Chapter 21 Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...

alira mengantarkan fahri ke bandara,, di dalam perjalanan,, alira memalingkan mukanya ke jendela menatap ke luar dengan memasang wajah cemberutnya....

fahri seperti biasa tetap cuek dengan ekspreai alira,, dia malah sibuk dengan leptop yg ada di pangkuannya...

"maaas,,, aku ikut ya,,,,? rengek alira...

"ngga bisa,,,! tegas fahri...

"mas takut ya,,? klaen mas pada tau status mas yg sudah menikah,,,,? alira berkata dengan mata yg sudah berkaca kaca...

"hhimmmm,,, fahri menghembuakan nafas sambil menutup leptopnya dan menaruhnya ke dalam tas...

"kamu tu mau ujian,,, dan perjalanan aku ini,,, semata mata hanya urusan pekerjaan,,, aku kerja juga untuk siapa,,,? kata fahri sambil menatap alira yg sudah mulai menangis....

"kalau kamu udah selesai ujian,, ya oke oke aja.... tambah fahri...

alira tidak berkata apapun,,, dia menghapus air matanya kasar dengan telapak tangannya...

"hhhuhhh,,, fahri kembali mendengus...

"pa,,, minggir di depan dan tolong tunggu di luar sebentar.... kata fahri kepada supirnya...

"baik den,,, jawap pa supir sambil menepikan mobil dan keluar....

fahri adalah tipe orang yg tidak suka orang lain mengetahui masalah pribadinya,, sekalipun itu orang terdekatnya,,, terkecuali,, masalahnya itu sangat membutuhkan bantuan orang lain....

setelah pa supir keluar,,, fahri menatap alira yg masih ngambek dan menangis...

"alira,,, kamu jangan kaya gini dong,,,!

aku tu mau brangkat untuk urusan kerjaan,, naik pesawat,,,,! semustinya kamu doaain aku,,, bukan nangis kaya anak kecil gini... kata fahri...

"aku janji,, ngga akan macam macam di sana,,, tambah fahri...

dan segera alira berbalik menatap fahri...

"kamu janji,,,? alira berkata sambil mendekatkan jari kelingkingnya ke arah fahri...

"aku janji.... jawap fahri singkat sambil melingkarkan jari kelingkingnya ke jari kelingking alira,,...

serentak alira memeluk tubuh fahri dan menyandarkan kepalanya di dada bidang fahri...

karna merasa suasana sudah lebih baik,,, fahri kembali memanggil sopirnya untuk melanjutkan perjalanan...

setelah sopir masuk dan menjalankan mobilnya,,, alira mengangkat kepalanya dari dada bidang fahri dan menatapnya...

"mas,, aku mau duduk di sini,, rengek alira sambil meletakan tangannya di atas paha fahri...

fahri menatap wajah alira dan kemudian mengangkatnya ke atas pangkuannya...

"sudah puas,,,? tanya fahri...

alira menggelengkan kepalanya...

fahri menatap alira sambil mengerutkan alisnya...

alira mendekatkan bibirnya ke telinga fahri dan berbisik,,,,,

"aku mau ciuman di bibir,,, bisik alira...

fahri menatap mata alira yg ada di depannya dan kembali menatap ke arah sopir,,....

fahri memberikan kode ke alira, kalau di dalam mobil bukan hanya ada mereka berdua tapi juga ada sopir...

alira menggelengkan kepalanya dengan tampang yg cemberut sambil merangkul leher fahri....

fahri memutarkan bola matanya dan kembali menatap alira,,, dia tau kalau wanita yg berada di pangkuannya ini tidak akan menyerah...

kemudian fahri menatap supirnya dari arah blakang,,, dan setelah dia merasa aman,,, dengan segera dia langsung melumat bibir alira dan menggigitnya,,, sesaat dia melepaskan lumatannya dan kembali menatap ke arah supir,,, karna merasa masih tetap aman,,, dia kembali mencium leher alira dan meninggalkan beberapa di sana...

kemudian fahri menghentikan aksinya dan kembali menatap alira...

"sudah puas,,,,? bisik fahri ke telinga alira,,,..

