Setelah memakan beberapa ikan, Hannah sudah tidak kuat lagi mencelupkan tangannya. Meskipun perutnya masih lapar, dia sendiri juga sudah tidak kuat dengan rasa dan bau dari ikan-ikan itu.
Hannah lalu menatap Randika dengan tatapan kosong. Dia lalu membelai pipi Randika dan berkata dengan nada yang lembut. "Kak, kamu harus bangun."
Setelah berkata seperti itu, Hannah sendiri merasa capek. Dia kemudian tiduran di samping Randika sambil memeluknya dan tertidur.
Randika sendiri merasa kesadarannya menjadi buram lagi. Namun, tubuhnya ini mengalami progress yang sangat bagus. Menghadapi energi gabungan dari ikan dan pil obat kakeknya, kekuatan misterius itu terus tertekan. Ia tidak punya pilihan selain terhisap dan menyatu dengan energi tersebut lalu menyebar ke tubuh Randika.
Perlahan tubuh Randika kembali pulih dan luka-luka internalnya secara ajaib juga pulih. Terlebih, karena Hannah memberinya beberapa ikan lagi, energi gabungan itu cukup untuk bertahan selama sehari.
Kesadaran Randika mulai menghilang, sepertinya dia akan kembali ke alam mimpi. Bagaimanapun juga, dia baru saja bertarung dan jatuh dari tebing jadi dia perlu mengembalikan staminanya. Selama dia tidur, energi gabungannya tidak pernah berhenti bekerja.
......….
Waktu berjalan dengan cepat, dalam sekejap hari sudah berganti.
Hannah sendiri akhirnya terbangun setelah mendengar suara ikan yang meloncat-loncat. Dia kemudian menggosok matanya dan memperhatikan sekelilingnya. Hatinya mengepal, dia berharap bisa terbangun dari mimpi buruknya itu tetapi sayangnya ini adalah kenyataannya.
Melihat Randika yang masih belum sadarkan diri, Hannah berkata dengan lantang. "Kak Randika tidak usah khawatir, hari ini aku akan menjagamu lagi dan aku akan membuatmu terbangun."
Pada saat ini, Randika hampir tersadar dan energi gabungan di dalam dirinya sudah berhenti menyerap. Bagaimanapun juga, energi yang berasal dari ikan-ikan itu sangatlah terbatas.
Namun, luka-luka di tubuhnya itu sudah sangat membaik. Hannah sama sekali tidak sadar dengan hal ini. Kemarin ketika dia membasuh tubuh Randika, dia tidak tega melihat kondisi perut Randika yang terkoyak itu dan luka-luka goresan yang ada di punggungnya. Namun hari ini, semua luka itu sudah kering.
Berkat bantuan energi gabungan ikan dan pil obat kakeknya, kondisi tubuh Randika sudah berhasil melewati masa kritis dan tenaga dalamnya itu terasa lebih melimpah daripada sebelumnya.
Ketika Hannah berjalan menuju kolam air itu lagi, dia melihat bayangan dirinya sejenak lalu melompat ke dalam. Baju yang dikenakannya itu benar-benar sudah penuh lubang, terutama setelah dia menyobek bagian lengannya sebagai kain untuk membasuh Randika, jadi banyak kotoran yang menempel di tubuhnya.
Untuk perempuan yang selalu menjaga penampilannya, Hannah merasa tubuhnya itu kotor dan ingin mandi.
Awalnya Hannah hanya mencuci wajahnya sebelum dia menceburkan diri, tetapi lama kelamaan dia membuka baju dan celananya lalu melompat ke dalam kolam karena dia merasa seluruh tubuhnya itu kotor.
Sekarang, Hannah benar-benar bugil di kolam air dingin ini.
Harus diakui sebagai perempuan cantik dan sehat, tubuh Hannah benar-benar kelas dunia. Meskipun tubuhnya dipenuhi dengan tanah, pasir, kerikil, semua itu tidak bisa menutupi kemolekan tubuhnya.
Tubuhnya seputih angsa dan pinggangnya ramping, benar-benar tidak ada lemak berlebih di tubuhnya. Terlebih lagi punggung putihnya dan panjang itu membuat semua pria di dunia ini akan terpana ketika melihatnya.
