Kevin kembali ke ruang ziko dengan tergesa - gesa .
" Tuan nona Zira berangkat dengan pesawat xxx menuju kota A ", ucap Kevin cepat .
" Baiklah siapkan semua nya ", perintah ziko .
Asisten Kevin sudah mengerti maksud dari ucapan tuannya dengan cepat dia langsung menghubungi pilot yang menerbangkan jet pribadi tuan muda ziko .
Mereka sudah berada di dalam pesawat jet milik ziko . Pesawat jet pergi meninggalkan bandara menuju kota A .
Pesawat yang di tumpangi Zira sudah landing dengan sempurna . Setelah mendapatkan instruksi dari pramugari satu persatu para penumpang meninggal kan pesawat begitu pun dengan Zira .
Para penumpang menunggu koper mereka , setelah mendapat kan koper nya masing - masing penumpang meninggalkan ruang kedatangan .
Begitu pun dengan Zira setelah mendapat koper nya Zira hendak pergi meninggalkan ruang kedatangan .
Zira hendak menunjukkan tiket nya , tapi beberapa orang petugas menghampiri nya .
" Maaf nona silahkan ikut kami ", ucap salah satu petugas bandara .
Zira yang seumur - umur wara Wiri naik pesawat gak pernah di datangi beberapa orang petugas mulai panik .
Zira mengikuti petugas bandara dia di apit beberapa orang baik perempuan maupun laki-laki .
Beberapa penumpang banyak yang memperhatikan kejadian itu .
" Pasti bawa narkoba tuh ", ucap satu penumpang .
Zira yang mendengar si penumpang bicara mulai panik . Mereka sampai di dalam satu ruangan . Di dalam ruangan terdapat sofa dan televisi .
Pihak bandara memberikan minuman dan makanan untuk Zira . Zira yang mendapatkan perlakuan seperti itu jadi tambah bingung .
" silahkan Nona ", kata petugas bandara tertulis di name tag nya Mona .
" Terimakasih mbak Mona ", ucap Zira sambil menunjuk kan jari nya ke arah name tag perempuan itu .
" Maaf saya permisi dulu nona ", ucap petugas bandara .
Di dalam Zira masih bingung kenapa dia di bawa ke ruangan ini .
" Ruangan ini tidak seperti ruangan pemeriksaan seperti yang sering aku lihat di televisi biasanya yang aku lihat di televisi hanya ada satu meja besar dan beberapa petugas ", guman Zira .
" Mereka memperlakukan ku dengan baik ", guman Zira lagi .
" Sebenarnya mereka mau apa ya , apa aku seperti buronan ", guman Zira lagi .
Pintu ruangan di ketuk dari luar .
" Masuk aja ruangan ini bukan punya saya " ucap Zira cepat .
Seorang pria paruh baya membuka pintu dan diikuti beberapa orang di belakang nya .
" Maaf nona atas ketidaknyamanan nya ", ucap si bapak .
Zira masih mengangguk tidak mengerti maksud dari ucapan bapak tersebut .
" Maaf pak sebenarnya kesalahan saya apa pak ", tanya Zira bingung .
" Nona tidak bersalah " ucap si bapak cepat .
" Kalo saya tidak bersalah kenapa saya masih di tahan di ruangan ini ", ucap Zira cepat .
" Saya hanya mengikuti perintah saja nona ", ucap si bapak .
Beberapa menit kemudian pintu di buka kembali oleh petugas bandara , di belakang petugas ada sosok yang sangat di kenal Zira siapa lagi kalo bukan Ziko .
Zira membulat kan mata nya melihat kedatangan ziko dan asisten Kevin . Petugas bandara mempersilahkan ziko duduk , Ziko mengambil duduk di sebelah Zira , salah satu tangan nya memegang bahu Zira .
Ziko berbincang - bincang dengan bapak paruh baya tadi tertera nametag nya Sunaryo . Dia merupakan orang penting di bandara itu .
" Terimakasih " ucap ziko memberi kan salah satu tangan nya sambil berdiri .
Bapak tadi dan beberapa petugas lainnya menyambut tangan ziko , mereka saling bersalaman .
Di ruangan hanya ada ziko Zira dan asisten Kevin .
Zira sudah mulai mengeluarkan taring nya .
" Apa maksud dari semua ini jelaskan ", teriak Zira .
Ziko tidak menjawab hanya tersenyum tipis .
" Karena ulah mu aku jadi malu ", ucap Zira cepat .
" Semua penumpang memikirkan hal - hal yang negatif tentang ku ", ucap Zira lagi .
" Aku seperti buronan " teriak Zira .
Ziko melihat ke arah Zira .
