Disebuah kafe, saat waktu makan siang.
“ Aturan apa saja yang harus anda
perhatikan setelah menjadi istri tuan muda. Saya sudah menuliskannya secara terperinci.”
Sekertaris Han menyerahkan amplop
besar berwarna coklat di hadapan Daniah. Pertemuan lanjutan setelah pertemuan
pertama dengan calon suaminya. adalah pertemuan dengan sekertaris Han. Daniah
tidak tahu siapa nama asli laki-laki yang duduk di depannya. Hanya Han, begitu
dia memperkenalkan diri.
Daniah membuka amplop. Ada banyak
lembaran kertas di dalamnya. Seperti sedang membaca kertas ujian sewaktu di
sekolah dulu tangannya gemetar.
Apa ini? Aku seperti dianggap bukan manusia saat membaca setiap aturan yang harus
aku taati ketika menjadi istri tuan Saga. Dari aku bangun tidur sampai tidur
lagi, sekertaris Han sudah membuatnya secara jelas. Ia pun menuliskan semua
kebiasaan dan kesukaan tuan Saga dengan sangat terperinci. Apa aku harus
menghafal semua ini.
“ Kalau ada yang nona ingin tanyakan silahkan?”
Aku mau protes dan melemparkan kertas-kertas ini kewajah mu. Sialan!
“ Terimakasih atas kerja keras anda
sekertaris Han. Saya akan membaca dan menghafalnya, supaya tidak melakukan
kesalahan nanti.” Itu yang terucap dari mulut Daniah, sambil tersenyum, seperti
mengatakan bahwa, wah anda luar biasa. Saya sangat kagum dengan keluarbiasaan
anda. Begitu yang coba ditunjukan Daniah lewat senyumannya.
“ Itu sudah kewajiban saya nona,
untuk menjaga keadaan di dekitar tuan muda berjalan sesuai dengan apa yang
semestinya.” Waaa, apa kau budak laki-laki aneh itu, gerutu Daniah dalam hati. “ Yang utama harus nona
perhatikan adalah melayani tuan muda dan menjalankan kewajiban nona sebagai
istri tuan muda.”
Tanpa sadar Daniah menyentuh kancing bajunya.
“ Saya rasa kecuali itu, nona jangan terlalu berharap untuk bisa melayani tuan muda di atas tempat tidur,
karena nona sebenarnya bukan tipe wanita yang disukai tuan muda.”
Apa! Gila ya, siapa juga yang ingin tidur dengan laki-laki itu. Aku malah senang
kalau dia sama sekali tidak pernah menyentuh ku seujung rambut pun.
“ Sayang sekali ya, padahal tuan Saga sangat tampan. Haha.” Daniah kau pasti
sudah gila karena mengatakannya, tapi dia benar-benar tertawa dengan ceria
sambil mengatakan kalimat barusan. Membuat perubahan wajah sekertaris Han.
Gadis ini benar-benar menarik, dia
bisa mengatakan hal seperti itu, padahal bibir dan tangannya bergetar. Aku
tahu kau sudah mencoba menahan itu, tapi aku masih tetap bisa melihatnya nona.
“ Anda cukup mengatakan baik pada
setiap perintah tuan muda. Tidak perlu bertanya kenapa, hanya jalankan saja
semua yang diperintahkan kepada Anda.” Han melanjutkan kalimatnya.
“ Baik, begitukan?” Daniah mengedipkan matanya.
Haha, gadis ini benar-benar berani.
“ Di dalam rumah yang akan anda tinggali
ada ibu tuan muda dan dua adik perempuan. Anda hanya perlu menghormati mereka
dan tidak membuat keributan dengan mereka. Sekali lagi yang harus anda layani
adalah suami anda, jadi jangan perdulikan yang lain.” Sekertaris Han kembali
melanjutkan penjelasannya.
“ Baik, lanjut.” Daniah menenguk es
kopinya. Tanpa merasa terbebani dengan apa yang di katakan oleh laki-laki di
depannya.
Tapi percayalah, tangannya yang
berada di bawah meja sudah berkeringat dingin. Dia sudah mulai bisa meraba
neraka macam apa yang harus ia masuki, untuk menebus kehidupan mewah
keluarganya.
“ Anda bisa tetap melakukan
pekerjaan anda yang sekarang, berhubungan dengan keluarga anda atau bertemu
dengan teman-teman anda. Tapi yang harus ada perhatikan adalah, anda sudah
harus berada di rumah sebelum tuan muda kembali. Silahkan baca di lembaran
kertas itu apa yang harus anda lakukan ketika tuan muda kembali kerumah.”
Daniah beralih melihat kertas, ia
membalik beberapa lembar, lalu menemukan uraian terperinci tentang apa yang
harus ia lakukan. Daniah menatap sekertaris Han tajam. Seperti berkata “Apa
bos mu itu kaisar?”
“ Benar, seperti yang anda pikirkan.”
Daniah menutup mulutnya, apa laki-laki ini bisa membaca pikirannya.
“ Tuan muda adalah raja, yang bisa
membuat keluarga anda hidup atau menghancurkannya dalam sekejap mata.”
“ Baik.” Daniah merinding. “ Saya akan melakukan yang terbaik. Tapi, boleh kan saya bertanya?”
“ Silahkan nona.”
“ Apa saya juga boleh berhubungan
dengan laki-laki lain, punya pacar misalnya?”
Wajah Sekertaris Han berubah. Dia
menatap wanita yang ada di depannya. Dia tau gadis ini hanyalah tumbal
keserakahan orangtuanya. Tapi bagaimana dia begitu tidak mengenal takut seperti
ini. Apalagi setelah dia menyerahkan amplop berisi aturan yang harus dipenuhinya
setelah menjadi istri dari Tuan Saga.
Daniah kembali menyeruput minumannya, sambil menunggu jawaban dari sekertaris Han.
BERSAMBUNG...................