Chapter 537 - Menciptakan Kehebohan

Melihat Adith yang sangat mengkhawatirkan dirinya membuat Alisya perlahan bangkit dari tidurnya dan menatap Adith dengan sangat dalam. Dia memandang wajah Adith yang sangat tampan dan menawan itu, membayangkan kalau wajahnya akan memiliki wajah yang mirip dengan anaknya nanti.

"Aku sangat merindukanmu Dith." ucap Alisya singkat dengan tersenyum nakal ingin menjahilinya terlebih dahulu.

"Iya, aku juga sangat merindukanmu." Jawab Adith terus sibuk memeriksa kesehatan Alisya.

"Aku mencintaimu Dith" ucapnya lagi masih tersenyum-senyum sendiri tanpa di sadari oleh Adith

"Iya, aku juga mencintaimu." Ucapnya sembari terus melanjutkan pemeriksaanya.

"Aku hamil Dith!" ucap Alisya mulai memandanganya dengan serius.

"Iya, aku yang menghamilimu!" jawabnya tegas sembari melihat ke mata Alisya menggunakan senter khusus miliknya.

"Kau harus berbaring agar aku bisa memeriksamu dengan benar." Ucap Adith tidak menyadari apa yang baru saja dikatakannya. Namun saat ia ingin kembali membaringkan Alisya, dia tiba-tiba terhenti dan menatap Alisya dengan tajam.

"A… apa yang kau katakan tadi? Bisakah kau mengulanginya sekali lagi?" Adith kembali mendudukkan Alisya dan menatapnya dengan sangat serius.

"Aku merindukanmu?" ucap Alisya berpura-pura bodoh.

"Bukan, setelah itu!" Pinta Adith dengan berharap-harap cemas.

"Aku mencintaimu?" tanya Alisya lagi masih ingin mengerjainya.

"Alisya… Aku mohon!" Adith terlihat memelas kepada Alisya agar dia mengatakannya.

"Aku hamil Dith, Aku akan jadi ibu dan kamu akan jadi Ayah." Ucap Alisya memegang kedua pipi Adith dengan gemas.

"Ka… kamu yakin?" tanya Adith ingin memastikan apa yang dikatakan oleh Alisya sekali lagi.

"Iya, disini sudah ada benih dari Adith Junior!" tegas Alisya sekali lagi mengambil tangan Adith dan meletakkannya di perutnya.

Adith tertegun dengan wajah yang terlihat kosong. Dia sangat terkejut mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Alisya, sehingga secara perlahan dia keluar dari kamar Alisya dan berdiri dihadapan Yani dan Karin yang sedang asik menguping pembicaraan mereka berdua.

"Eh buseett!" Karin kaget saat menyadari Adith sudah berada di hadapan mereka.

"Alisya beneran hamil???" tanya Adith kepada mereka berdua dengan suara yang keras dan menggucang tubuh keduanya secara bergantian dengan kuat.

"Woyyy! Biasa aja, kamu nggak percaya sama istri kamu?" Karin yang kesal segera memukul kepala Adith yang langsung membuat otak Adith seolah terkumpuk kembali.

"Pufffttt Iya pak, Alisya beneran hamil. Selamat, bapak sudah menjadi seorang ayah sekarang." Yani yang memberi selamat padanya langsung membuatnya benar-benar sadar.

"Uwaaahhhhh…. ALISYA HAMIL!!! Aku seorang BAPAK sekarang!!!" Adith yang berteriak kencang hingga menggemparkan seisi rumah kembali membuat semuanya tertawa dengan sangat heboh begitu pula dengan Ayah Alisya yang sudah berjalan keluar menghampiri Adith.

"Kar… Kamu nggak apa-apa sudah menggeplak kepala pak Adith seperti itu?" tanya Yani mengkhawatirkan Karin atas apa yang sudah ia lakukan sebelumnya.

"Tidak apa-apa, hari ini dia lagi Bahagia, jadi dia pasti akan melupakan apa yang baru saja aku lakukan padanya!" ucap Karin memandang tangannya yang bergetar hebat karena menyadari apa yang baru saja ia lakukan pada Adith.

Alisya keluar dari kamarnya, memandang Adith dengan penuh kebahagiaan. Dia bisa merasakan bagaimana terkejut dan bahagianya Adith saat mendengar berita mengenai kehamilannya saat ini, terlebih karena mereka memang sudah sangat menantikan kehadiran dari seorang anak.

"Bapak… Aku jadi seorang bapak sekarang!" Adith segera menghampiri Ayah Alisya dengan wajah yang sangat Bahagia.

