Chapter 73 Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...

Alira teramat sangat mencintai suaminya itu,, dan dia sangat takut kehilangannya,, di tambah dengan pengaruh hamil,, dia semakin sensitif dan penuh dengan kecurigaan yg tidak berdasar....

Alira memeluk tubuh suaminya sambil terisak,, dia tidak bisa berkata kata,, dan Fahripun memeluk istrinya sambil mengusap ngusap belalakangnya untuk menenangkannya...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1581939065751.jpg-original600webp?sign=20f07bc822d68975d0034effe134c8d3&t=5e72b600)

"jangan nangis lagi,, kalau kamu nangis terus,, bisa bisa mas akan membatalkan keberangkatan mas,, dan kalau batal,, para klien akan kecewa dan tidak percaya sama mas lagi,, kata Fahri...

"mas juga ngga mau jauh juah dari kamu,, apalagi kamu sedang mengandung,, tapi inilah tuntutan pekerjaan masmu ini sayang,, dan mas lakukan semua ini,, semata mata hanya untuk kamu dan anak kita nanti...

mendengar itu,, Alira langsung melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya,, dia menatap suaminya sambil tersenyum dengan wajah sembabnya,, kemudian dia meraih wajah Fahri dan berkata....

"aku ngga akan nangis lagi,, dan aku akan berusaha untuk tidak berfikir yg macam macam,, karna tidak ada alasan untuk aku ngga percaya sama mas,,, jawab Alira...

"makasih sayang,, balas Fahri dan langsung mengecup kening Alira...

Meymey dan mama Rita yg melihat mereka hanya tersenyum,, sedangkan bi Ina dan juga Refan sudah keluar dari kamar mereka beberapa menit yg lalu,,...

bi Ina sudah ke dapur,, sedangkan Refan sudah ke ruang kerja Fahri untuk menyiapkan berkas berkas yg mau di bawa mereka ke Jerman....

pukul 10:30,, Fahri dan Refan sudah bersiap siap berangkat ke bandara,, sebelum berangkat,, Fahri meminta mamanya untuk membawa Alira ke rumah mereka sampai Fahri kembali dari jerman...

mama Rita dengan senang hati mengiyakan permintaan Fahri,, karna itu juga yg mama Rita ingin katakan tapi keduluan Fahri...

sedangkan Alira,, dia ingin ikut mengantarkan Fahri ke bandara,, sebenarnya Fahri ngga mau,, tapi karna Alira maksa,, jadi Fahri mengizinkannya tapi Fahri meminta mamanya dan Meymey untuk menemaninya.

mereka berangkat ke bandara menggunakan mobil yg agak besar,, Fahri dan Alira duduk di tengah,, sedangkan Refan memilih duduk di depan bersama supir,, mama Rita dan Meymey duduk di bagian belakang.....

Refan sudah memutuskan untuk menjaga jarak dengan Meymey,, karna dia tidak mau membuat Meymey terlalu berharap,, dia ingin menghindar dari Meymey tanpa berkata apa apa,, dia sendiri sadar,, kalau keputusan yg dia ambil ini tidak jentel sebagai seorang laki laki,, tapi dia juga tidak sanggup untuk jujur..

Meymey yg duduk di bagian belakang merasa heran dengan sikap Refan,, dan dia juga sedikit kesal dengan Refan yg memilih duduk di samping supir,, padahal Meymey ingin sekali duduk bersebelahan dengannya....

Refan yg berada di depan sesekali melirik Meymey dari spion mobil,, dia melihat Meymey yg hanya menatap ke arah luar dengan wajah murungnya membuat dia semakin ngga sanggup untuk memberinya harapan palsu terlalu besar...

sampainya di bandara,, Refan langsung turun dari mobil dan berpamitan kepada tantenya,, dia menyalami dan mencium tangan mama Rita,, dan setelah itu dia langsung melangkah pergi dengan kopernya tanpa melirik Meymey sama skali.....

sedangkan Meymey yg berdiri di samping mama Rita,, hanya menatap kepergian Refan tampa bisa berkata kata,, dia bingung dengan sikap Refan yg tiba tiba cuek padanya,, dan dia sangat sedih di perlakukan seperti itu oleh orang yg dia cintai...

seketika mata Meymey terasa panas,, dia ingin menangis,, hatinya sangat sakit,, karna baru semalam Refan memperlakukannya sebagai seorang kekasih,, tapi skarang dia merasa sudah seperti orang lain bagi Refan..

tapi dengan sekuat hatinya,, Meymey mencoba untuk tidak menangis,, karna dia ngga enak sama tatenya yg berdiri di sampingnya itu...

sedangakn Fahri,, sebelum dia melangkah menyusul Refan,, dia menyalami dan mencium tangan mamanya,, kemudian dia berbalik menghadap Alira,, dengan senyum yg indah,, Alira menyalami dan menciu tangan suaminya itu,, kemudian Fahripun mencium keningnya,,....

setelah itu Fahri melangkah menuju pintu masuk sambil menatap dan melambaikan tangannya ke arah Alira,, mama Rita dan Meymey....

