20 Persiapan

( Mansion Keluarga Kerajaan, Roma, Kerajaan Romawi Modern )

[ 22 November 2096, 08 : 15 AM ]

Di pagi hari yang dingin, di kompleks perumahan mewah tempat dimana keluarga bangsawan kerajaan tinggal, saat ini seorang pemuda sedang berdiri didepan gerbang masuk perumahan itu.

Pemuda itu adalah Hauver, Hauver saat ini mengenankan trench coat hitam panjang, dengan inner abu-abu dan sepatu boat hitam, lalu lehernya dililitkan Syal dengan warna Abu-abu.

" Sudah kubilang berkali-kali, Julius menyuruhku datang kesini, kau tidak percaya huh ? " Ucap Hauver kepada salah satu penjaga yang mencegatnya.

" Aku sudah melihat E-mail itu, tetapi tetap saja itu bisa dipalsukan, aku tetal tidak mengizinkanmu masuk. " Kata Penjaga itu sambil menghalangi Hauver untuk masuk.

' Hah, aku sudah menduga tidak akan mudah saat masuk, tapi tak kukira sampai sesulit ini. ' Hauver lalu menghela nafas, dan kembali berkata kepada Penjaga itu. " Ayolah, apalagi yang harus kubuktikan agar kau percaya ? "

Penjaga itu masih saja menghalangi Hauver untuk masuk, namun setelah beberapa saat ada sebuah mobil sport datang ke tempat Hauver dan Penjaga, itu adalah Lamborghini Phantom seri 2095, Dengan desain futuristik, menjadikannya terlihat sangat modis.

Setelah sampai di tempat Hauver dan penjaga itu, kaca mobil depan terbuka dan memperlihatkan seorang wanita super cantik, wanita berambut hitam dengan gaya ekor kuda, lalu sebuah kacamata bersandar di depan mata dengan pupil ungunya.

Wanita ini cukup kuat, dia adalah wanita terkuat dari seluruh wanita yang aku temui sekarang, namun kekuatannya masih dibawah Dulio dan Julius, cukup jauh.

" Apa kau Hauver ? " Tanya wanita itu dengan pandangan dinginnya.

" Benar, apa urusanmu denganku ? " Jawab Hauver dengan wajah datarnya.

' Orang ini tatapannya tidak ada sedikitpun jejak nafsu, dia adalah orang ke 4 yang memberiku pandangan sinis seperti itu, sepertinya yang mulia tidak sembarang memilih orang. ' Pikir wanita itu,

" Kalau begitu kau bisa ikut denganku, aku adalah orang suruhan yang mulia, beliau berpesan untuk mengantarkanmu ke mansionnya, jika kau dihentikan oleh penjaga " Lanjut Wanita itu.

" Lihat kan, sudah kubilang berkali-kali kau tidak percaya, kalau begitu aku pergi paman " Hauver melambaikan tangan lalu masuk ke mobil wanita itu, setelah wanita itu mengucapkan beberapa patah kata ke penjaga, mereka berdua melaju kearah mansion Julius.

Didalam mobil Hauver hanya menyandarkan dagu dengan tangan kanannya, sambil melihat pemandangan kompleks perumahan ini.

' Kira-kira, Berapa banyak uang yang dihabiskan untuk membangun semua jni ya ? ' Pikirnya dalam hati dengan pandangan sinisnya yang biasa dipasang saat ia bosan.

" Aku belum memperkenalkan diri kan, namaku Alice Weinnhoum,kau bisa memanggilku Alice, aku berasal dari keluarga Weinnhoum, aku adalah kepala korps pengawal yang mulia, senang berkenalan denganmu" Ucap wanita itu yang memperkenalkan diri sebagai Alice sambil mengendarai.

" Kau sudah tahu namaku, Senang berkenalan denganmu " Ucap Hauver dengan nadanya yang biasa, tidak tertarik dan acuh tak acuh.

" Kita Sampai " Ucap Alice dan Hauver melihat ia sudah berhenti dirumah besar dengan gerbang yang besar juga, halaman rumput dipenuhi dengan tanaman,dan banyak pohon rindang yang sedang dalam fase gugur.

Setelah itu Alice turun lalu Hauver juga ikut turun dari mobil dan melihat sekitar, ' Seperti yang diharapkan dari rumah seorang raja, tapi untuk seukuran raja bukankah terlalu kecil ? ' Pikir Hauver sambil melihat kanan kiri.

Saat Hauver melihat Alice sepenuhnya, ia dapat melihat seorang dewi, dengan rambut hitam ekor kuda, mata tajam berwarna violet, kacamata tanpa bingkai, bibir lembut dengan warna merah natural dan Pakaian formal hitam wanita yang menonjolkan lekuk tubuhnya, lalu ditambah sepatu hak tinggi, membuatnya penuh sensualitas.

Namun tatapan Hauver hanya singgah sesaat sebelum ia mengalihkan pandangannya pada orang yang datang, ia adalah lelaki tua dengan pakaian butler khas.

" Nona Alice dan Tuan Hauver, Yang Mulia sudah menunggu didalam, jadi kalian bisa mengikutiku unuk menemuinya." Ucap Pria itu.

Setelah itu Alice dan Hauver mengikuti Pak Tua itu, dan berjalan masuk ke mansion miliki Julius.

------------------------

( Mansion Raja, Kompleks Perumahan Kerajaan, Roma, Kerajaan Romawi Modern )

[ 22 November 2096, 08:45 Am ]

Saat ini disebuah ruangan besar Hauver dan Alice sedang duduk disebuah sofa dan disuguhi secangkir teh oleh pak tua itu.

