Ruang tunggu VVIP stasiun tv.
Tempat Saga akan tampil secara live melakukan wawancara eksklusif. Sangat jarang
peristiwa semacam ini terjadi. Dia sangat jarang muncul di publik untuk
mewakili Antarna Group. Tapi ntah kenapa permohonan yang sudah beberapa bulan
di ajukan pihak stasuin tv untuk mendatangkan perwakilan Antarna Group di
sambut oleh perusahaan. Bahkan mereka mengatakan kalau Presdir Antarna Group
akan tampil sendiri.
Stasuin tv mempersiapkan semua hal
untuk hari bersejarah ini. Bahkan ruan tunggu VVIP ini di buat khusus untuk
menyambut presiden Antarna Group. Pertanyaan yang sudah di setujui untuk di
tanyakan juga telah siap. Walaupun mereka agak sedikit kecewa, karena tetap
saja tuan Saga menolak pertanyaan yang sifatnya kehidupan pribadinya.
Masih di ruang tunggu. Saga berdiri
menatap dirinya di depan cermin.
“ Bagaimana?” Saga menepuk lengannya sendiri. Meminta pendapat
Han. Sekertaris Han mendekat dan merapikaan dasi serta menepuk bahu Saga.
“ Anda terlihat sempurna seperti
biasanya tuan muda.”
Apa anda sedang gelisah sekarang, lucu sekali.
Dia tidak pernah terlihat cemas
dalam situasi apapun. Dia selalu percaya diri berhadapan dengan siapapun. Tapi
hari ini Han seperti bisa melihat gurat kepanikan di wajah tuan Saga.
“ Mana hp ku?” duduk di sofa setelah menerima
hp. Han memilih duduk di kursi di depan kaca. Memperhatikan Saga. Ntah kenapa
dia merasa sangat terhibur melihat suasana di ruangan ini.
Menunggu pangilan diangkat.
“ Hallo sayang.” Suara di sana
dalam dering pertama langsung terdengar. Agak terdengar berisik, di belakang
suara Daniah. Suara tv dan suasana anak-anak karyawan.
“ lagi apa?”
“ sedang makan, tidak sedang
menonton tv sambil menunggumu muncul sambil makan siang sama karyawan di ruko.”
Di sana Daniah menganti susunan kata dalam jawabannya. Biar terdengar kalau dia
sedang menantikan live suaminya di tv.
“ Baguslah. Lihat dengan jelas apa
yang aku katakan nanti. Kalau kau melewatkan satu kata saja yang aku katakan,
habis kau.”
Menutup telfon tanpa mendengar
jawaban protes Daniah di sana.
Han mengambil hp yang di pegang
Saga.
“ Katakan saja apa yang ingin anda
katakan tuan muda.” Jangan cemaskan apapun, semua pasti berjalan dengan baik. Begitu
pikir Han. Karena dia pun tahu bagaimana
hati nona mudanya. Jadi sejauh ini dia merasa tenang dengan rencana yang dia
buat dan akan terealisasi sebentar lagi.
“ Aku ingin semuanya terlihat keren
dan penuh kesan, bahkan sampai dia jantungan kalau perlu.” Tersenyum tipis. Membayangkan
reaksi wajah Daniah saja sudah membuatnya senang.
“ Kalau nona benar-benar pingsan
bagaimana.” Seperti biasa, selalu bisa meladeni kegilaan tuannya.
“ Apa! benar juga, kalau dia saking
terkejutnya dan pingsan bagaimana. Han, siapkan ambulan dan hubungi Harun.” Berkata
dengan serius. Bahkan sudah terlihat panik.
“ Saya cuma bercanda tuan muda.”
Ketukan di pintu. Wajah Saga sama sekali belum terlihat mencair. Masih terbawa
suasana dengan pikirannya sendiri. Han
berjalan menuju pintu. Seorang staff wanita sudah berdiri di depan pintu
menganguk dengan sopan.
“ Sudah waktunya tuan Saga bersiap
untuk masuk tuan.”
“ Baiklah.”
Saga berjalan di belakang Han yang
mendengarkaan instruksi staff wanita. Wanita itu menangukan kepalanya sopan kepada
Han dan Saga lalu pergi berlalu.
Saga sudah duduk di depan sorot
kamera, dengan pembawa acara yang masih menyelesaikan kalimatnya terakhirnya.
Setelahnya tentu saja senyum elegannya muncul saat memperkenalkan tamu penting
di hadapannya.
“ Hari ini di studio kami telah
kedatangan tamu istimewa presiden Antarna Group. Saga Rahardian. Terimakasih
sudah menyempatkan diri memenuhi undangan kami. ” Kamera utama menyorot Saga.
