Chapter 53 Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...

pukul 6 tepat,, Alira terbangun,, dia segera membangunkan Fahri yg masih terus memeluknya erat,, Fahri itu laki laki yg cuek dan dinginya minta ampun,, tapi kalau di atas ranjang,, dia laki laki yg dapat membuat wanita merasa panas yg luar biasa...

setelah Fahri bangun,, mereka langsung bergegas mandi,, selesai mandi mereka berpakaian,, Fahri yg sudah rapi,, memilih untuk duduk di sofa,, sambil menghubungi mamanya dan kemudian teman temannya yg sama sama wisuda dengannya,, termasuk Rian sahabat Fahri,, dan Tania,, wanita yg juga sangat tergila gila sama Fahri...

sebenarnya Alira juga,, banyak yg tergila gila sama dia,, sampai sampai ada beberapa orang yg mengutarakan perasaan kepadanya,, termasuk Agus,, teman satu ruangannya,, tapi Alira selalu menolak dengan berbagai macam alasan....

Agus...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1580292061212.jpg-original600webp?sign=106e33a3c0ab00568854750c5506836c&t=5e72b600)

Agus tidak pernah menyerah,,, walaupun

Alira selalu menolaknya,, apalagi dia belum tau kalau Alira sudah menikah,, kalaupun dia tau,, mungkin dia akan sangat hancur,, karna dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan Alira...

Fahri dan Alira sudah berangkat menuju kampus,, begitupun dengan mama Rita dan papa Indra,, sampainya di dekat gedung kampus,, Fahri menghentika mobilnya dan menyuruh Alira untuk turun,, Alira berfikir,, Fahri mau melakukan sesuatu di situ sebelum mereka masuk kampus,, tapi betapa terkejutnya Alira,, setelah dia turun,, Fahri langsung melajuka mobil masuk ke dalam pekarangan kampus,, dan meninggalkan dia di pinggir jalan tanpa berkata apa apa...

Alira sangat kecewa dengan suaminya yg tega meninggalkannya di pinggir jalan sendirian,, padahal dia sudah berdandan secantik mungkin demi suaminya itu,, dengan berlinang air mata,, Alira melangkahkan kakinya menuju kampus,, sebelu memasuki gerbang kampus,, Alira melihat teman temannya sedang mengobrol di parkiran,, entah apa yg mereka bahas...

sedangkan Fahri sudah tidak ada,, hanya mobilnya yg terparkir di sana,, dan juga mobil orang tuanya....

Alira segera menghapus air matanya dan melangkah menuju teman temannya,, dia sangat kecewa dan sedih,, tapi dia tidak mau teman temannya mengetahui apa yg terjadi padanya,, apalagi hari ini,, hari yg sangat penting di kampus....

"hay seksi,, teriak Amel yg sudah melihat kedatangan Alira...

"lir,, kamu nangis ya,,,? ko mata kamu merah,,,? tanya Agus sambil mendekati Alira,, dan serentak semua teman teman Alira yg lainnya menatap Alira dengan tatapan cari tau,,,....

"iya,, aku nangis,, karna aku terharu aja,, ngebayangin kalau hari ini hari wisuda kita,, jawab Alira berbohong...

"udah,,, ngga usah nangis kali,, karna walaupun kita sudah ngga kulia di sini lagi,, kita semua selamanya akan menjadi sahabat,, iya kan,,,? kata Sifa...

"iya,, benar benar,,, jawab yg lainnya...

setelah itu,, mereka semua melanglah menuju gedung tempat acara wisuda di selanggarakan,, sampai di dalam gedung,, Alira melihat suaminya sedang asik berfoto dengan para pengusaha pengusaha yg menhadiri acara wisuda itu,, termasuk Tania yg sangat tergila gila sama Fahri,,.....

Alira dan teman temannya duduk di bagian samping kiri,, sedangkan para wisudawan dan wisudawati,, duduk di samping kanan,, sedangkan para tamu dan orang tua mereka yg mau wisuda,, duduk di bagian tengah....

di saat Alira dan teman temannya sedang asik mengobrol,, tiba tiba mata Alira tertuju kepada wanita yg sedang berfoto sambil di peluk Fahri,, dan ada satu laki laki yg sudah berumur di sampingnya...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1580292061205.jpg-original600webp?sign=fda19947b22cf5e1daf8657af84c54c2&t=5e72b600)

hati Alira hancur berkeping keping melihat senyum lebar di wajah suaminya sambil memeluk wanita lain,, sedangkan Alira tidak pernah di peluk dengan senyuman semanis itu di wajahnya,, rasa rasanya Alira ingin segera pergi dari gedung itu,, tapi sejenak dia berfikir,, kalau di sini juga ada mama Rita dan papa Indra,, dia tidak mau membuat kecewa mama dan papa mertuanya yg sudah sangat menyayanginya itu...

