Zira ingin tertawa mendengar ucapan Sisil , menurut nya nona Sisil seorang yang sangat munafik .
" Apakah kamu tidak ada rancangan yang , lain " ? tanya Sisil .
" Kalo untuk rancangan harus memesan terlebih dahulu , saya tidak bisa merancang dengan waktu yang singkat ", Jawab Zira .
" Kapan kamu memerlukan nya ", tanya Zira .
" Besok , besok adalah acaranya , bagaimana apakah kamu bisa merancang untuk ku ", tanya Sisil .
" Oh maaf nona Sisil aku tidak bisa merancang dalam waktu yang sangat singkat , kamu bisa lihat ",
Zira menunjukkan rancangan di meja yang masih banyak .
" Ini adalah rancangan yang harus saya selesaikan , mereka sudah pesan 6 bulan yang lalu ", Zira berusaha menjelaskan .
" Oh tidak " , Sisil menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya .
" Apa yang harus aku lakukan " , Sisil panik .
Melihat Sisil yang sudah panik , Zira berusaha menenangkan nya .
" Begini saja nona Sisil , saya ada merancang beberapa gaun dan telah selesai di jahit , kamu bisa melihat lihat dulu , mana tau ada yang cocok " ,
" Baiklah , aku akan melihat - lihat dulu " .
Sisil menuruni tangga menuju lantai 2 , dia di dampingi Lina .
Sisil mengelilingi lantai 2 , lantai 2 merupakan tempat pakaian - pakaian pesta atau gaun di letakkan .
Setelah mengelilingi lantai 2 , dia menjatuhkan pilihan nya pada gaun yang berwarna grey , gaun panjang dengan lengan pendek , bagian punggung nya terbuka membentuk huruf V , dan bagian depan yang sedikit jatuh .
" Aku mau coba yang ini ", Sisil menunjukkan gaun nya kepada Lina .
" silahkan Nona mencoba nya di fitting room ", Lina mempersilahkan tamu nya .
Setelah mencoba nya , Sisil tersenyum puas , dia memandang dirinya di dalam kaca , dia terlihat seksi .
" Pintar juga dia merancang , ini juga tidak kalah bagus dari rancangan yang kemaren " , guman Sisil pelan .
Setelah mencoba gaunnya Sisil membayar gaun tersebut dan dia pergi meninggalkan Zira boutique .
Lina berjalan manaiki tangga menuju lantai 3, dia menuju ruangan Zira .
Ruangan Zira tidak di tutup jadi Lina bisa langsung masuk .
" Mbak nona Sisil menjatuhkan pilihan nya pada gaun yang berwarna grey , yang belakang nya terbuka " ,
" bagus kalo begitu , dia akan terlihat sangat cantik menggunakan gaun itu " , Zira menjawab dengan santai sambil tetap fokus dengan kerjaan nya .
" mbak boleh tanya " , Lina memberanikan diri untuk bertanya.
" Hemm , ada apa ", Zira meletakkan pensilnya di meja dan melihat ke arah yang punya suara .
" Maaf ya mbak , mbak bisa merancang untuk nyonya Amel dalam waktu satu hari , kenapa nona Sisil tidak bisa " , Lina bertanya penuh selidik .
" begini alasan nya , alasan aku bisa merancang pakaian Keluarga Raharsya dalam waktu 1 hari , karena kekuasaan Keluarga Raharsya , dan kamu juga yang bilang kan , kalo sampai melakukan kesalahan pasti bisa di pastikan butik ku di hancurkan ".
Lina manggut-manggut mengerti dengan ucapan Zira .
" Nah kalo untuk nona Sisil kenapa aku tidak mau merancang , satu dia sudah membatalkan secara sepihak , ke dua aku tidak suka dengan orang yang Munafik , sampai sini paham kan " . Zira menjelaskan dengan cermat kepada Lina.
" Aku bisa saja mengusir nya tapi aku masih punya hati, apalagi melihat tingkah nya yang angkuh , aduh pengen rasanya aku kasih cabe setan mulut nya " ,
Lina dan Zira tertawa bersamaan .
" Seperti nya besok aku tidak datang ke butik , aku serahkan butik kepada mu " , Zira memegang pundak Lina .
Lina mengangguk kan kepalanya.
" Memang nya besok mbak mau kemana " ? tanya Lina .
" Besok aku ada undangan pesta di dua tempat , dan besok pasti jalanan macet karena weekend , jadi aku memutuskan untuk tidak datang ke butik ". jawab Zira .
" hello readers maaf jika ada typo, like episode favorit kalian ya , dan komen yang banyak ya ," terimakasih