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1581939065759.jpg-original600webp?sign=7075e3fc2bd087f100dad715734ab9ec&t=5e72b600)

setelah Fahri masuk,, Alira mama Rita dan Meymey langsung menaki mobil untuk pulang ke rumah orang tua Fahri,, sampainya di rumah,, Alira dan Meymey langsung melangkah ke kamar Meymey,, karna Alira tidak mau tidur sendiri,, jadi dia memilih untuk tidur dengan Meymey....

sampainya di kamar,, Alira memilih untuk lansung beristirahat di atas tempat tidur Meymey,, sedangkan Meymey,, dia melangkah ke depan jendela dan berdiri seperti orang yg tidak bersemangat di sana...

Alira melihat Meymey dan dia merasa bingung,, karna sejak ke bandara sampai skarang Meymey hanya terdiam dan sekarang dia malah melamun di depan jendela,, karna merasa hawatir dengan sahabatnya itu,, akhirnya Alira bangun dan melangkah mendekati Meymey...

setelah berada di belakang Meymey,, Alira langsung merai pundak Meymey sambil bersuara dan membuat Meymey langsung kaget dan berbalik menghadap Alira...

"kamu kenapa si Mey,,,? cerita dong sama aku,,, kata Alira...

Meymey menarik nafasnya panjang dan membuangnya kasar kemudian berkata...

"aku bingung dengan sikap Refan hari ini lir,, kata Meymey...

"memangnya ada apa sama dia,,,? tanya Alira...

"kamu ngga lihat tadi,,,? dia tu cuekin aku,, di bandara tadi aja,, dia ngga berkata apa apa sama aku,, dia langsung pergi aja...

"gini Mey,, ngga usah kamu berfikir buruk dulu,, mungkin dia lagi pusing memikirkan pekerjaannya sampai dia kaya gitu,, sambung Alira...

"dia tu orangnya baik bangat lo Mey,, tapi memang sifatnya itu hampir mirip sama mas Fahri,, cuek, beku dan kaku, jadi kalau sifat yg kaya gitu ngga usah terlalu ambil hati, memang itulah sifat mereka Mey.. tambah Alira...

dan Meymey yg tadinya sudah kecewa dan sedih,, jadi semangat lagi setelah mendengar penjelasan Alira,, dia menatap Alira sambil berkata....

"benar juga katamu lir,, aku ngga usah terlalu pusing,, karna memang sifatnya sudah seperti itu,, jawab Meymey sambil tersenyum...

"ya udah lir,, kita tidur yu,,,! kamu kan harus beristirahat,, biar cepat sembuh,, aku juga ngantuk ni,, kata Meymey...

pukul 4 sore mama Rita yg baru pulang dari arisan bersama papa Indra,, langsung ke kamar Meymey,, sampai di sana dia sangat merasa legah setelah menyentuh pipi Alira yg masih terlelap itu,, suhu badan Alira sudah stabil,, dan dia legah karna melihat Alira yg tertidur dengan lelapnya....

mama Rita sebenarnya tidak tega membangunkan mereka berdua,, karna mereka tidur terlalu nyenyak,, tapi karna sudah sore,, jadi terpaksa mama Rita harus membangunkan mereka untuk mandi,, karna dia ngga mau mereka mandinya kemalaman.

apalagi Alira,, dia tidak bisa untuk tidak mandi,,biarpun dia kurang enak badan kaya gini tapi dia tetap harus mandi setiap hari pagi dan sorenya,, dan kebiasaannya itu sudah di ketahui oleh mama Rita...

"lir,,,lir,,, bangun sayang,, sudah sore,,! kamu mau mandi kan,,,? tanya mama mertuanya...

"mey,,,mey,, bangun nak,, kamu juga mau mandi kan,,,? kata mama Rita sambil menggoyang lengan Meymey...

"iya ma,,, jawab Alira sambil bangun dan terduduk...

"iya tan,, jawab Meymey yg juga langsung bangun...

karna mereka sudah bangun,, mama Rita memilih untuk langsung pergi ke kamarnya,, karna dia juga mau mandi,, setelah mama Rita pergi,, Meymey langsung menyuruh Alira untuk mandi duluan,, karna dia takut kalu Alira mandinya terlalu sore,, nanti bisa bisa sakit lagi,, fikir Meymey...

Meymey dan Alira sudah sangat akrab,, kedekatan mereka bukan hanya seperti sahabat,, tapi seperti saudara,, Meymey sangat perhatian sama Alira,, apalagi tadi Fahri sebelum berangakat ke Jerman,, dia sempat meminta tolong Meymey untuk menjaga Alira yg kurang sehat itu...