38 Kelemahan Longinus

( Arena of Endless Victory, Beijing, Kekaisaran Mongolia. )

Setelah pertandingan antara Hauver dan Beast, pertandingan yang lain juga telah befjalan dengan baik, dan setelah babak penyisihan 16 besar berakhir, para peserta diberi istirahat siang sejenak.

Hauver saat ini sedang duduk disebuah kursi diluar Arena, ia memandang langit sendirian ditaman.

Saat ia sedang sibuk memandangi langit, datang seorang wanita kedepannya, Hauver yang melihat itu memasang wajah bingung, saat ia melihat wanita itu, ia adalah wanita World Hero yang bertugas mengawasi jalannya Turnamen kali ini.

' Apa yang dia lakukan disini ? '

Pikir Hauver, lalu ia menyuarakan pikirannya, dan bertanya kepada wanita itu.

" Maaf Nona, ada yang bisa kubantu ? " Tanya Hauver dibalik Hoodie dan Maskernya, mata merahnya menatap wanita didepannya itu.

" Hmm, ti-tidak, i-ya. " Jawab Wanita itu membuat gerakan aneh, dengan nada gugup dan wajahnya memerah.

" Iya atau tidak, yang benar yang mana. " Jawab Hauver menanggapi pernyataan tidka jelas dari Wanita itu.

" I-itu, bisakah aku duduk disebelahmu ? " Tanya wanita itu.

' Ah~, kenapa world hero yang agung ingin duduk disebelah orang biasa sepertiku ? Ini aneh, apa dia memiliki tujuan khusus. ' Pikir Hauver, ia bahkan menghela nafas dipikirannya.

" Tentu. " Jawab Hauver atas pertanyaan wanita itu, mendengar jawaban Hauver, wajah wanita itu menjadi cerah dan ia duduk disebelah Hauver.

" Na-namaku adalah Martha Ariselda, Orang-orang lebih sering menyebutku Saint Martha. "Ucap Wanita itu sambil gemetar, seakan menahan sesuatu.

" Karena kau juri kau pasti sudah tahu namaku. " Jawab Hauver masih dengan bosan memandangi langit cerah sedikit berawan disiang hari yang panas ini.

" Um, aku tahu, Hauver. " Jawab Martha, yang membuat mata Hauver seketika melebar, ia lalu mengalihkan tatapannya ke Martha.

" Kau, bagaimana ka- "

Sebelum Hauver dapat menyelesaikan kata-katanya, Martha telah menerkam Hauver ke kebelakangnya, hingga mereka berdua jatuh ketanah, Hauver berada dibawah sedangkan itu Martha berada diatas, Posisi mereka berdua ini sangat canggung.

" Oi, apa yang kau laku- "

Bahkan tidak membiarkan Hauver berbicara, Martha memasang sihir Pengikat dimulut Hauver sehingga ia tidak dapat bicara, ia juga memasang sihir pengikat di tangan dan kaki Hauver.

" Mmmmmhmhmhm "

Hauver mencoba berontak dan bicara, namun hanya terdengar gumaman tidak jelas, ia lalu mengalihkan tatapannya ke orang yang mengikatnya. Orangnya duduk tepat diatas anunya, wanita yang mengikatnya ini.

Melihat Hauver mencoba memberontak, Martha memasang wajah Terangsang dan senyum yang lebih lebar, Air liur menetes dari bagian atas maupun bawah, pipinya memerah dengan dahsyat saat menatap Hauver.

" Ah~ Keagunganku. " Ucap Martha dengan senyumnya yang kacau membuat tulang belakang Hauver menggigil.

' Tunggu dulu, kenapa dia melakukan ini, dan juga Keagungan ? Aku ? ' Pikir Hauver, lalu Martha kembali berbicara.

" Ah~, Keagunganku, aku tidak bisa menahan ini lagi. " Setelah mengucapkan itu, Martha lalu melepas Tudung Hauver, memperlihatkan Rambut Putihnya, lalu masker Hauver juga dibuka dengan paksa, identitas Hauver benar-benar terekspos sekarang.

" Ah~, maafkan Martha yang rendah ini keagunganku, maafkan aku. " Ucap Martha, walaupun ucapannya berisi permintaan maaf, namun ia malah tersenyum dan memasang nada bahagia.

" Mmmhnmmmhhm "

Hauver bahkan tidak tahu apa yang wanita ini maksud, dan ia masih berpikir ala penyebabnya sampai seperti ini.

' Ayo pikirkan sesuatu Hauver, Apa penyebab wanita ini bertingkah seperti ini. ?!? '

Pikir Hauver.

Namun tidak membiarkan Hauver berpikir jernih, Martha lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Hauver, mata mereka bertemu sesaat, lalu Martha mulai mencium Leher Hauver, Hauver kaget dengan hal itu dan gagal berpikir dengan jernih.

' Oii, aku ini lelaki yang sedang dalam masa pubertas, jika Alice belum menyatakan cintanya padaku, mungkin aku akan pasrah saja..., TAPI !!!! Aku bukanlah bajingan seperti itu, jadi bahkan jika itu World Hero, aku akan bertarung dengannya. '

Saat Saint Martha mencium, lalu mulai menjilati leher Hauver dan naik ke pipinya, namun, sebelum ia bisa menciumnya, Hauver memikirkan sesuatu.

' Turunlah ke Dunia yang rapuh ini, [ Bull of Heaven ]. ' Setelah itu, Muncul petir besar yang menyambar tepat disamping mereka berdua, itu adalah Bull of Heaven dalam ukuran banteng normal,lalu dengan cepat, Bull of Heaven keluar dari asap, dan menendang Martha menjauh dari Hauver.

