16 Arti dari Seorang Saudara

( Distrik Komersial, Roma, Kerajaan Romawi Modern )

[ 14 November 2096, 11 : 45 Am ]

" Salam Kenal, Aku adalah Leviathan, Salah satu dari 7 dosa pokok, Dosa Iri hati, Menyesal bertemu denganmu, Du~li~o " Kata orang itu memperkenalkan dirinya sebagai salah satu dari 7 dosa, dosa iri hati.

Dulio yang mendengar itu memasang wajah aneh dan kembali berbicara.

" 7 Dosa ? Leviathan ? Apa yang kau maksud, aku sedang sibuk jadi jangan main-main, pergi dan pulanglah, tidak bagus bermain di atas gedung tinggi seperti ini . " Kata Dulio, karena dia kira orang itu hanya bercanda dan mengarang, tetapi sebelum ia melangkahkan kakinya, sebuah tangan membelai pipinya, tangan itu seperti milikinya, 100 % sama.

" Jangan begitu Dulio, bagaimana kalau kuhancurkan dulu wajahmu, lalu aku pinjam wajahmu, setelah itu kau boleh pergi, bagaimana ??? " Tanya Leviathan dengan nada mengejek.

' Sejak Kapan ? ' Hanya itu yang Dulio pikirkan sekarang, karena dia sama sekali tidak dapat bereaksi, jika dia ingin dibunuh sekarang, hanya dengan jentikkan jari, lehernya mungkin sudah terpisah dari badannya.

" Apa yang kau inginkan ? " Kata Dulio dengan nada mengancam.

" Kan sudah kubilang tadi, apa kau bodoh ?Aku ingin menghan~cur~kan~wajah~mu !!! " Lalu Leviathan yang sekarang memakai wajah Dulio namun dengan Wajah Jahat, ia meraih seluruh wajah Dulio lalu menghancurkannya, namun itu semua langsung berubah menjadi bunga bunga yang tersebar kemana-mana.

" Klon ? " Kata Leviathan dengan wajah bingung.

Dulio yang sudah berpindah tempat ke bagian samping Gedung, sedang menggunakan Magis Pengikat, ke gedung sehingga ia tidak jatuh, namun Leviathan yang notabene seorang Iblis, mengaktifkan sensor panasnya dan menemukan Dulio, Seringai muncul di wajahnya.

" Ketemu Kau ! " Setelah mengucapkan itu, dengan kecepatan yang luar biasa ia tiba disamping Dulio dan Tersenyum, sambil berkata " Du~li~o ".

Dulio yang melihat orang yang serupa dengannya namun dengan wajah Jahat hanya bisa mengutuk.

" Siala- " Tapi sebelum ia menyeledaikan kutukannya, kepalan tangan Leviathan meninju tepat diwajahnya, lalu iapun terdorong dari puncak gedung lantai seratus, ke dasar tanah dengan kecepatan tinggi.

Lalu tubuhnya terbentur ke Aspal jalanan, dan membuat kawah retakan, lalu ia memuntahkan darah.

Saat tubuhnya masih mengalami hukum Newton 3, Leviathan telah tiba didepannya, lalu meraih kepalanya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Dulio yang badannya terangkat hanya bisa meronta-ronta, Dia menyadari satu hal, Phantasmnya tidak dapat diaktifkan, itu hanya diawal saat ia mengaktifkan Phantasmnya untuk membuat Klon, namun setelah Klonnya disentuh oleh Leviathan dan dibelai diwajahnya, ia tidak dapat mengaktifkan Phantasmnya.

Leviathan yang masih Tersenyum girang sambil mengangkat tubuh Dulio seperti sehelai Bulu, Menebak apa yang Dulio pikirkan saat ini dan berbicara.

" Kau pasti bertanya tanya kan, kenapa Phantasmku tidak bisa diaktifkan? kan ? kan ?" Ucap Leviathan dengan Seringai dan masih memegang Dulio yang meronta-ronta sekuat tenaga, bahkan Jika Body Power milik Dulio sudah mencapai rank A+++, melawan tubuh dari seorang iblis sejati seperti Leviathan dengan hanya bermodalkan kekuatan murni, adalah hal yang tidak mungkin.

