Chapter 82 Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..

tiga bulan berlalu,, Alira yg sudah tinggal menunggu hari untuk melahirkan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,, sedangkan Fahri pada saat itu sedang berada di Amerika untuk urusan bisnisnya...

sebenarnya Fahri tidak ingin pergi meninggalkan Alira,, tapi karna urusan bisnisnya itu tidak bisa untuk di wakili dan di tambah Alira mengizinkannya pergi bahkan sampai memaksanya jadi akhirnya dia pergi..

perjalanan bisnis Fahri ke Amerika paling lambat 5 hari,, sedangkan prediksi dokter,, Alira akan melahirkan kurang lebih 10 hari lagi,, jadi dia mengizinkan Fahri untuk pergi..

selama berada di Amerika Fahri tidak henti hentinya menelfon Alira untuk menanyakan kabar wanita yg amat dia cintai dan juga anaknya yg tinggal beberapa hari lagi akan hadir di dunia ini,, dan hal itulah yg membuat Fahri sangat bersemangat untuk menyelesaikan segalanya biar dia bisa cepat pulang ke jakarta.....

Fahri meminta kepada rekan rekannya untuk mempercepat semuanya karna dia ingin segera pulang ke Indonesia,, dan akhirnya semuanya selesai lebih cepat dari yg mereka tentukan,, setelah selesai urusannya di Amerika,, Fahri langsung berangkan malam itu juga,, dia menggunakan pesawat pribadinya biar cepat....

pagi hari itu Alira sangat bahagia karna sebentar lagi suaminya akan tiba,, dia bangun dan segera mandi,, selesai mandi Alira langsung berpakain dan berdandan,, karna dia ingin terlihat cantik di hadapan suaminya yg siang nanti sudah tiba di Indonesia...

setelah selesai bersiap siap,, Alira langsung turun ke bawah melewati tangga,, dia tidak menggunakan lift karna dia ingin sedikit berolahraga biar dia dan bayinya sehat....

tapi di saat berada di tangga menuju lantai satu,, Alira yg sudah menuruni beberapa tangga itu tiba tiba mendapat sms yg membuatnya seperti tersambar petir di siang bolong dan langsung berdiri seperti patung,, matanya terbelalak dan terasa panas setelah membaca isi dari pesan itu...

aku sangat puas setelah menghabiskan dua malam berturut turut bersama Fahri,, dia sangat luar biasa di atas ranjang,, dia membuatku sampai tidak berdaya,,, Bela..

air mata Alira langsung meluncur dari matanya,, dadanya terasa sesak saking kaget dan emosinya,, kemudian dia melanjutkan langkah kakinya dengan begitu buru buru sambil terus berlinang air mata...

dia sudah tidak bisa memikirkan apa apa lagi,, sampai sampai dia pun tidak memperhatikan langkah kakinya karna begitu rapuhnya,, dan tiba tiba hal yg paling di takutkan pun terjadi...

Alira terpeleset dan terjatuk terguling gulin dari tangga sampai ke dasar lantai satu,, memang tidak terlalu tinggi karna dia sudah berada di pertengahan tangga,, tapi benturan keras yg mengenai perut besarnya itu membuatnya mengeluarkan darah dan akhirnya tidak sadarkan diri....

bi Ina yg sedang berada di dapur mendengar suara teriakan Alira dan mendengar bunyi sesuatu,, akhirnya bi ina melepaskan pekerjaannya dan berlari ke depan,, bi ina histeris dan menangis sejadi jadinya di saat melihat Alira yg sudah terlentang di bawah tangga dengan banyak darah yg keluar dari bagian bawanya...

"toloooong,,,, toloooong,,, teriakan bi ina meminta tolong....

dan tidak berapa lama yg lainnya pun datang,, mereka adalah tukang kebun supir sekuriti dan yg lainnya,, mereka mengangkat Alira dan segera membawanya menuju mobil,, sedangkan bi ina langsung menghubungi mama Rita untuk memberitahukan keadaan Alira....

dan setelah itu bi ina dan supir pribadi Fahri segera melarikan Alira ke rumah sakit,, sedangkan mama Rita, Meymey dan papa Indra yg baru mau berangkat ke kantor langsung bergegas menuju rumah sakit besar milik papa Inda....

sampainya di sana,, mama Rita langsung histeris setelah melihat keadaan menantunya yg baru mereka keluarkan dari dalam mobil dan langsung di larikan ke ruang UGD,, papa Indra dengan segera langsung memerintahkan dokter terbaik di rumah sakit itu untuk menangani menantunya itu,,,....

