Chapter 122 Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..

Faris sangat terpesona dengan keindahan tubuh Aleta yg berada tepat di hadapannya, sambil bersandar ke dinding dia menatap Aleta dari ujung rambut sampai ujung kaki tanpa berkedip sama skali..

dan di saat Faris bersandar ke dinding, baru Aleta tersadar setelah dia melihat Faris melalui cermin, Aleta yg terkejut langsung berbalik menghadap Faris dengan tatapa kaget sambil kedua tangannya masih berada di belakang kepalanya membuat sebagian perutnya terlihat..

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/c5b34fc2/1586588854795.jpg-original600webp?sign=9a7cab183670ddc4eebef02c8763acb9&t=5ea0da80)

Aleta yg sudah menghadap Faris tiba tiba merasa takut di saat melihat ekspresi Faris, dengan segera dia langsung menurunkan tangannya dan memeluk dadanya sambil melangkah mundur kemudian berkata..

"mengapa kamu menatapku seperti itu,,? tanya Aleta ketakutan tapi tidak di jawab oleh Faris..

Aleta sangat takut melihat ekspresi Faris, karna dia sudah trauma dengan apa yg Faris lakukan padanya beberapa tahun yg lalu dalam keadaan mabuk seperti saat ini..

"apa yg mau kamu lakukan,,? tanya Aleta tambah panik karna Faris sudah melangkah maju mendekatinya..

"kamu mau apa,,? tanya Aleta ketakutan sambil menahan dada Faris yg sudah berada tepat di hadapannya...

tanpa menjawab apa apa Faris langsung memeluk Aleta dan dengan begitu rakusnya, Aleta yg terkejut dan semakin ketakutan berusaha untuk mendorong Faris tapi usahanya tidak berhasil karna Faris begitu bertenaga..

"lepaskan aku brengseeek,,! lepaskan akuuu,,! lepaskaaaan,,! hiks,,hiks,,,hiks.. Aleta berteriak sambil menangis dan menjambak rambut Faris yg sudah seperti orang kesetanan..

Faris yg sudah seperti orang yg kehilangan akal sehat itu tidak menghiraukan tangisan Aleta sama sekali, malahan dia semakin menggila dan membuat Aleta hampir tidak bisa untuk bernafas..

Aleta menangis dengan kencangnya sambil berkata kata dan mencakar pundak Faris, juga menjambak rambutnya berharap agar Faris merasa sakit dan melepaskannya..

"jangaaaan,,! jangan lakukan ituuu,,! aku mohon jangan,,! aku ngga mau lagi mengandung anak laki laki brengsek yg tidak bertanggung jawab sepertimu.. teriak Aleta sambil menangis dan berusaha menghindar dari Faris yg sudah menarik pakaiannya sampai robek dari badannya..

Faris yg sudah menggila karna hasratnya yg semakin memuncak tidak menghiraukan perkataan dan tangisan Aleta, dia terus memaksakan keinginannya yg membuat dia hilang akal,walaupun pundak dan dadanya sudah terluka karna cakaran Aleta tapi dia tidak memperdulikannya..

Faris melakukan hal yg pernah dia lakukan untuk yg ke dua kalinya terhadap Aleta, dan membuat Aleta tambah menangis karna merasa sangat kecewa dan sakit hati atas perbuatan Faris terhadapnya yg bukan baru sekali dia lakukan..

karna sudah kehabisan tenaga akhirnya Aleta hanya pasrah dan terus menangis sambil menutup matanya, dan setelah satu jam lebih akhirnya Faris pun tumbang di samping Aleta, dan Aleta hanya menutup matanya sejak tadi karna dia tidak ingin melihat wajah Faris

karna pengaruh mabuk dan kecapean, akhirnya Faris langsung terlelap tanpa mengenakan apa apa, sedangkan Aleta dia menarik selimut dan menutupi dirinya sambil menangis membelakangi Faris yg sedang terlentang di sampingnya..