tapi yg membuat Alira heran juga,, papa dan mama mertuanya pun tidak memperdulikannya sama skali,, jangankan bersuara,, menatapnya saja ngga pernah,, dari mereka datang sampai sekarang...

tapi Alira mencoba menenangkan hatinya sendiri yg dari tadi sudah meronta ronta di dalam rongga dadanya,, dia mencoba untuk tenang,, karna dia tidak mau,, membuat yg lainnya mengetahui suasana hatinya saat ini...

sedangkan Fahri lagi asik sama teman temannya,, mereka mengobrol,, berselfi tanpa menghiraukan Alira sedikitpun,, Alira makin merasa tidak di anggap dan tidak di butuhkan,, dia sangat kecewa denga Fahri...

tiba tiba,, Alira merasa bingung dan penasaran,, karna dia melihat wanita dan laki laki berambut putih yg sedang berfoto dengan Fahri tadi,, sudah duduk di samping orang tua Fahri dan mengobrol sambil sesekali tertawa,,,,....

"siapa mereka sebenarnya,,,? tanya Alira dalam hati...

Alira berfikir sambil terus melihat ke arah mereka,, Alira sangat bingung,, karna dia tidak tau,, siapa mereka sebenarnya,,? Alira pun tidak pernah melihat mereka sebelumnya,, Alira jadi pusing memikirkan semuanya,, sedangkan Fahri,, dia bersikap seperti orang yg tanpa dosa,, dia tidak menghiraukan Alira sama skali,, Alira jadi merasa seperti orang lain yg tidak ada sangkut pautnya dengan Fahri...

kemudian,, acara yg mereka tunggu tunggu sejak tadi pun akhirnya di mulai,, sambutan demi sambutan sudah berlangsung satu per satu,, dan tiba tiba,, semua yg ada di situ berubah menjadi tegang,, di saat mendengar salah satu dosen mengatakan kalau dia akan memanggil lulusan terbaik dari kampus mereka untuk maju ke depan...

"kami persilahkan,, wisudawan terbaik kita untuk maju ke depan bersama orang tuanya,,, dia adalah mahasiswa faforit kampus ini,, dia telah berhasil,, mengharumkan nama kampus ini,, dan mengangkat derajat kampus ini semakin ke puncak,, inilah dia.......

"Fahri permana,,, wisudawan terbaik,, sekaligus pengusaha muda yg sukses,, anak dari,, bapak Indra permana,, dan ibu Rita permana,, pangusaha sukses yg terkenal...

serentak Fahri langsung di peluk kedua orang tuanya,, mereka melangkah maju ke depan dengan senyum yg mengembang di wajah mereka,, papa mamanya sangat bangga dengan anak semata wayang mereka itu,, semua bertepuk tangan,, Alira sampai meneteskan air mata,, saking bahagia dan bangga dengan keberhasilan suaminya dalam berbagai hal..

walaupun Alira masih sangat kecewa dengan Fahri,, namun dia turut bahagia,, melihat laki laki yg dia cintai itu berhasil,,,

Sifa,, Amel dan Ara hanya menatap Alir yg sudah meneteskan air matanya,, mereka pun ikut terharu,, akhirnya mereka saling berpelukan,,,.....

Fahri menyampaikan sambutan,, rasa sukur dan rasa trimakasihnya kepada semuanya,, tapi dalam sambutannya itu,, nama Alira tidak di sebutkan sama skali,, padahal dia sudah berjanji untuk memberitahukan hubungan mereka ke semuanya hari ini,, Alira tambah kecewa,, matanya berkaca kaca,, dia merasa di bohongi dan di permainkan oleh suaminya...

teman teman Alira maupun Fahri yg sudah mengetahui hubungan merekapun ikut terkejut,, karna Fahri tidak menyebutkan nama Alira sama skali,, sedangkan nama teman temannya saja dia sebutkan...

karna sudah tidak bisa menahan kesedihannya lagi,, akhirnya Alira beranjak dari tempat duduknya dan langsung berlalu ke toilet,, ke tiga temannya yg tau kesedihan Alira,, langsung berdiri dan menyusul Alira...

Alira menangis di dalam toilet,, dia tidak menyangka,, suaminya setega ini padanya,, padahal dia sangat mencintai Fahri lebih dari dirinya sendiri,, ada banyak laki laki yg ingin memilikinya,, tapi dia hanya ingin di miliki Fahri seorang,, di saat dia sedang memikirkan semuanya,, tiba tiba ada suara ketokan pintu dari luar...

"tok,,,,tok,,,,tok,,,,

"lir,,, lira,, buka dong,,,,! teriak Sifa,, dari luar...

mendengar suara Sifa,, Alira pun langsung membuka pintu toilet yg sempat di kuncinya tadi,, dan di depan pintu sudah berdiri ke tiga sahabatnya itu,, Alira segera memeluk Sifa yg berada tepat di hadapannya sambil terus menangis,, sedangkan Ara dan Amel mengusap ngusap lengannya,, mereka mencoba untuk menenangkan Alira...