" Ini adalah kemampuan dari Bentuk awalku, merupakan bentuk dari Konsep Iri Hati, [ Jika aku tidak memilikinya, Orang lain juga tidak boleh memilikinya ], Itu adalah perwujudan dari diriku, karena aku tidak memiliki Phantasm seindah milikmu, kau juga tidak boleh memilikinya, hihihi, Hai Waktu bicara sudah selesai, Selamat tinggal Du~li~o !!!" Ucap Leviathan lalu ia dengan Senyuman Lebar mencoba menghancurkan Kepala Dulio, Namun sebuah Suara membuat jantung Leviathan berhenti.

" [ Pedang Suci : Angau Coch ] " Setelah itu dia melihat tangannya terpotong rapi, oleh sebuah pedang, pedang itu memiliki gagang berwarna merah dan bilah emas, Angau Coch atau bisa disebut juga Angau Glas atau Crocea mors merupakan Pedang Milik Julius Caesar yang digunaknnya untuk menebas musuh musuhnya, dan menuju kemenangan.

Leviathan Hanya bisa tertegun dan berkata.

" Eh ? " Setelah itu Saat Leviathan mencoba bergerak, Belasan Pisau terbang kearahnya dan menancap diseluruh tubuhnya, tapi yang membingungkannya ia sama sekali tidak bisa bergerak, dan hanya dapat berdiri diam disana.

Seketika tanah disekitar Leviathan retak dan memunculkan Kayu-Kayu yang menjulur keseluruh badannya. Mengikatnya sangat Kuat dan terus mengencangkan tubuh Leviathan sampai tidak dapat bergerak.

Saat itu Sebuah Kapak dan Tombak Berada di Leher dan kepala Leviathan, menandakan bahwa jika ia bergerak sedikit saja, Kepalanya akan Hancur.

Lalu Leviathan dapat melihat orang-orang baru yang muncul didepannya, Orang yang sedang menarik Dulio menjauh adalah Serra, Lalu Orang yang memegang pedang bergagang merah dan berbilah emas, yaitu Pedang Suci : Angau Coch adalah Vasco yang masih menggunakan pakaian Pelayannya, Lalu ada juga Anak Kecil berbaju piyama biru, yang memegang Pisau di seluruh celah jarinya adalah Nerri, Lalu Orang yang memegang Tombak adalah Allejandro dan orang yang memegang Kapak adalah Pedro, dan Wanita yang Sedang berlutuk menempelkan tangannya ketanah adalah Adelia.

Setengah dari Regu Zero ditambah Serra dan Allejandro berhasil menyelamatkan Dulio dari Kematiannya.

" Oya ? Sepertinya aku kedatangan banyak tamu hari ini ? Ini masalah kan ? " Kata Leviathan dengan wajah tenang walapun Terkepung dari segala arah.

" Ya Kau akan Mati karena berani mencoba membunuh Adikku, Iblis " Kata Adelia dengan senyum namun Sorot matanya sangat berbahaya.

" Yah Aku akui kalian semua berhasil mengikatku, dan juga aku iri sekali denganmu Dulio, saat aku terkepung begini, mereka tidak ada yang ingin membantuku, apa aku kurang tampan ???, Yah Tapi cukup disini saja main-mainnya. " Setelah mengucapkan itu, Kayu Kayu yang digunakan Adelia untun melilitnya Retak dan Hancur, Pisau Pisau Nerri yang menancap ketubuhnya juga berjatuhan.

Melihat itu, Pedro dan Allejandro dengan sigap menebas dan menusuk Kepala Leviathan, namun itu sudah terlambat, sebelum Kapak dan Tombak mereka mengenai kepala Leviathan, Sebuah Pukulan Mendarat dimasing-masing perut mereka membuat mereka berdua terpental ke arah berlawanan sambil memuntahkan darah.

Kapak milik Pedro dan Tombak milik Allejandro Pecah menjadi udari tipis yang berarti penggunanya sudah kehilangan kesadaran.

" Sial !!! Vasco, Nerri bersiaplah !! " Ucap Adelia setelah melihat Pedro dan Allejandro dikalahkan dalam satu pukulan. Tapi sebelum Nerri dapat bereaksi Leviathan yang Tingginya menjulang Hingga 3 meter dengan tubuh kekar dan tanduk khas Iblisnya, tiba didepan Nerri, yang tingginya hanya sepertiga dari Leviathan.