Laki-laki itu mengangukan kepala dan sedikit tersenyum menyapa pemirsa. Dia
terlihat sangat tampan dan percaya diri. Ya, tentu saja. Semua hal yang dia
miliki sudah membuatnya cukup untuk merasa percaya diri dalam segala situasi.
Wawancara utama di mulai. Pertanyaan-pertanyaan
yang sebelumnya telah di setujui untuk di tanyakan bergulir satu persatu. Saga
bisa tenang dan terlihat sigap menjawab dengan bahasanya yang elegan.
Pertanyaan penting seputar perkembangan bisnis Antarna Group yang
sudah merambah ke semua lini kehidupan. Bahkan sampai pasar luar negri juga.
Saga menjelaskan beberapa program besar yang akan di buat oleh Antarna Group.
Sebagai pebisnis yang memiliki segalanya cara bicara Saga terbilang sangat
tidak sombong. Kerap beberapa kali dia memuji kinerja para pekerja dan karyawan
Antarna Group yang sudah mendedikasikan hidup mereka untuk perusahaan.
Ketika pembawa berita menanyakan
persoalan gaji, bagaimana Antarna Group bisa memberi gaji dua sampai tiga kali
lipat dari standar gaji biasanya. Saga hanya menjawab dengan ringan. Karena
mereka pun harus bekerja dua atau tiga kali lipat lebih keras dari pada di
tempat lain.
Pertanyaan seputar Danau hijau pun
di lontarkan. Bahkan ada jeda pemutaran vidio, bagaimana keadaan Danau hijau
sekarang. Suasana ramai yang di hiasi gelak tawa pengunjungnya. Pujian tidak
hentinya menghujani Antarna Grup khususnya untuk presdirnya. Di sampaikan
dengan tutur kata sangat elegan. Walaupun sebenarnya berlebihan, namun karena
di ucapkan dengan bahasa yang tersusun dengan apik membuat yang mendengar
merasa terwakili. Para pemirsa seperti berteriak. Ia betul nona, katakan seperti
itu. Terimakasih sudah mewakili kami. Begitu teriakan orang yang sedang menonton di tv
mereka masih-masing.
Akhirnya sampai lah pada sesi final
pertanyaan. Terlihat wajah pembawa berita terkejut. Dia terlihat sedikit
tegang, apa benar yang baru saja dia dengan di telinganya. Dia terlihat melirik
PD acara, yang mengangukan kepalanya kuat. Di sampingnya sekertaris Han hanya
berdiri tidak bergeming.
“ Pertanyaan terakhir tuan Saga,
apa kami boleh menanyakan perihal yang pribadi.” Masih tidak percaya kalau dia
boleh menanyakan pertanyaan ini.
Breafing terakhir masih tetap
mengatakan kalau tidak akan ada pertanyaaan seputar kehidupan pribadi tuan
Saga. Jadi dia merasa kuatir. Acara ini sangat penting artinya baginya. Kalau
dia sukses membawakannya jalan ke depannya untuk naik karir akan semakin terbuka. Tapi
kalau dia gagal dalam acara ini, bisa saja dia akan kehilangan pekerjaan yang
sudah dia jalani bertahun-tahun ini. Hanya karena satu pertanyaan.
“ Silahkan, tanyakan saja apa yang
ingin kalian tahu.” Jawaban Saga pun masih terdengar bukan sebuah jaminan. Tapi
bagaimana pun dia tetap harus menanyakannya.
“ Anda sudah menikah kan, benar
begitu kan tuan Saga?” Jelas sekali keraguan dalam susunan kalimat yang
ditanyakannya.
“ Ia benar.” singkat.
Apa! dia menjawab. Dia menjawab
pertanyaan seputar kehidupan pribadinya.
Pembawa berita langsung berwajar
ceria, seperti baru saja mendapat transfusi tenaga. Bayangan acara ini akan
menjadi tranding juga segera berkelebat di kepalanya.
“ Tapi, kami dengar anda tidak
memperkenalkan istri anda ke publik. Apa ada alasan khusus untuk itu.” Pembawa
acara wanita itu mengengam tangannya kuat. Berdoa dalam hati agar di selamatkan
dari kemungkinan terburuk. Ketakutannya sedikit memudar ketika melihat wajah
laki-laki tampan di hadapannya.
Dia tersenyum, ya Tuhan. Tuan Saga
ini manusia bukan si. Bagaimana istrinya masih bisa bernafas melihat wajah ini
setiap hari.
“ Sebenarnya...” Kalimat Saga
mengantung. Semua orang dalam studio menunggu. “ Karena aku sedikit cemburuan.
Haha.” Tawanya menyusul di ikuti semua orang yang bernafas lega karena Saga
menjawab, sekaligus terkejut mendengar alasan yang di berikan Saga. Tapi tidak
tahu mau protes kemana. Jadi mereka tetap diam terpaku.
Sedikit, cih, kalau seperti anda di
sebut sedikit lantas cemburu buta itu yang seperti apa. Han.