"Aku.. Aku.. Aku juga jadi seorang kakek!" balas Ayah Alisya dengan tak kalah heboh hingga membuat keduanya saling berpelukan dan melompat-lompat dengan penuh Bahagia.

"Aku jadi Bapak!" ucap Adith sekali lagi.

"Aku jadi Kakek!" tambah Ayah Alisya.

"Apa memang sikap Ayah dan suami, nona Alisya seperti ini?" Yuriko menatap heran kepada Ayah Alisya dan Adith yang sangat berbeda dengan ekspetasinya yang sudah ia bayangkan selama ini.

"Tidak, tapi kali ini sepertinya mereka merupakan jati diri mereka untuk sesaat karena kebahagiaan yang meluap-luap." Ucap Rinto datang dari belakang Yuriko.

"Apa kita perlu menghentikan mereka berdua?" tanya Ryu dengan sedikit ragu-ragu melihat keduanya terus saja melompat-lompat Bahagia dengan heboh.

"hahahaha, untuk hari ini kita biarkan saja mereka seperti itu. Mereka pasti sangat merasa Bahagia sekali mendengar hal ini." Ucap Alisya dengan tertawa pelan melihat reaksi mereka yang kekanak-kanakan.

"Baru kali ini saya melihat Lesham tertawa dan melompat-lompat seperti seorang anak kecil. Dia benar-benar terlihat sangat Bahagia." Masayuki segera menghampiri Alisya dan yang lainnya.

"Iya, nenek benar. Aku juga baru kali ini melihat senyuman dan tawa mereka yang benar-benar lepas." Ucap Alisya terus memperhatikan mereka dengan senyuman yang lebar.

"Image Paman yang tegas, sangar dan sangat disiplin sekarang terlihat runtuh hanya karena satu berita saja." Karin yang mengetahui seperti apa Ayah Alisya dimasa lalu tidak bisa menahan tawanya melihat tingkah ayah Alisya saat ini.

A Few Moments Later….!

"Sampai kapan mereka akan terus mengulang kata-kata yang sama?" Yani mulai mengerutkan keningnya melihat tingkah Ayah Alisya dan Adith yang masih belum berhenti.

"Sepertinya kita memang benar-benar harus menghantikan mereka sekarang." Yuriko merasa khawatir dengan keadaan mereka berdua yang terlalu semangat.

"Jantung Ayahmu bisa kumat Sya kalau dai tidak menghentikan tingkah mereka." Ucap Karin mengingatkan Alisya.

"Aku jadi seorang BAAAPAAAAKKK!" teriak Adith dengan lebih kencang kali ini.

"Aku jadi seorang KAAAKKEEEEKKK…. Ohokkkk!" Ayah Alisya yang ikut teriak langsung terbatuk karena nafasnya tidak cukup banyak.

"Tu.. tuan, sebaiknya anda hentikan sekarang. Sakit jantung anda bisa kembali jika anda terlalu semangat seperti itu." Ryu mendekati mereka untuk memperingatkan Ayah Alisya.

"Ryu, kau tahu. Aku akhirnya jadi seorang Bapak sekarang!" Adith langsung menarik Ryu untuk memberitahu hal yang sudah lebih dahulu diketahuinya.

"Dan aku sekarang menjadi seorang Kakek!" guncang ayah Alisya juga kepada tubuh Ryu. Ryu hanya menatap dengan kosong kepada Ayah Alisya, tak disangka dia menyimpan kebahagiaanya sebelumnya untuk bisa sama-sama melompat dengan Adith seperti saat ini.

"Istriku HAMIIIILLL" teriak Adith sekali lagi yang mulai membuat telinga, Alisya sakit.

"Anakku HAAMIIIILLL" teriak Ayah Alisya juga tak kalah semangatnya yang langsung membuat Alisya semakin kesal mendengar teriakan mereka berdua.

"HENTIKAN!!!!" Alisya yang sudah berdiri di tengah mereka berdua segera berteriak kepada mereka dengan penuh kekesalan.

"Aku tau kalian Bahagia, tapi bisakah kalian menghentikannya? Aku sudah tidak sanggup mendengar teriakan kalian yang tidak hanya membuat teligaku sakit, tapi juga membuatku sangat malu. Jadi bi… umppphhh" mulut Alisya segera terbungkam oleh Adith yang sedang menciuminya dengan lembut.

"Uwwaaahhh… Adegan 21++ menjadi penutup!!!" ucap mereka semua hampir bersamaan melihat apa yang sedang terjadi dihadapan mereka semua.