"alira mengangguk dan memeluk fahri sambil tersenyum puas...

sesampainya di bandara,,, fahri sudah di jemput refan yg sudah duluan sampai...

refan hendak bertanya ke fahri,, mengapa baru sampai,,? karna fahri yg berangkat duluan darinya...

tapi tanpa sengaja dia melihat leher alira yg putih dan mulus ada beberapa tanda ,, jadi dia mengurungkan niatnya karna dia sudah faham atas keterlambatan fahri....

refan menggaruk garuk kepalanya yg tidak gatal dan senyum senyum sendiri...

fahri yg melihat tingkah refan, segera mendekat dan bertanya,,,

"kenapa lo senyum senyum,,,? ketus fahri...

"gue ngga nyangka bro,, ternyata lo sadis juga,,,,,,!

"maksud lo apa,,,? tanya fahri bingung..

"tu lihat leher istri lo,,, seperti baru di gigit drakula yg kelaparan... kata refan sambil terkekeh...

karna merasa kesal dengan perkataan refan,, akhirnya fahri pergi meninggalkannya,,, dia melangkah menemui alira yg sedang berdiri agak jauh dari mereka...

fahri membuka jaket yg dia kenakan dan memberikannya kepada alira...

"pakai ini buat tutup leher kemu,,,...

alira mengerti maksud suaminya,, dia menerima jaket itu dan melakukan apa yg di perintahkan fahri...

setelah pesawat yg di naiki fahri berangkat,,,

alira langsung pulang di antar supir,,,....

di dalam perjalanan pulang,,, alira merasa sangat sedih,,, karna ini kali pertama fahri meninggalkan dia berhari hari selama mereka menikah...

walaupun mereka sering bertengkar,,, tapi fahri maupun alira tidak perna meninggalkan satu sama lain selama berhari hari,,, palingan cuma pisah kamar...

sesampainya di rumah,, alira beranjak ke kamar dan tidur,,, karna dia bangun pagi pagi skali,,, jadi dia sangat merasa ngantuk.

alira tidur sangat nyenyak, sampai dia terbangun sudah pukul 5 sore...

alira segera bergegas ke kamar mandi untuk mbersihkan diri,, selesai mandi dia mengenakan pakaian santainya,,,...

alira berjalan menuju meja riasnya dan mengambil ponselnya untuk mengecek panggilan atau pesan dari fahri,,, dan ternyata tidak ada sama skali...

alira kesal,, dia sangat rindu dan ingin mendengar suara fahri,,, tapi yg di tunggu tunggu tak kunjung menelfon sampai sudah pukul 8 malam...

alira meletakan ponselnya,, dan berjalan ke arah dapur,,,...

sampainya di dapur ada bi ina yg sudah mempersiapkan makan malam di meja...

"bi,,, mulai besok, ngga usah repot repot,, biar aku ambil sendiri aja... kata alira...

"tapi kan non,,,, jawap bi ini yg langsung di potong alira..

nnga apa apa bi,, aku bisa ambil sendiri ko,,, yg penting udah masak,, kan ngga ada orang,, jadi bibi ngga usah terlalu repot... kata alira...

"baik non,,, jawap bi ina...

"bi,,, mana bi ira,,,? tanya alira ke bi ina...

"iya non,, ini saya,, jawap bi ira yg hendak masuk ke dapur...

"bibi bisa nemanin aku tidur ngga,, selama ngga ada mas fahri...

"oooo bisa non,, tapi bibi tidurnya di lantai ya non,,,? soalnya udah biasa... jawap bi ira...

"tapi kan dingin bi,,, tambah alira...

"udah biasa non,, malahan kalau di lantai,, bibi rasa sangat nyaman...

"ooo ya uda kalau gitu... jawap alira...

alira tidak mengajak bi ina seperti yg di suruh fahri,,, karna bi ina ada suami,, dan suaminya sebagai tukang kebun di rumah itu,, kalau bi ira, dia seorang janda,, jadi ngga masalah...

waktu marahan sama fahri,, alira tidur di kamar tamu dan minta di temanin bi ina,, karna waktu itu,, suaminya lagi pulang kampung,, tapi kali ini suaminya ada,, jadi ngga bisa,,,...

dan bagi alira,,, bi ina sama bi ira sama saja,, sama sama baik,, sopan,, jujur dan ramah sama majikan,, dan juga alira sudah sangat akrap sama mereka,, karna alira tidak pernah menganggap mereka sebagai pembantu, tapi dia menganggap mereka seperti keluarga sendiri..