Yang paling tidak suka dengan
situasi ini adalah Han. Wajahnya sudah masam. Bahkan lebih seperti lipatan
koran usang di terminal. Biasanya dia tetap terlihat tampan walaupun tanpa
tersenyum. Tapi kali ini tidak. Dia berjalan mendekat.
“ Maaf nona Helena, mohon untuk menjaga sikap anda.”
Helena melepaskan pelukannya, dia
masih bisa tersenyum dengan sangat manis. “ Maaf sekertaris Han, aku hanya
merindukan Saga.” Pandangan penuh kerinduan itu jujur ada di mata Helena. Tapi tetap
tidak bisa diterima oleh Han.
“ Tuan muda.” Han menyentuh lengan Saga.
Seperti baru saja terbangun dari
keterkejutan, Saga menatap Helena, pandangannya lembut. “ Kau tidak berubah ya,
masih suka senaknya sendiri.”
Helena tergelak, tertawa kecil
sambil menutup mulutnya dengan tangan. Dan dia melakukannya dengan sangat
manis, membuat orang yang melihat terpesona. Daniah sampai berdecak, seperti
sedang melihat akting wanita cantik yang sedang tersenyum. Dia bahkan ingin
minta foto bareng karena terpesona.
Dia memang sangat cantik. Daniah bergumam di samping Saga.
“ Ah, ini Daniah ya. Clarissa sudah memberitahuku, kalau dia istrimu.” Dia mengulurkan tangan yang diraih Daniah dengan sopan. tapi pandangan dan bicaranya ditujukan kepada Saga.
“ Apa kabar nona Helena?”
“ Jangan sungkan padaku, panggil saja secara biasa, aku Helena.” Gadis cantik menepuk punggung tangan Daniah lembut. Bersahabat.
Dia baik sekali sepertinya, ayo Helena, aku akan membantumu
kembali dengan tuan Saga. Dan kalau kau bisa kembali kepelukannya, aku bisa
bebas. Mari kita berteman dan saling membantu meraih tujuan hidup kita.
Acara pembukaan galery dimulai.
Pidato Saga disambut tepuk tangan, selaku investor utama. Lalu Helena yang
merupakan bintang siang itu maju ke depan. Sebagai mantan kekasih Saga, sebagai
pelukis yang mendapat dukungan dari Antarna Group sudah menjadikan semua
lukisannya berkelas. Harganya bisa sepuluh kali lipat dari harga biasanya.
Daniah mencoba untuk mengamati
semua yang ada. Perubahan wajah Saga, atau trik Helena yang tidak canggung
walaupun sudah dua tahun mereka tidak bertemu. Saga memang masih terlihat
memberi jarak, namun dia tidak menunjukan penolakan agar Helena tidak mendekat.
Mungkin yang berwajah paling masam di sini adalah sekertaris Han. Ekspresi
wajah yang biasanya bisa ia kendalikan dengan mudah, sepertinya tidak bisa ia
ikat dengan baik hari ini. Daniah bisa melihat pandangan tajam dan penuh benci
di sana.
Dasar sekertaris compleks,
seharusnya kau sedang sekarang tuanmu bisa bertemu dengan cintanya setelah dua
tahun. Aku saja merasa bahagia. Haha, tentu saja aku bahagia, dia seperti
pusaka yang akan menyelamatkan hidupku.
Seremonial acara berlangsung dengan
baik tanpa hambatan. Semua antri untuk menyapa Saga, selain Helena dia juga
bintang hari ini. Tentu saja, mereka juga tahu kalau Helena adalah mantan
kekasih Saga. Jadi bisa jadi acara hari ini yang sepenuhnya disponsori oleh
Antarna Group adalah ucapan selamat datang kepada mantan kekasih. Tentu saja
kedatangan mereka memiliki motif terselubung, ingin membuat hubungan baik dengan mantan kekasih yang bisa menjadi jembatan hubungan dengan Antarna Group. Ntah kenapa mereka lantas memberikan pandangan iba kepada Daniah. Mereka seperti berfikir, kasihan sekali istri yang sudah
dinikahinya.
Han memberi isyarat agar kerumunan
para penjilat itu untuk tidak mendekat, karena dia sudah mendengar Saga
mendesah dan mulai merasa bosan meladeni mereka. Karena sudah mendapatkan informasi
begitu, merekapun menjauh, yang belum mendapat giliran menyapa terlihat sangat
kecewa. Lalu yang lain kembali berjalan menyusuri galery, menikmati lukisan
Helena.
“ Daniah apa kau suka lukisan? Saga sangat menyukai lukisan.” Helena sungguh luar biasa, dia tidak canggung sekali memulai pembicaraan.
Haha, tuan Saga menyukai pelukisnya, itu baru benar.
“ Hehe, maafkan saya nona, saya tidak terlalu mengerti tentang lukisan. Saya juga tidak terlalu paham tentang
seni.” Mengaku saja begitu pikir Daniah, daripada dia harus sok tahu malah
terlihat bodoh kalau ketahuan nanti.
“ Bukankah kamu harus mulai belajar dari sekarang.”
“ Baik. Kedepannya mohon bimbingannya.” Jika bersikap sopan bisa menyelamatkan dirinya, dia akan lakukan. apalagi kalau dengan cara ini dia bisa membuka hubungan persahabatan dengan Helena.
Obrolan mengenai lukisan yang gak
nyambung dipikiran Daniah, membuatnya pusing sendiri. Sementara Saga di sampingnya
masih terdiam seperti biasanya.
“ Apa pekerjaanmu Daniah?”
Ragu Daniah ingin menjawab, tapi
saat melirik Saga yang tidak bergeming jadi dia berfikir boleh menjawab.
“ Saya membuka toko online, menjual pakaian.”
“ Apa Saga sudah memberikan salah satu market place padamu?” bertanya dengan nada terkejut.
Apa! Market place.
“ Yang mana yang paling populer?”
Yang paling populer, maksudnya. Market place XX.
Tiba-tiba Daniah serasa menciut
di antara kedua orang ini. Saga di sampingnya yang masih diam mendengar
pembicaraan Helena sama sekali tidak berniat untuk ikut menimpali, walaupun jelas-jelas dia yang sedang dibicarakan. Daniah meraba tengkuk lehernya sendiri. Merinding.
Sebenarnya sekaya apa si dia.
“ Sepertinya anda salah paham. Saya hanya membuka toko online biasa.”
Pembicaraan terhenti saat seseorang muncul mendekati mereka.
“ Maaf aku datang terlambat.” Sebuah suara laki-laki, dia terlihat tampan dalam jas putih yang dia pakai.
“ Noah!” Helena memekik senang. “ Sudah lama ya.” Dia memeluk laki-laki itu seperti yang dia lakukan pada Saga. Walaupun kali ini secepat kilat dia melepaskan pelukannya.
Daniah menyeryit melirik Saga yang masih tanpa ekspresi bisa dibaca.
Hei kenapa tidak cemburu, ayo cemburu, aku ingin lihat tuan Saga yang hebat cemburu.
“ Dari mana kamu? Bukankah seharusnya kau datang lebih dulu dariku.” Saga bicara. Laki-laki yang baru
datang itu sudah menepuk bahu Saga akrab.
“ Hehe, aku tidak mau menggangu nostalgia sahabatkukan. Eh siapa dia?”
Daniah menutup wajahnya dengan tas,
menundukan kepala berharap tidak dikenali.
“ Dia Daniah, wanita yang sudah menikah dengan Saga.”
Helena membantunya memperkenalkan diri.
Kenapa aku harus bertemu dia disini si.
BERSAMBUNG