Hari sabtu yang di nantikan pun tiba. Ricko memberi tahu Intan untuk menyuruh Stella merapikan rumah karena akan ada tamu malam ini. Ricko juga tidak pergi bekerja ke perusahaan dan ia mengajak Intan untuk berbelanja dan menyuruhnya untuk memasak.
"Kenapa Mas Ricko nggak bilang dari kemarin kalo mau ada tamu?" Tanya Intan saat sedang memasak di dapur. Ricko menemaninya sambil duduk di meja makan dan menyalakan laptopnya.
"Aku lupa." Jawab Ricko masih fokus ke laptopnya.
Stella mendengarkan pembicaraan mereka sambil membantu Intan mengupas dan memotong sayuran.
Setelah memasak Intan dan Ricko naik ke atas untuk bersiap - siap. Intan bingung harus memakai pakaian yang mana. Ricko pun membantu Intan memilih pakaian yang cocok untuknya.
Malam yang di nantikan pun tiba. Intan dan Ricko menantikan Reyhan sekeluarga sambil menonton televisi.
Tidak berapa lama Reyhan dan keluarganya datang. Ricko dan Intan menyambut mereka dengan hangat. Ricko pun langsung mengajak mereka ke ruang makan.
"Mana istrimu Rick?" Tanya Reyhan pada Ricko saat berjalan menuju ruang makan.
"Yang bersamaku dari tadi kamu kira siapa Rey?" Tanya Ricko balik.
"Beneran dia istrimu? Aku kira dia adikmu. Wajahnya masih seperti anak sekolah SMA Rick." Ujar Reyhan tak percaya.
"Ya dia memang masih SMA. Papa menjodohkanku sama dia." Balas Ricko santai.
"Eh enak dong dapat yang muda - muda. Udah kamu makan belum?" Tanya Reyhan sambil berbisik.
"Sudah. Aku paksa. Hahaha." Jawab Ricko bangga. Reyhan pun ikut tertawa membayangkan bagaimana Ricko memperkosa istrinya yang masih SMA.
"Hallo ganteng siapa namamu?" Tanya Intan pada Gibran anaknya Reyhan yang berusia 16 bulan.
"Gibran Kak." Jawab Tia istri Reyhan mewakili Gibran sambil tersenyum.
"Hay Gibran kamu lucu sekali... " Ujar Intan gemas sambil memegang kedua pipi Gibran.
Setelah sampai di meja makan mereka semua duduk dan Intan ke dapur untuk menyiapkan dan mengeluarkan makanan.
"Biar saya bantu Mbak," Ucap Bu Melinda pengasuh Gibran sambil mengikuti Intan ke dapur.
Saat Bu Melinda ke dapur, ia melihat Stella dan sedikit terkejut karena wajah Stella mirip dengan Nita saudara tiri yang menjebaknya dulu. Intan pun keluar membawa makanan yang sudah di siapkan Stella.
Setelah berbincang - bincang di dapur, Bu Melinda dan Stella membawa makanan keluar menuju meja makan. Saat sampai di meja makan betapa terkejutnya Stella ketika melihat tamunya Ricko.
Reyhan adalah mantan majikan Stella dulu yang memecatnya setelah satu bulan bekerja karena berusaha menggodanya. Reyhan dan Tia juga terkejut saat melihat Stella di rumah Ricko. Stella pun buru - buru pergi ke dapur kembali.
"Aduh kenapa Pak Reyhan yang jadi tamunya Pak Ricko sich? Rencanaku pasti berantakan." Gumam Stella khawatir.
Setelah makan malam bersama, Bu Melinda membawa piring kotor dan sisa makanan ke dapur. Sedangkan Intan berbincang - bincang dengan Tia di ruang tengah sambil menonton televisi. Reyhan mengajak Ricko berbicara sesuatu yang sangat pribadi sehingga Ricko mengajaknya ke ruang kerjanya di lantai atas.
"Ada apa Rey?" Tanya Ricko penasaran setelah masuk dan menutup pintu ruang kerjanya.
"Kamu harus hati - hati sama Stella. Dia bukan orang baik - baik." Ucap Reyhan memperingatkan Ricko.
"Kamu kenal dia Rey?" Tanya Ricko.
"Dia dulu juga kerja jadi pembantu di rumahku. Tapi tidak lama aku memecatnya." Jawab Reyhan.
"Ya aku juga merasa tidak nyaman dengan keberadaanya di rumahku. Dia seperti mencari perhatianku." Ujar Ricko mengutarakan pendapatnya.
"Segera ganti saja Rick sebelum sesuatu hal terjadi." Saran Reyhan. Ricko pun menyetujuinya.
Setelah itu mereka membicarakan masalah pekerjaan hingga tidak terasa hari semakin malam. Reyhan pun pamit pulang bersama keluarganya.