" Kamu memang buronan , telah kabur calon istri dari ziko putra Raharsya ", ejek ziko .
Zira langsung memukuli ziko dengan Jari - jari mungilnya .
" Siapa yang kabur , aku kan sudah menghubungi mu ", ucap Zira cepat .
Ziko masih tersenyum - senyum melihat ekspresi Zira .
" Makanya tuan ziko kalo punya ponsel jangan di simpan tapi di telan " ucap Zira lagi .
" Sudah cukup sekarang jelaskan padaku kenapa kamu pergi ke kota ini ", tanya ziko .
" Duh tuan aku mau bertemu dengan sahabat ku ", ucap Zira cepat .
" cewek apa cowok ", tanya ziko lagi .
" Waria ", ucap Zira cepat .
Ziko langsung melotot ke arah Zira .
" gak gak aku becanda kenapa sih kalo aku sebut waria kamu langsung melotot , ada pengalaman buruk ya ", ejek Zira .
Mereka pergi meninggalkan bandara , Kevin mengendarai mobil yang telah di sediakan tangan kanan nya . Sebelum nya Kevin sudah menghubungi orang kepercayaan nya untuk mempersiapkan mobil .
Zira memberikan alamat kepada Kevin , dalam beberapa menit mereka telah sampai di depan rumah sederhana .
Zira turun dari mobil di ikuti ziko dan asisten Kevin . Zira mengetuk pintu tidak beberapa lama seseorang datang membuka pintu .
Begitu pintu di buka muncul dari balik pintu seorang wanita , wanita tersebut dengan cepat langsung teriak dan memeluk Zira .
" kenalkan ini Novi sahabat ku ", ucap Zira memperkenalkan ziko dan Kevin .
Novi masih bingung kenapa sahabatnya membawa dua pria ke rumah nya .
Ziko menyambut tangan Novi .
" Ziko calon suami Zira ", ucap ziko cepat .
Zira langsung melotot ke arah ziko .
" Apa aku gak salah dengar , benar tu ra ", tanya Novi lagi .
Zira mengangguk pelan . Novi langsung memeluk nya .
" Akhirnya nya teman ku akan kawin juga ", ucap Novi sambil memeluk Zira .
Novi mempersilahkan mereka untuk masuk .
Mereka duduk di ruang tamu tidak berapa lama suami Novi datang beserta anaknya .
Melihat Kiki , Zira langsung memeluk nya dan mencium nya berkali - kali , Kiki adalah anak Novi , Kiki dan Zira sudah sangat akrab tak heran Kiki langsung lengket dengan Zira .
Melihat Zira begitu dekat dengan Kiki hati ziko langsung merasa nyaman . Sosok seperti ini lah yang di cari nya .
Novi beserta suami mempersilahkan mereka untuk makan malam bersama . Sebelumnya Zira dan Novi mempersiapkan semua makanan di dapur .
" Ra coba jelaskan padaku calon suami mu ini yang mana ", tanya Novi .
" Maksud mu ", tanya Zira .
" Kamu kan kemaren pernah bilang ada dua pria , kalo gak salah satu manusia es batu yang kedua duda , nah ini yang mana ", tanya Novi lagi .
" oh ini manusia es batu ", ucap Zira sambil meletakkan makanan di atas piring .
" nah kan betul , aku tuh setuju kamu sama manusia es batu itu walaupun aku belum mengenal nya .
nov nov kamu gak ngerti aja drama yang aku hadapi melebih drama Korea , batin zira .
Mereka menikmati makanan yang telah di siapkan Novi. Sesekali mereka berbicara mengenai banyak hal sambil menikmati makanannya .
Setelah selesai makan mereka ngobrol di ruang keluarga , sambil menikmati cemilan yang telah di sajikan Novi.
" Ra kamu tidur di sini kan ", tanya Novi .
" iya " ucap Zira cepat .
" Tuan aku bukan tidak mau menawarkan kamu untuk tidur di sini tapi kamar kami hanya ada 4 , apa kamu mau sekamar dengan asisten mu ", tanya Novi .
Ziko dan Kevin saling melihat satu sama lain begitupun Zira , dia senyum - senyum mengingat kejadian konyol yang di buat nya sendiri yaitu mengenai homo .
" terimakasih saya akan menginap di hotel saja ", ucap Kevin cepat .
Kevin pergi meninggalkan rumah Novi . Novi menunjukkan kamar Zira dan kamar ziko , kamar mereka berada di sebelah - sebelahan .
" like komen dan vote yang banyak ya biar novel favorit kalian masuk 10 besar , yang belum vote di tunggu ya , terimakasih ".