menangis karna dia sangat merasa sedih pergi ke negara asing dengan laki laki yg sudah menghancurkan dirinya tanpa ada keluarganya yg menemaninya..

dan Faris yg melihat itu dengan segera mendekatinya dan berbisik di telinganya..

"hapus air matamu,,! kamu tidak malu semua orang melihatmu,,? bisik Faris yg membuat Aleta makin kesal dan emosi..

"kenapa aku harus malu,,? semustinya kamu yg malu.. ketus Aleta dengan nada yg sedikit naik yg membuat Faris langsung malu karna di tatap oleh semua orang yg ada di dalam pesawat itu..

Faris yg sudah terlanjur malu itu hanya tersenyum kepada orang orang yg sedang menatap mereka, sedangkan Aleta dia kembali membuang muka dari Faris sambil menghapus air matanya...