Selang beberapa saat, pintu ruangan dibuka oleh seseorang, itu adalah Julius, ia saat ini memakai pakaian kasual, walaupun menurut Hauver itu masih terlalu mewah.

" Maaf membuat kalian menunggu Hauver, Alice. " Ucap Julius dengan senyuman.

" Um " Jawab Hauver.

" Tidak apa-apa yang mulia " Jawab Alice.

" Jadi dimana tiketnya ? aku sudah membuang waktuku cukup lama disini " Kata Hauver dengan nada meminta.

" Yah Tunggu sebentar, Ovoure, ambilkan koper dan tiket dikamarku " Perintah Julius kepada Butler tua itu, lalu selang beberapa saat saja, Butler tua sudah kembali dengan sebuah koper.

" Ini yang Mulia. " Ucapnya.

" Terima kasih, kau bisa keluar. " Kata Julius.

" Baik " Ucap Butler bernama Ovoure.

" Hauver, ini adalah koper yang berisi pakaian untukmu dalam menghadiri acar ulang tahun yang akan berlangsung selama 3 hari 3 malam itu, lalu ada juga beberapa peralatan yang akan berguna untukmu, dan ini tiketnya " Kata Julius sambil menyerahkan sebuah tunggu dulu.. dua buah tiket ?

" Eh, Dua ? Apa maksudnya ? apakah aku harus transit ? Bukankah penerbangan langsung ke Brittania itu sudah ada. " Kata Hauver dengan wajah bingung.

" Tentu saja satu tiketnya untuk Alice . " Ucap Julius masih dengan senyum.

" Geh, wanita ini, maaf aku tidak mau dia ikut, aku sendiri sudah cukup dalam misi ini. " Kata Hauver sambil mengarahkan ibu jarinya menunjuk Alice.

" Hee~, apakah kau yakin tidak akan tersesat ? Brittania itu luas lho . " Kata Julius yang membuat Hauver sedikit berpikir.

' Benar juga ' Pikir Hauver, lalu ia setuju untuk Alice ikut namun ia berbiacar lagi " Aku setuju dia ikut denganku dalam misi ini, tapi kau juga sudah mendengarnya kan, jika aku itu adalah seorang yang suka bertarung sendir, jadi jika nanti terjadi pertarungan kuharap wanita ini tidak menggagu " Kata Hauver.

" Tenang saja, aku tidak akan ikut campur dalam perkelahianmu, tapi jika kau terdesak aku akan tetap membantu. " Kata Alice sambil membenarkan kacamatanya.

" Itu Bagus, kalau begitu aku akan pulang. "

Ucap Hauver namun sebelum ia berdiri, Alice menawarkan untuk mengantarkannya.

" Aku akan mengantar " Ucap Alice.

" Baiklah, aku merasa terbantu. " Kata Hauver sambil membawa kopernya.

Mereka berdua lalau pergi meninggalkan mansion Julius, Setelah mereka pergi senyum Julius menyusut dan matanya beralih ke langit, lalu ia berpikir.

' Semoga berhasil Hauver, Alice '

----------------------------

( Kondominium WPO cabang Roma, Roma, Kerajaan Romawi Modern )

[ 22 November 2096, 9 : 30 ]

Setelah setengah jam berkendara, Hauver dan Alice sampai ke kompleks Kondominium, mereka menarik perhatian sekitar karena mobil sport super mewah yang dikendarai Alice.

Setelah sampai Hauver langsung turun sambil membawa Kopernya, saat ia turun Alice mengucapkan selamat tinggal.

" Kalau begitu, sampai Jumpa besok pagi Hauver, aku akan menjemputmu jam 7, aga tidak ketinggalan pesawat. " Ucap Alice dengan senyum, mereka berdua telah cukup mengobrol selama perjalanan pulang, saat itulah Alice merasa Hauver itu sangat menarik dan ingin tahu lebih banyak, itu adalah rasa penasaran murni.

" Baiklah, sampai jumpa besok " Sedangkan Hauver, yah seperti biasa acuh tak acuh.

Setelah saling mengucapkan selamat tinggal, Lamborghini Alice melaju keluar dari kompleks Kindominium, setelah itu Hauver naik lift dan sampai ke ruangannya.

" Aku Pulang " Ucap Hauver sambil membuka pintu.

" Selamat datang kak " Kata Liz yang masih mengarahkan pandangannya pada serial TV yang ia tonton.

" Pagi-pagi sudah menonton drama, bagaimana kau bisa menjadi World Hero jika begini. " Kata Hauver sambil melepas Trench coatnya lalu menggantungnya di gantungan.

" Itu dua hal yang berbeda kau tahu, ngomong ngomong kenapa kau bawa koper besar itu kak " Kata Liz sambil menunjuk Koper yang ditaruh Hauver ditembok.

" Itu adalah pakaian untukku selama perjalananku, aku sudah bilang kepadamu dan ibu kan bahwa aku akan pergi ke London selama seminggu " Kata Hauver sambil memakan roti di meja makan.

" Um, nikmati perjalananmu " Ucap Liz dengan acuh tak acuh saat matanya masih menatap Drama yang ada di TV.

' Kenapa kau begitu kejamam kepada kakakmu ini Liz ' Pikir Hauver sambil menggigit kerah bajunya dengan perasaan sedih.

Jika saja Alice tahu, orang acuh tak acuh yang memberikan pandangan sinis kepada kecantikannya, adalah seorang siscon akut, maka mungkin ia akan tertawa terbahak bahak.