"Maafkan aku. Istirahatlah, aku tidak akan menganggumu ". Ludius mencium kening Silvia lalu berjalan keluar kamar.
Di ruang tamu, Ludius menghubungi Wangchu untuk memberinya tugas.
[ " Hei Wangchu, aku ada tugas untukmu. Selidiki pria yang bertempat tinggal di Perumahan A Blok D Jakarta Pusat. Sepertinya dia pernah memiliki hubungan dengan Silvia. ]
[ "Ludius, Kamu merintahkan hal tidak berguna seperti ini tidak sedang cemburu dan menyelidiki siapa masa lalu Silvia kan?. Kamu saja mempunyai begitu banyak wanita disisimu, tapi masih memiliki kecemburuan. Ludius, Kamu sungguh hebat ". ]
[ "Wangchu, kamu berani berkomentar tentang keputusan yang kuambil?. Apakah kamu memang ingin aku memotong gajimu? ". ]
[ "Eh.. Mengapa kamu membawa-bawa gaji?. Seharusnya kamu menambah gajiku bulan ini karena aku harus melakukan tugas yang merepotkan. Lagi pula aku sedang menikmati hidupku untuk sementara waktu. Kamu datanglah ke Bar Angel di daerah Jakarta Timur, wanita Indonesia lumayan juga. Mereka terlihat manis-manis ". ]Kata Wangchu dengan sedikit menggoda Ludius .
[ "Wangchu! Aku sudah memperingatkanmu, Jangan bermain dengan wanita yang ada disini. Aku tidak segan mengembalikanmu kembali ke China. Tahan dulu kebiasaanmu, jangan membuatku repot. Aku akan memberikan 2 kali lipat wanita setelah kita kembali nanti. ]
[ "Sorry Boss! Kali ini aku akan menolak. Aku sedang menikmati pesta bersama gadis-gadisku, jika Bos ingin menikmatinya juga datanglah ke sini. Sampai jumpa! ". ] Telfon terputus.
"Wangchu.. Kamu berani menentang perintahku, Lihatlah! Bagaimana aku akan menyeretmu keluar dari Bar malam itu ". Ludius mengambil kunci mobil dan keluar dari Apartement untuk datang ke Bar Angel.
Perlu waktu sedikitnya setengah jam perjalanan untuk sampai di Bar. Sesampainya didepan Bar Angel, Ludius memarkirkan mobil Sport Lamborghini Violet Gold. Terlihat Bar mewah yang hanya dikunjungi oleh orang yang berstatus tinggi. Dia turun dari mobil dengan masih mengenakan Jas panjang Coat membuatnya menjadi pusat perhatian.
Ludius berjalan masuk kedalam Club dengan tatapan dingin, namun justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita Bar malam. Selain kedatangan Ludius yang memakai mobil Sport yang bernilai milyaran, namun paras tampan Ludius mampu membius semua wanita yang ada. Ludius berkeliling mencari Wangchu diantara pria berstatus tinggi dan melihatnya sedang di sebuah ruangan khusus dengan dikelilingi wanita. Ludius berdiri didepan Wangchu dengan menatapnya tajam.
"Eh Boss.. Bagaimana bisa kamu sampai disini? ". Tanya Wangchu dengan wajah setengah tegang. "Kalian pergilah, aku ada urusan dengan bosku! ". Usir Wangchu dengan Tatapannya pada semua wanita yang sedang bersamanya. Wanita yang bersama Wangchu pergi dengan terus memperhatikan Ludius yang memiliki ketajaman yang memikat.
"Keluar dari tempat ini sekarang juga! Atau kamu lebih suka aku yang menyeretmu pergi dari sini? ". Tegas Ludius.
"Huuft… Baiklah! Baru saja aku ingin mengajakmu sedikit bermain. Sejak kamu bersama Kakak ipar (Silvia), Kamu sudah tidak pernah bermain lagi, bukankah itu membosankan". Kata Wangchu, sepertinya dia belum menyerah untuk menarik Ludius bermain. Wangchu akhirnya beranjak dari tempatnya,
"Jangan memancing kemarahanku Wangchu, kamu tahu sendiri apa akibatnya jika sampai itu terjadi ". Ludius berjalan keluar dari ruangan khusus diikuti Wangchu.
Ditengah langkahnya, dia di hadang oleh beberapa wanita dengan Gaun yang lumayan sih seksi layaknya wanita penghibur.
"Tuan, saya adalah Shelly pemilik Bar ini. Anda sudah datang jauh-jauh kemari, Tidakkah anda duduk sebentar. Biarkan saya menjamu anda malam ini ". Tawar salah satu wanita yang kemungkinan pemilik Club malam. Dia tiba-tiba menggandeng tangan Ludius manja.