Sosoknya yang sedang mandi itu bagaikan malaikat yang turun dari surga.
Tetapi yang paling mencolok dari Hannah bukanlah semua hal yang ada di atas, tentu saja para pria di dunia ini akan berfokus pada dua gunung yang dimiliki Hannah. Puting yang pink dan besar dada yang tidak kalah dengan Inggrid dan Viona sungguh enak dipandang.
Ketika membasuh dirinya, Hannah sadar bahwa ada pasir di bawah dadanya. Dalam sekejap dia mengangkat kedua dadanya itu dengan tangannya dan membasuh bagian bawahnya. Mungkin jika para pria melihat kejadian ini, mereka akan mimisan saking semangat melihatnya.
Hannah sudah mulai kedinginan, dia tidak berpikir terlalu panjang untuk menceburkan dirinya ke dalam kolam ini sebelumnya. Tetapi bagi perempuan yang menjaga penampilan dan kebersihannya, Hannah tidak kuasa untuk menahan dirinya untuk tidak mandi.
Di belakang Hannah yang bugil itu, Randika perlahan membuka matanya.
Karena memakai kekuatan misteriusnya terlalu banyak dalam sehari, Randika hampir saja mati dan dia lumpuh total seharian penuh. Setelah tenaga dalamnya pulih karena energi gabungan dari ikan dan pil obat kakeknya, kondisi tubuhnya yang sekarang ini benar-benar bertolak belakang dengan kemarin. Terlebih lagi, jika dia tidak bangun hari ini maka kondisi fisiknya itu akan memburuk.
Randika membuka matanya dan duduk, hampir semua kejadian kemarin kembali memenuhi benaknya. Ketika dia memperhatikan sekelilingnya, dia tidak menemukan Hannah. Tetapi ketika matanya tertuju pada pinggir kolam, matanya hampir copot.
Karena Hannah, sedang duduk di pinggiran kolam dan tidak memakai baju atau celana satu pun, sedang membasuh kakinya!
Hannah, yang awalnya menceburkan dirinya ke dalam kolam, merasa kedinginan itu segera naik dan duduk di pinggiran kolam. Dia lalu memutuskan untuk membasuh tubuhnya perlahan di pinggir kolam.
Ketika Randika memperhatikan kejadian ini, tubuh putih dan mulus Hannah itu membuat dirinya hampir kehilangan kendali. Untung saja kondisinya ini tidak memungkinkan dirinya bertindak aneh-aneh, kalau tidak bisa-bisa dia gelap mata dan bermesraan dengan adik iparnya sendiri.
Tidak, tidak, dia itu adik iparmu! Bahkan ketika sehat pun dia tidak akan menyentuhnya!
Dalam sekejap, Randika membuang segala pikiran kotor itu jauh-jauh. Dia bukanlah orang mesum, kenapa dia bisa memiliki ide seperti itu?
Tetapi kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi, oleh karena itu Randika harus menikmati pemandangan indah ini dan merekam kejadian ini di benaknya.
Tetapi setelah dipikir-pikir kembali, tempat ini tidak ada orang dan adik iparnya itu bugil. Bukankah ini sebuah undangan tersembunyi?
Terlebih lagi, jika dia berhasil membuat Hannah sebagai anggota haremnya, dia bisa bermain bertiga bersama Inggrid dan Hannah. Ketika memikirkan hal ini, Randika mau tidak mau menjadi semangat.
Benar-benar kenikmatan duniawi!
Pertanyaannya adalah apakah dia akan melakukannya atau tidak?
Randika masih berpikir, tetapi matanya masih berfokus menatap tubuh Hannah. Pada saat ini, posisi Hannah sedikit berubah dan Randika hanya bisa melihat punggungnya. Napas Randika semakin berat dan dia sangat menyukai bagian punggung Hannah.
Justru karena dia tidak bisa melihat seluruh tubuh Hannah lagi, Randika tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia sudah membulatkan tekadnya.
Hajar!
Jika dia tidak mengambil kesempatan ini, dia akan selamanya menyesal.
Karena tidak ada orang dan hanya ada mereka berdua di tempat ini, dia harus berani dan membuat Hannah menjadi anggota haremnya.
Keberuntungan selalu berpihak pada orang yang berani melangkah!