Meymey pun ikut menangis melihat kondisi Alira,, dan dia juga memeluk mama Rita untuk menenangkannya,, mama Rita menangis sampai dia sudah tidak bisa berfikir apa apa...

selesai mengurus semuanya,, papa Inda langsung menghubungi Fahri tapi nomornya masih di luar jangkauan,, akhir papa Indra memilih untuk mengirim pesan padanya....

semua dokter sibuk menangani Alira,, setelah hampir setengah jam mereka memeriksa keadaan Alira,, tiba tiba dokter terbaik yg menangani Alira keluar dengan wajah yg tidak bisa di artikan...

"bagaimana keadaannya dok,,? tolong selamatkan anak dan cucuku dokter,,,! aku mohon,,,! kata mama Rita sambil menangis..

"begini bu,, kondisi ibu Alira dan juga bayinya sangat kritis,, detak jantung ibu Alira semakin lemah,, jadi kalau kita mau menyelamatkan anaknya,, kita harus melakukan oprasi sekarang juga sebelum terlambat,,, jelas dokter panjang lebar...

"trus bagaiman dengan Alira dok,,,? tanya mama Rita tambah panik,,,...

"kita sudah tidak bisa berbuat apa apa kepada ibu Alira,, jawab dokter itu...

"apa maksud kamu dokter,,,? teriak mama Rita panik...

sedangkan Meymey,, papa Indra, bi Ina dan supir pribadi Fahri juga terkejut mendengar pernyataan dokter itu,, mereka semua tidak bisa berka kata,, hanya air mata yg menetes menandakan betapa besar rasa sayang mereka kepada Alira....

sedangkan keluarga Alira sudah dalam perjalanan dari bandung, mereka sangat terkejut mendengar kabar Alira yg di beritahukan papa Indra melalui telfon tadi,, ibu dan ayah Alira tidak henti hentinya menangis,, karna Alira adalah anak perempuan mereka satu satunya....

Fahri yg baru mau mendarat tiba tiba mendengar bunyi pesan di ponselnya,, dia segera mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan membuka pesan yg baru masuk itu,, dan seketika matanya terbelalak dan dadanya terasa sesak setelah membaca pesan itu....

tidak pakai lama,, Fahri langsung menelfon mamanya,, tapi karna mama Rita masih belum bisa untuk tenang dan tidak henti hentinya menangis,, akhirnya papa Indra yg menjawab telfon dari Fahri,,...

papa Indra yg juga sangat terpukul tidak sanggup untuk berkata kata kepada Fahri,, dia hanya terdiam dan meneteskan air mata tanpa suara,, dan di saat Fahri mau mengeluarkan suara,, tiba tiba dia mendengar suara tangis mamanya sambil menyebut nyebut nama Alira....

("Alira,,, Aliraaaa,, Aliraaa pa,,, suara mama Rita....

("ada apa sama Alira ma,,,? bagaiman keadaannya ma,,,? tanya Fahri panik...

("Fahri ini papa nak,, kata papa Indara...

("bagagaimana keadaannya pa,,? dia baik baik saja kan,,,? tanya Fahri lagi...

("kata dokter,, hanya anaknya yg bisa di selamatkan dengan melakukan oprasi,, sedangkan dia sudah tidak bisa di selamatkan lagi karna detak jantungnya sudah semakin lemah nak,,, jawab papa Indra dengan suara bergetar...

("apaaaa,,,? ngga pa ngga,, aku,,,, aku ngga bisa hidup tanpa dia pa,, ini tidak mungkiiiiin,, aku ngga bisa terima ini,, ngga,, ngga,, aku ngga bisaaa,,, ini ngga mungkiiiin,,, hiks...hiks...hiks... Fahri berkata sambil menangis di dalam pesawat....

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1582808162328.jpg-original600webp?sign=65a13ac2e351147f5206c2a80e8cad2a&t=5e72b600)

("sabar Fahri,, kamu harus sabar nak,, hidup ini memang sangat berat,, semua berjalan ngga selamanya seperti yg kita mau... kata papa Indra menenangkan Fahri...

("tapi pa,,, aku ngga sanggup kehilangan Alira,, bagaimana hidup aku tanpa dia pa,,? jawab Fahri sambil terus menangis...

sedangkan orang orang yg berada di dalam pesawat itu hanya memandang Fahri dengan tatapan sedih dan haru,, dan Refan yg juga sudah mendapat kabar dari Meymey hanya mengusap ngusap pundak Fahri sambil meneteskan air mata tanpa berkata kata...