Han berhenti, dia menatap Saga yang baru saja mengatakan
perintahnya. Tadinya dia berfikir dia salah mendengar, tapi saat melihat mata
Saga dia melepaskan rambut gadis itu.
“ Maafkan saya tuan, Karena sudah membuat keributan.” Dia menundukan kepalanya.
Apa aku baru saja melihat tatapan lembut tuan Saga pada gadis ini.
“ Bawa dia kemari.”
Han menarik lengan gadis yang masih merintih itu, sakit,
takut semua bercampur di dadanya, tubuhnya gemetar. Han mendorong tubuhnya
sampai berlutut di dekat meja.
“ Kenapa kau membuatnya menangis, duduk lah di sini.” Saga menepuk kursi kosong di sebelah kirinya. Tenpat gadis itu tadi duduk.
Semua orang yang ada di dalam ruangan itu semakin gemetar,
menciut takut. Berfikir apa Saga ingin menghukum gadis itu dengan tangannya
sendiri. Mereka saling pandang mengisyaratkan mereka ingin kabur dari tempat
itu sekarang juga. Tapi jangankan beranjak untuk menarik nafas saja mereka
lakukan tanpa bersuara. Cih, Han melihat mereka dengan dingin.
Tuan Saga memandang wajah wanita di sampingnya, masih
tersisa airmata di pelupuk mata gadis itu. “ Maafkan saya tuan.” Lirih masih
terdengar dari bibir mungilnya.
“ Kau membuat pipinya merah Han.”
“ Maafkan saya tuan.” Han masih berdiri.
Yang lain sudah menundukan kepala, tidak berani melihat
adegan selanjutnya. Mereka benar-benar berfikir ini adalah akhir tragis gadis
di samping Saga.
“ Ambilkan es untuk mengompres pipinya.”
“ Baik tuan.”
Han beranjak keluar ruangan, sementara yang lain mulai
berani mengintip melalui ekor mata. Gadis itu masih baik-baik saja, pikir
mereka bersamaan dalam hati. Han muncul dari arah pintu dengan membawa alat
kompres.
“ Tempelkan di pipi mu”
“ Baik tuan, terimakasih.”
Gadis itu meraih kompres yang di berikan Han, dia melirik
laki-laki yang sudah menamparnya tadi. Wajahnya datar tanpa ekspresi, tapi
begitu saja membuat tanganya kembali gemetar. Han kembali duduk di tempatnya
tadi.
“ Kenapa kalian diam saja.” Saga menoleh pada makhluk hidup yang ada di ruangan ini . seperti baru
saja kembali mendapatkan nyawa mereka tersentak kaget.
“ Ia tuan, apa boleh saya menuangkan minuman anda.”
Saga meraih gelasnya, wajah CEO muda itu berbinar senang.
Dan pesta kembali dilanjutkan seperti tidak pernah terjadi apapun sebelumnya.
“ Kedepannya wisata keluarga juga sangat diminati.”
“ Saya sudah tidak sabar menantikannya.”
Obrolan yang isinya hanya menjilat, Han sudah terlalu muak
mendengarnya. Semua orang bicara dengan sangat hebat di hadapan tuan Saga, tapi
selalu saja membuat kesalahan bodoh. Dia melirik gadis yang ada di samping
Saga, pipinya yang memerah dia tampar tadi. Sudah bisa tersenyum dan tertawa
lagi. Dia terlihat gemetar lagi saat bersitatap mata dengan Han.
“ Kenapa rambutmu begini, apa kau tidak tahu, rambut yang bagus itu seperti ini.” Saga mengulung rambut gadis itu di tangannya. Gulung, lagi dan lagi. Lalu dia lepaskan sampai terbentuklah rambut bergelombang.
Han mengeryit. Apa! Tuan muda tidak salah minum alkoholkan.
Itukan rambut milik nona Daniah. Wajah Han seperti baru saja menemukan harta
karun yang sudah lama terpendam di dasar bumi.
Jadi hati anda sudah sedikit demi sedikit terbuka untuk nona
muda. Han kembali mencoba menguraikan banyak kejadian yang terjadi akhir-akhir
ini.
“ Ia, tuan saya akan buat rambut saya bergelombang seperti yang anda katakan.” Ucapnya dengan terbata namun jelas.
“ Benar kan rambut yang seperti ini yang paling pagus.” Saga mengulung rambut wanita di sebelah kanannya dan meminta pendapat yang lain.
Cepat semua menjawab dengan mengangukan kepala. Walaupun tidak paham kenapa
tiba-tiba Saga membahas masalah rambut. Yang penting setuju saja, biar semua
selamat begitu pikir mereka.
“ Berapa biaya untuk membuat rambut bergelombang begitu?” Saga menatap Han.
“ Kurang lebih dua juta tuan muda.” Ingatan tentang laporan
pemakaian kartu kredit Daniah. Han melihat Saga mengeluarkan dompet di saku celananya.
“ Aku tidak punya uang cash ternyata. Berikan no rekening mu
pada Han, dia akan mentransfer uang, pakai itu untuk membuat rambut mu
bergelombang, supaya indah dilihat.”
“ Ba, baik tuan.” Tubuh gadis itu gemetar lagi, saat tangan
Saga menyentuh rambutnya sekali lagi.
“ Apa kau mau juga” Saja bicara dengan gadis di sebelahnya lagi.
“ Ia tuan.” Menjawab sekedar untuk menyelamatkan dirinya.
“ Han, berikan mereka uang untuk merubah rambut mereka” Saga menatap para wanita yang ada di dalam ruangan.
“ Baik tuan muda.”
Saga bangun dari duduk, yang lainnya juga langsung ikut bangun.
“ Lanjutkan pesta kalian, hubungi Han untuk kontrak
selanjutnya”
“ Baik tuan, terimakasih, terimakasih atas kebaikan anda.”
CEO dan orang di sampingnya langsung menundukan kepalanya dan mengucapkan
terimakasih berulang-ulang.
Malam itu ntah kenapa Han merasa kalau Saga benar-benar
sudah kembali seperti dua tahun lalu.
BERSAMBUNG.................