Mendengar seseorang menawarkan diri Ludius membalasnya dengan tatapan tajam. "Lepaskan tangan kotormu DARIKU! ". Ludius menghempaskan tangan wanita itu dan meneruskan langkahnya.
Terlihat jelas raut kejengkelan dari wanita pemilik Bar yang bernama Shelly. Dia memerintahkan wanita tercantiknya untuk mencegah Ludius pergi dari Bar ini Bagaimana pun caranya.
Sebelum Ludius keluar dari Bar, dia justru melihat Pria yang berfoto bersama Silvia. Ada begitu banyak pertanyaan yang menghampiri Ludius, membuatnya menghampiri pria itu.
"Kamu disini juga!, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu". Kata Ludius, dia duduk disamping Pria yang belum dia ketahui siapa namanya.
"Oh kamu lagi! Ada urusan apa menemuiku? ". Tanyanya dingin, tanpa melihat kearah Ludius.
"Sediakan wine terbaik disini!, aku ingin menjamu pria yang ada disampingku ini". Ludius meminta pada pelayan Bar.
"Tuan, kami memiliki wine terbaik Mouton Routhchild. Berkisar 300 US$, Apakah Tuan menginginkan wine ini? ". Tanya pelayan pria yang menunjukkan botol wine nya.
"Tidak masalah, ". Ludius mengambil botol winenya. Dia mengambil dua gelas dan menuangkan wine. Ludius memberikan segelas pada pria yang ada disampingnya. "Aku tanya sekali lagi, siapa kamu sebenarnya? ". Tanya Ludius penuh penekanan.
"Aku Zain. Untuk apa Tuan yang terlihat kaya ini menanyakan tentang diriku? ".
Wangchu yang melihat Ludius duduk tersenyum licik. Dia kembali keuangan khusus yang ada didalam.
"Aku Ludius, Seharusnya kamu lebih tahu apa yang aku maksud. Apa hubunganmu dengan Silvia sebelum ini? ". Tanya Ludius selidik.
"Tuan tidak perlu mengungkit masa lalu. Aku adalah masalalu nya, dan kamu adalah masa depannya. Bukankah itu cukup! ".
"Jika bukan karena Silvia meneteskan air mata mendengar suara mu bahkan saat dia pingsan, aku tidak akan repot-repot menemuimu seperti ini. Jujur saja, aku akan menjadi pendengar saat ini. Kamu cukup katakan apa yang pernah terjadi diantara kalian ". Ludius mulai meminum sedikit demi sedikit wine yang ada ditangannya.
"Oh.. Jadi dia masih mengingat lagu itu, apa dia sedang menunjukkan rasa bersalahnya? . Tuan Ludius, dia hanya masalalu ku. Kami sempat menjalani hubungan yang cukup lama. 2 tahun kami jalani bersama sampai Silvia memutuskan untuk pergi ke China tanpa sebuah penjelasan. Wanita itu.. Sudahlah! Sekarang giliranku bertanya. Bagaimana Silvia bisa sampai menikah denganmu?. Dia adalah tipe wanita yang sulit untuk mencintai bahkan memiliki hubungan dengan seorang pria ".
"Banyak hal yang sudah terlewati dalam beberapa tahun terakhir. Silvia memang wanita yang unik dan menarik. Awalnya aku hanya ingin menaklukkannya yang selalu memberi dinding pembatas diantara kita. Tapi tidak disangka, aku yang selalu bermain dengan banyak wanita justru takluk oleh seorang Silvia ".
Zain menatap Ludius tajam "Sudah kuduga, Pria berparas tampan sepertimu memang bajing*n yang selalu mempermainkan wanita. Terlihat jelas bagaimana kamu menyiksa Silvia dulunya hingga membuatnya terlihat lebih kurus dari terakhir kali bertemu. Aku peringatkan! Jika kamu berani bermain dibelakang Silvia atau membuatnya dalam bahaya, aku tidak perduli walau kamu iblis sekalipun aku akan tetap mencarimu dan memberimu pelajaran yang berharga ".
"Mulutmu ternyata pedas juga. Jangan khawatirkan Silvia, aku adalah suami sahnya. Tidak mungkin aku menyakitinya kali ini. Kamu khawatirkan saja dirimu sendiri, karena tidak menuntut kemungkinan aku akan mengambil tindakan jika sampai aku melihatmu menemuinya lagi. CAMKAN ITU BAIK-BAIK!! ".