“ Maksudnya tuan?” Lagi-lagi
pertanyaan pembawa acara mewakili pertanyaan pemirsa di rumah.
“ Aku jadi tidak ingin orang lain
melihat istriku.” Tersenyum. Ada rona malu dalam jawabannya. Saga terlihat
sangat jujur mengatakannya. Membuat seisi studio menunjukan reaksinya
masing-masing. Ada yang berdecak iri, apalagi para wanita. Mereka jadi ingin di
perlakukan seperti itu oleh pasagannya. Dicemburui pasangannya yang sudah
halal.
“ Ahhh manis sekali, saya jadi
iri.” Pembawa acara terlihat terkejut dengan kalimatnya sendiri. Dia mulai
terlihat panik. “ Maafkan saya tuan, saya terbawa suasana romantis ini.”
" Haha, tidak apa-apa. sebenarnya bukan hanya itu. Karena Daniah memiliki kehidupannya yang lain, jadi aku tidak mau statusnya sebagai istriku membebaninya. Kalian mungkin tidak akan percaya kalau kalian kebetulan bertemu dengan istriku" Menarik nafas dalam. " Tapi ya sepertinya kalian akan mengenalinya juga, yang paling cantik itulah istriku."
Seisi studio kehilangan kata-kata. Han pun demikian, dia menepuk kepalanya sendiri. Dia membisikan sesuatu di telinga PD acara. meminta menyudahi wawancara ini. Kalau terpancing sedikit lagi, mungkin jawaban Saga akan sama sekali tidak berwibawa.
" Terimakasih sudah berbagi kebahagiaan dengan kami semua tuan Saga. pemirsa pasti juga sangat terkejut."
“ Apa boleh aku
mengatakan sesuatu untuk istriku di sini.” Terlihat sedikit canggung, namun
Saga segera menutupinya dengan senyuman.
“ Tentu saja tuan. Silahkan, ada
bisa mengatakan apapun.”
Terimakasih Tuhan, aku akan menjadi
orang baik dalam hidup ini. Karena aku sudah di beri kesempatan wawancara ini. Bagaimana aku bisa mendapatkan jakpot wawancara
penting ini.Terimakasih Tuhan.
Saat ini trending di internet
adalah tentang #AntarnaGroup #Istripresdirantarna #Wanitanyasagarahardian
#Pembawaberitawanita #TVXX
Saga menatap kamera utama. Ini lah
saatnya dunia tahu isi hatinya.
“ Terimakasih sudah berada di
sampingku sampai hari ini. Kedepannya hanya lihat lah aku dan cintai aku.
Karena aku akan melakukan hal yang sama untuk mu. Daniah, aku mencintaimu
dengan seluruh hidupku.”
Seisi studio ingin berteriak dan
bertepuk tangan. Tapi karena sedang live mereka bertepuk tangan tanpa suara.
Sementara itu ramai sudah jagad
internet. Tagar nama Daniah muncul dimana-mana. Semua lini sosial media sedang
berusaha mencari tahu siapa itu sosok Daniah yang dimaksud presdir Antarna
Group. Orang-orang bernama Daniah muncul ke permukaan. Ribuan akun baru bernama
Daniah bermunculan. Selamat datang di dunia yang serba cepat ini.
“ Nona Daniah, dimanapun anda
berada anda pasti bahagia sekali. Anda telah membuat wanita di penjuru negri
ini iri.”
Aku juga sangat iri, iri sekali. Setiap
hari kau bisa melihat wajah ini. Ya Tuhan kebaikan apa yang sudah di lakukan
wanita bernama Daniah ini, hingga memiliki suami yang mencintainya seperti tuan
saga.
Daniah menjatuhkan cilok yang sudah
hampir masuk ke mulutnya saat Saga di layar tv terdengar menyebut namanya.
Seluruh orang yang ada di dalam
toko bersorak tanpa ada mengkomando.
“ Cieeeeee, mbak Niah.”
“ Tuan Saga keren sekali.”
“ Aku iri-aku iri.”
“ Mbak Niah beruntungnya.”
“ Aku iri-aku iri.”
Daniah duduk diam menatap tv. Saga
masih ada di sana untuk memberi salam terakhir bagi semua pemirsa.
Dia mengakuinya, dia benar-benar
mengakuinya pada dunia kan. Itu aku kan yang di sebut oleh nya. Itu benar
namaku kan.
Gadis itu belum sepenuhnya sadar. Sampai
Leela menyentuh tangannya. “ Selamat ya nona.”
Jadi dia benar-benar menyatakan
perasaannya padaku. Tapi tolong, seharusnya yang paling cantik itu tidak perlu kau sebutkan. memalukan sekali. aku bahkan malu pada semut yang berlarian di dinding ruko ini.
BERSAMBUNG