Nerri juga bereaksi cepat dengan menyiapkan pisaunya untuk menebas, namun tinju kecepatan super Leviathan menghantam tangannya lalu menghantam kepalanya, Hingga membuat Nerri Terhantam Aspal Jalanan dan membuat retakan, lalu memuntahkan darah.

Vasco yang melihat itu tertelan amarah dan meraung kearah Leviathan.

" Beraninya KAU !!!!!! " Vasco hanya melaju kearah Leviathan dengan Kuda Kuda yang asal-asalan, karena sudah termakan emosi, bagaimana tidak, Melihat teman-temannya dihajar seperti itu, Vasco yang sangat menyayangi teman temannya seperti keluarganya, terbakar emosi.

Namun itu Kesalahan fatal, Leviathan dengan mudahnya menghindari Tebasan asal dari Vasco, dan dengan cepat, Leviathan mengirim pukulan keperut Vasco.

Vasco yang oerutnya dipukul memuntahkan seteguk darah, dan dengan kecepatan tinggi terbang karena dampak pukulan, kearah gedung, lalu menembus besi besi gedung dan tertahan disana.

Lalu Leviathan yang tanpa tergores menyelesaikan hampir seluruh orang yang mengepungnnya, dengan rpelan berjalan kearah Adelia, Serra dan Dulio berada.

Melihat anak buahnya dikalahkan Dulio putus asa, ia hanya menunduk dan mengucapkan sepatah kata. " Ini sudah berakhir, Iblis ini terlalu kuat, seandainya aku memiliki Phantasm yang lebih kuat " Kata Dulio.

Serra yang melihat Ketuanya seperti itu, tidak bisa melakukan apa-apa, karena menghiburnya juga akan percuma, jadi dia hanya diam dan berpikir ' Ketua, ini bukan seperti dirimu. ' Pikir Serra dalam hatinya, dia sudah 5 tahun bersama Dulio, sejak ia belum menjadi Ketua dari WPO Cabang Roma.

Dia sering melihatnya dikalahkan, namun Dulio tidak pernah putus asa seperti ini, ia selalu membuat keajaiban saat akan kalah, namun Dulio yang ini, Serra membencinya, ia tidam pernah tahu Dulio yang seperti ini.

Namun saat suasana masih muram, sebuah suara keras membangunkan Serra dari pikirannya.

* SLAP *

Itu adalah Suara Tamparan, Saat Serra melihat kearah Dulio, ia juga melihat Adelia, Suara itu berasal dari Adelia yang menampar Dulio, hingga membuat pipinya merah karena bekas tamparan

" Sadarlah Dulio, Ini BUKAN DIRIMU, KEMANA DULIOKU YANG BIASANYA ! " Teriak Adelia .

" Apa Maksudmu, Aku adalah Dulio yang biasanya, Aku adal-" Sebelum Dulio menyelesaikan kalimatnya, Adelia memotongnya.

" Dulio yang biasanya tidak akan cengeng seperti ini, ia akan membuat keajaiban dimana ia ada, itula Dulio adikku, ini bukanlah Dulio adikku !" Teriak Adelia kepada Dulio.

" Kalau begitu, mulai sekarang aku bukan adikmu " Saat Dulio mengatakan itu, Hati Adelia Hancur, namun tidak diberi kesempatan berbicara lagi.

Leviathan dengan kecepatan tinggi mencoba menusuk Dulio menggunakan seluruh jarinya dijadikan seperti bilah tombak, namun sebelum itu dapat mencapai Dulio yang melebarlan matanya, Adelia muncil didepan Dulio dan menghalangi tusukkan dengan tubuhnya.

Jari Leviathan pun berhenti saat itu mencapai perut Adelia, dan tertancap disana, yang wajahnya masih menghadap Dulio yang berlutut, lalu mengulurkan tangannya untuk meraih pipi dulio dan tersenyum indah, lalu berkata.