Martha yang badannya tertendang, merasakan beberapa patah di rusuknya, dan terpental ke dinding luar Arena.

* Duar !! *

Setelah berhasil menyingkirkan Martha, Bull of Heaven mengeluarkan uap dari mulutnya, dan Hauver juga berhasil berdiri dan berbicara kembali, ia lalu mengelus Kepala Tengkorak milik Bull of Heaven.

" Kerja Bagus. "

Seperti senang mendaoat pujian dari tuan rumahnya itu, Bull of Heaven mengeluarkan uap dari Mulutnya, dan menggerak gerakan kepalanya di telapat tangan Hauver.

Namun, Hauver sedang mengingat sesuatu, ingatan yang diberikan Longinus, ada salah satu resiko dari Longinus.

' Jadi begitu ya, menurut Longinus, Cahaya Longinus tidak boleh sampai dilihat oleh orang dengan keimanan tinggi, itu dapat menyebabkan mereka Rusak pikirannya, seperti gila dan semacamnya. Dan cara untuk mengembalikan orang yang terkena hal itu hanya satu, yaitu membiarkannya memakan darah dariku, cih kenaoa metodenya sangat menjijikan seperti itu. '

Saat Hauver berpikir ia juga melihat celananya, dibagian khusus. dan itu sepertinya basah.

' Arrrrgghhhh, sialan ini menjijikan, aku tidak suci lagi !!!! ' Teriak Hauver saat ia merasa lemas memikirkannya.

Namun, tidak membiarkan Hauver menjelajahi pikirannya, sebuah Gaya Tarikan luar biasa menarik Hauver ke suatu tempat, dan itu adalah Tempat dimana Martha berada.

" [ Concept of Force : Deity Pull ] " Ucap Martha membuat Hauver melebarkan matanya, Concept of Force, Salah satu dari 99 Konsep, konsep yang mengatur gaya tarik menarik dan gaya dorong.

" Cih, Wanita ini, tidak ada waktu untuk ragu, walaupun itu menjijikan, tapi ini bukan salahku. " Teriak Hauver, ia sangat akrab dengan perasaan ditarik secara paksa seperti ini, ia lalu memanggil bull of heaven.

" Bull of Heaven, Tahan wanita ini ditembok menggunakan kedua tandukmu !!! " Teriak Hauver saat ia sedang ditarik.

Bull of Heaven langsung dengan cepat menyerbu ke arah Martha yang acak-acakan, lalu mendorongnya ke dinding luar Arena, dan menahan kanan dan kirinya menggunakan tanduknya, sehingga Martha tidak bisa melawan dan menggeliat kesakitan.

Gaya tarik yang Hauver terima juga telah musnah sepenuhnya, ia lalu mendekat kearahMartha, dan melukai jarinya menggunakan pisau kecil. Saat darah muncul, ia lalu mendekatkannya kepada Martha, dan memaksanya untuk menelan setetes darahnya.

" Ini bukan salahku. " Gumam Hauver saat memaksa Martha menelan darahnya.

* Gluk *

Setelah Martha terlihat telah mencerna DarahHauver, ia lalu tiba tiba tertunduk lesu dan pingsan.

" Fiuhh, sudah selesai ya, Kau boleh pergi Bull of Heaven. "

Hauve lalu menghela nafas dan menyuruh Bull of Heaven untuk pergi, lalu tanpa menentang perintah Hauver, Bull of Heaven menghilang dari tempatnya.

Lalu Hauver mulai berjalan mengambil maskernya, dan saat ia memegang maskernya ia berpikir.

' Mulai sekarang aku harus berhati-hati dalam menggunakan Longinus, agar kejadian seperti ini tidak terulang. '

Pikir Hauver lalu ia merasakan orang didekatnya, dan saat ia menengok kebelakang ia melihat Guo Jian.

" Halo Peserta Black, Pertandingan akan segera dimulai lho~ " Ucap Guo Jian sambil tersenyum.

Lalu Hauver yang telah memakai maskernya menatap Guo Jian dengan tajam.

" Kau melihatnya kan. " Ucap Hauver dengan dingin.

" Tidak, tidak, aku sama sekali tidak melihat saat Saint Martha dengan penuh gairah duduk diatasmu, lalu mencium lehermu, lalu menji- "

Sebelum Guo Jian melanjutkan argumen konyolnya dengan senyum seperti tidak memiliki dosa, Hauver memotongnya.

" Aagggggh, Sudah kuduga kau melihat semuanya, aku peringatkan kau untuk tidak memberi tahu siapa-siapa, bahkan jika kau orang penting di Kekaisaran Mongolia ini, aku tidak segan untuk membunuhmu. " Ucap Hauver dengan wajah merah dibalik maskernya, dan berbicara dengan nada tajam kepada Guo Jian.

" Tentu saja, kau masuklah, pertandinganmu akan dimulai dalam 10 menit, tinggalkan Saint Martha kepadaku. " Ucap Guo Jian.

" Ok, Terima kasih, hati-hati, mungkin tulang rusuk wanita itu patah. " Ucap Hauver, lalu ia pergi dari sana, dan masuk ke Arena.

" Tentu saja. " Ucap Guo Jian sambil tersenyum, setelah Hauver benar-benar menghilang, senyum Guo Jian berhenti, ia lalu berjalan kearah Martha sambil berpikir.

' Phantasm pembunuh dewa dengan konsep Cahaya, lalu Phantasm yang kuduga sebagai Phantasm dengan konsep tak terhancurkan, apakah monster ini pernah menjadi bagian dari WPOmu, Dulio. '