Chapter 53 BAB 53

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Setelah Intan mandi dan berganti pakaian, Ricko dan Intan turun ke bawah. Stella sedang menyetrika dan melihat Ricko dan Intan menuruni tangga.

"Menstruasimu sudah berhenti?" Tanya Ricko pada Intan sambil berjalan menuruni tangga.

"Belumlah Mas... kan masih tiga hari." Jawab Intan.

"Memangnya harus nunggu berapa lama?" Tanya Ricko lagi.

"Biasanya seminggu Mas." Jawab Intan.

"Huft lama sekali." Balas Ricko kesal.

Stella yang mendengar percakapan mereka pun membatin 'Kakaknya perhatian banget. Sampai - sampai menstruasi adiknya di tanyain sampai segitunya.'

"Mbak Stella, aku sama Mas Ricko mau belanja. Mbak mau nitip dibeliin apa?" Tanya Intan pada Stella.

"Nggak usah Mbak. Terima kasih." Jawab Stella sambil memandang Intan setelah itu memperhatikan Ricko yang pergi duluan ke luar rumah.

Di dalam mobil Ricko fokus mengemudi. Sedangkan Intan membalas whatsapp dari Adit.

Adit : "Kamu kapan ke sekolah? Aku ingin ketemu kamu Ntan."

Intan : "Ada apa Dit?"

Adit : "Aku mau daftar sekolah polisi. Sebelum pendidikan aku mau ketemu kamu Ntan."

Intan : "Aku nggak janji Dit. Aku sudah bilang sama kamu lupain aku. Aku nggak ada perasaan apa - apa sama kamu."

Adit : "Tapi aku cinta sama kamu Ntan. Aku sudah menunggumu sejak lama."

Intan : "Maaf Dit."

Tiba - tiba Adit menelpon. Intan panik lalu menolaknya dengan menggeser tanda merah. Intan melirik Ricko tanpa menolehnya. Ia tahu Ricko tidak suka sama Adit. Tidak berapa lama Adit menelpon lagi dan lagi - lagi Intan menolaknya lalu me-silent ponselnya.

"Kenapa nggak di angkat?" Tanya Ricko tanpa menoleh dan masih fokus mengemudi.

"Nggakpapa Mas. Nggak penting." Jawab Intan.

"Siapa?" Tanya Ricko ingin tahu.

"Temen." Jawab Intan mulai ketakutan di tanya Ricko, jika sampai Ricko bertanya sampai ke akar - akarnya.

"Siapa? Cewek apa cowok?" Tanya Ricko lagi.

"Cowok. Jangan marah Mas. Aku nggak ada apa - apa sama dia." jawab Intan jujur sambil memegangi lengan Ricko.

"Iya aku nggak akan marah asal kamu tidak macam - macam. Kalau sampai kamu macam - macam atau berselingkuh di belakangku. Bersiaplah menjadi janda. Kalaupun nanti kamu hamil, anak itu akan menjadi milikku setelah kamu lahirkan." Ancam Ricko sungguh - sungguh.

"Nggak Mas. Nggak akan. Aku janji hanya setia sama kamu Mas" Ucap Intan ketakutan.

"Bagus!" Ujar Ricko puas.

Ricko sengaja mengancam Intan karena ia tidak mau di pusingkan dengan hal - hal yang mengusik rumah tangganya. Ia hanya mau menikah cukup satu kali seumur hidupnya seperti papa dan mamanya yang langgeng sampai tua bersama.

Sesampainya di supermarket Intan memilih belanjaan yang perlu di beli dan Ricko mengikutinya sambil mendorong kereta dorong. Selain ikan, sayur, dan sabun Intan juga memilih bra yang agak besaran dari yang ia pakai biasanya.

"Kenapa membeli bra juga?" Tanya Ricko saat melihat Intan memasukkan beberapa bra ke dalam kereta dorongnya.

"Nggak muat. Dadaku makin besar sekarang." Jawab Intan spontan. Ricko pun tersenyum nakal. Ia puas dengan hasil karya nya yang membuat dada Intan mengembang. Karena menurutnya dada Intan terlalu kecil sehingga kurang pas di tangan. Ia pun berinisiatif memanipulasinya setiap hari.

Setelah merasa belanjaannya lengkap Intan mengantri di kasir dan Ricko yang membayarnya. Setelah berbelanja, Ricko dan Intan makan malam di luar sekalian. Ricko merasa tidak nyaman dengan kehadiran Stella di rumahnya.