Aleta sangat menyesali dirinya yg sudah dua kali melakukan hubungan dengan laki laki yg sama tanpa adanya rasa cinta, dia merasa seperti perempuan murahan yg selalu di tiduri dengan paksa, dia menangis sambil memanggil manggil ke dua orang tuanya karna dia sangat merindukan mereka..

Aleta tidak tidur sama skali, dia menangis tanpa henti sampai kedua matanya membengkak, dan tiba tiba dia di kagetkan dengan suara ketukan pintu dari luar, dengan segera dia meraih ponselnya dan melihat jam yg sudah menunjukan pukul 3 dini hari..

setelah melihat jam di ponselnya, kemudian Aleta mumutuskan untuk bangun karna suara ketukan pintu tidak berhenti, dan di saat dia mau turun dari tempat tidur, dia merasakan sakit di seluruh badannya dan nyeri di bagian bawahnya..

dan rasa sakit itu membuat dia semakin kesal dan murka terhadap Faris yg masih terlelap di sampingnya itu, dengan menahan sakit Aleta turun dari tempat tidur dan langsung masuk ke dalam kamar mandi tanpa menghiraukan suara ketukan pintu yg masih terus berbunyi sejak tadi..

sampai di dalam kamar mandi Aleta kembali menangis di saat melihat dirinya di depan cermin besar yg ada di dalam kamar mandi itu, dia merasa jijik dengan dirinya sendiri karna dia merasa sudah seperti seorang yg berulang kali di tiduri tanpa cinta dan tanpa komitmen yg jelas..

Aleta tidak bisa untuk melawan Faris, tapi dia sudah bertekat untuk tidak ikut bersama Faris ke Indonesia kalau hanya di jadikan penghibur di saat mabuk seperti itu..

sedangkan di luar, orang suruhan Faris memilih untuk menelfon Faris karna dari tadi tidak ada suara dari dalam kamar, dan tinggal satu jam lagi pesawat yg akan di tumpangi Faris akan berangkat..

Faris yg masih terlelap tiba tiba langsung kaget karna bunyi ponselnya yg berada tepat di samping kepalanya, Faris yg masih belum sadar sepenuhnya segera bangun dan terduduk sambil menggaruk garuk kepalanya dengan wajah bantalnya..

dan tiba tiba matanya terbelalak di saat dia melihat dirinya yg tidak mengenakan apa apa juga tubuhnya terdapat banyak cakaran, dengan terburu buru dia menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya karna dia mendengar suara supir yg mobilnya ada padanya..

"pak,, pak Faris.. panggil laki laki itu..

"iya sebentar.. jawab Faris dari dalam kamar..

suara Faris dari dalam kamar membuat laki laki itu hentikan ketukan pintu dan panggilannya, dan juga membuat Aleta yg berada di dalam kamar mandi hampir berhenti bernafas saking tegangnya mendengar suara Faris..

Faris turun dari tempat tidur dan meraih handuk sambil memikirkan dan mengingat kejadian semalam, diam diam dia menarik nafas panjang dan membuangnya kasar sambil mencakar rambutnya setelah dia mengingat apa yg sudah terjadi..

Faris sangat merasa bersalah terhadap Aleta yg sudah dua kali dia tiduri, tanpa ada rasa apa apa, selain merasa bersalah dia juga sangat kasihan terhadap Aleta, dan dia sudah bertekat untuk mengikuti keinginan keluarganya yg mau menjodohkan dia dengan Aleta..

Faris ingin bertanggung jawab atas semua perbuatannya walaupun dia tidak punya perasaan sama skali terhadap Aleta, karna dia berfikir orang tuanya juga menikah karna perjodohan tanpa adanya rasa cinta, tapi akhirnya cinta itu datang dengan sendirinya di dalam perjodohan mereka dan mereka hidup bahagia sampai saat ini..