" Walaupun kau bilang begitu, Aku adalah kakakmu itu hal yang tidak pernah berubah " Kata Adelia dengan senyum indah, lalu Leviathan Mencabut jarinya dari tubuh Adelia dan Tubuh Adelia jatuh tersungkur ketanah, dengan lubang ditubuhnya.

Suasana Diam, Dulio Membuka mulutnya dan ternganga lebar, Serra juga memasang ekspresi seperti Dulio.

Lalu Leviathan memasang ancang-ancang ingin menendang tubuh Adelia yang tersungkur ketanah, namun saat ia ingin menendang, ia melihat tubuh Adelia sudah menghilang dan berada ditangan Dulio yang sudah berdiri dan menggendong mayat dingin kakaknya dengan gaya putri lalu menyerahkannya ke Serra.

" Serra, jaga kakakku sebentar " Ucap Dulio lalu menyerahkannya ke Serra yang hanya Diam menerima Mayat Adelia dan menggendongnya dengan cara yang sama.

Leviathan yang melihat itu membuat seringai mengejek dan berkata.

" Kau masih ingin melawanku ? Bukankah kau menangis tadi hahahaha. " Kata Leviathan dengan nada merendahkan.

Namun Dulio hanya Diam dan berjalan pelan kearah Leviathan.

" LEBIH BAIK KAU DIAM LALU AKU AKAN MENGHA- " Sebelum Leviathan dapat menyelesaikan kata-katanya, Dulio sudah tiba didepannya lalu memegang perutnya.

Dulio dengan tenang mengucapkan mantranya, lebih tepat jika mengatakan ia menaktifkan Phantasmnya.

" [ Whiterer : Raflessia Arnoldi ] " Setelah itu Tubuh Leviathan mulai berubah menjadi berwarna merah dn memiliki bintit bintit kuning ditubuhnya.

" APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU MANUSIA !!!! " Leviathan Meraung gila, karena dia bahkan tidak dapat bergerak, dan tubuhnya mulai berubah bentuk.

" Matilah dan membusuk menjadi bangkai, setidaknya kau dapat berguna, Invidia " Kata Dulio dengan tatapan Tajam.

" SIALAAAAAN KAUUUU !!! " Leviathan kembali meraung, namun, ia sudah terlambat, Matanya sudang menghilang, tubuhnya sudah membentuk panjang, tangan dan kakiknya tidak terlihat, mulutnya melebar dan membentuk lubang besar, lalu perlahan-lahan bentuknya, menyerupai bunga bangkai, atau Raflesia Arnoldi.

Ini adalah kartu truf Dulio, yang baru pertama kali ia pakai, Teknik terlarang, yang dapat merubah tubuh manusia, namun hal ini tidak dilakukan tanpa harga, Dulio memiliki 2 Phantasm, dengan kata lain ia adalah Irregular.

Phantasm pertamanya merupakan Phantasm yang mengandung salah satu dari 99 Konsep Dunia, yaitu Konsep Bunga ( FLOWER ), Phantasm itu Bernama

[ Millions Flower : Scindunt ]Namun, Phantasm keduanya adalah manifestasi dari jiwa gelapnya, yaitu [ Whiterer : Rafflesia Arnoldi ] yang ia gunakan untuk membunuh Leviathan.

Phantasm ini berbahaya karena setelah ia menggunakan ini, ia akan merasakan seluruh emosi dari orang yang ia rubah menjadi bunga itu, Rasa sedih, sakit, dan bermacam macam Rasa itu dicampur adukkan menjadi satu, dapat dibayangkan bagaimana gila pikiran Dulio saat ini.

Setelah itu dengan tatapan kosong, Dulio Jatuh Tengkurap Keaspal, dan hanya berfikir hal yang sama berulang kali.

' Maafkan aku Kakak, Tolong kembalilah ' Lalu tanpa ia sadari, air mata keluar dari matanya, dan seperti menanggung kesedihan Dulio, Langit juga menangis, dan turunlah Hujan, membasahi Dulio, Serra dan mayat dingin Adelia.

14 November 2096, Salah satu dari 7 dosa pokok, Invidia, dosa iri hati, Leviathan, Terbunuh, namun Ketua dari Regu Zero, Adelia Giovorno mati kehilangan nyawanya sebagai seorang Pahlawan.