Chapter 25 - Wah.. Kamu Hebat!!!

Semua anggota dari tiap regu sudah mulai berada di posisi yeang telah ditentukan begitu pula Alisya yang harus terpaksa terpisah dari Karin karena beda titik masuk. Semua anggota juga sudah diberikan Maps, kompas dan buku Stamp serta senter dalam melakukan perjalanan masuk kedalam hutan. Malam itu tidak begitu gelap, dengan cahaya bulan temaram yang sesekali tertutup awan membuat semua siswa dan siswi tidak begitu takut dan cukup tertantang untuk segera menyelesaikan quest yang diberikan oleh panitia. Malam itu begitu indah dengan ribuan bintang menemani bulan menghiasi langit.

Seluruh peserta sudah saling menemukan satu sama lainnya sehinga mereka bekerja sama dan dengan mudah mengerjakan beberapa quet yang tidak terlalu sulit. Berbeda dengan Alisya, ia hanya berputar-putar didalam hutan tanpa menemukan tanda akan keberadaan pos penerima quest. Ia bingung dengan terus memutar balik Maps yang sudah dipegangnya tanpa prasangka buruk apapun. Sehingga sekali lagi ia menelusuri Maps yang sudah diberikan dengan memberi tanda pada tiap pohon atau jalan yang sudah di laluinya.

"Karin???" Yogi menyapa karin ketika begitu yakin kalau sosok yang dilihatnya adalah Karin.

"Akhirnya, dari tadi aku hanya bertemu dengan regu dari kelas lain!" Karin berlari dengan cepat menghampiri Yogi.

"Kamu sendirian dari tadi? jadi sudah berapa quest yang kamu selesaikan?" Tanyanya setengah khwatir dengan Karin yang sendirian dalam hutan.

Sebenarnya panitia telah memberikan Maps dengan keakuratan bahwa tiap orang akan bertemu dengan anggota lainnya atau pun anggota dari regu lain ketika telah berada dihutan selama kurang lebih 5 menit untuk mengurangi bahaya yang bisa di timbulkan.

"Iya, aku hanya bertemu dengan beberapa anggota lain tapi kelompok mereka sudah cukup 5 orang sehingga aku harus mencari anggota lain dalam membentuk kelompok. kamu juga sendiri???" Karin hanya melihat Yogi sendirian.

"Tidak aku bersama Beni, Eci dan Rinto. tapi mereka masih dibelakang menunggu Beni sipenakut sedang buang air kecil." Terang Yogi.

"Oh,,, kalau begitu aku bisa sekelompok dengan kalian!" ucap Karin semangat.

"Tentu saja bisa!!! Kamu tidak bertemu dengan Alisya???" Yogi khawatir karena disetiap posko quest ia tak bertemu dengan Alisya.

"Tidak, aku tidak bertemu dengannya. mungkin dia bersama dengan kelompok yang lain." Jawab Karin yakin.

Beberapa saat kemudian, semak-semak tampak bergoyang-goyang membuat Karin sedikit takut dan mendekat kearah Yogi.

"I i itu apa'an yah? Harimau bukan? atau jangan-jangan Ular lagi!!!" Karin gagap dan panik.

"Jangan khawatir ini daerah hutan yang takkan bisa dimasuki oleh hewan liar karena memiliki pagar jaring listrik disekelilingnya. Selain itu daerah ini dilengkapi dengan CCTV sehingga keamanannya sangat terpercaya jika orang luar mengadakan kegiatan cemping dalam hutan". Rinto muncul dari belakang Yogi menjelaskan dengan lembut mengurangi kepanikan Karin.

"Nggak seru kamu To, baru juga mau aku kagetin!!!" Beni muncul dari balik semak.

"Dasar! sendirinya aja takut. mau sok ngagetin orang!" Eci memukul bahu Beni dengan keras karena kessal.

"Aku pikir kamu bersama Alisya!" Tanya Rinto bingung.

"Dari tadi aku nggak ketemu dia, hanya beberapa anggota yang sudah berkelompok dan juga anggota dari regu lain"

"Sudah berapa Stamp yang kamu dapatkan Rin?" Eci bertanya dengan semangat.

"Aku sudah 5 Stamp kalian berapa?" Tanya Karin kemudian.

"Wah... kamu hebat!! Aku 2 Yogi 3 dan Rinto juga 3! Beni malah nggak dapat sama sekali" Ucapnya kesal menatap beni yang hanya cengengesan.

"Baiklah... ayo kita kumpulkan lebih banyak dan keluar sebelum waktunya habis!!!" Ajak Beni membara.

"Kau juga harus menyelesaikan Quest!!!" mereka mengatai Beni dengan serentak.

Karena mereka telah berkelompok, mereka dengan mudah menyelesaikan quest yang diberikan dan keluar dari hutan sebelum waktu berbunyi. mereka telah mengumpulkan banyak stamp dan poin yang cukup banyak. Titik masuk kedalam hutan memang berbeda-beda namun titik keluarnya adalah sama. Karin yang sudah berada di lapangan Alisya namun tidak didapatinya. Ia merasa bingung terlebih lagi bulan sudah mulai tenggelam dan tak terlihat lagi sehingga kondisi didalam hutan akan semakin gelap.

"To, kamu sudah liat Alisya belum? Karin bertanya pada Rinto yang sudah duduk manis di dekat tendanya.

"Loh.. dia belum balik??" Nada Rinto sedikit gusar.

"Belum, aku juga sudah bertanya pada seluruh anggota regu cewek tapi tak satupun yang melihat Alisya selama di hutan." mendengar perkataan Karin dengan cepat Yogi bertanya pada seluruh anggota regunya dan ternyata tak satupun juga pernah bertemu atau melihat Alisya.

"Sepertinya dia masih di dalam hutan! Aku akan bertanya kepada panitia!" Rinto dan Yogi segera keposko panitia memberitahu tentang keadaan Alisya yang tak kunjung kembali.

Panitia segera mengumumkan bahwa salah seorang dari siswi belum terlihat dan belum kembali dari hutan. semua siswa baik elit maupun biasa juga tak ada asatupun yang sempat berjumpa dengan Alisya sehingga mereka berkesimpulan kalau Alisya telah tersesat jauh kedalam hutan.

"Bukankah hutan yang kita masuki masih dalam batas wilayah yang tterdapat CCTV! ini bisa kita tanyakan pada pengelola" Seru Ilyas mengingatkan.

"Kamu benar! sebaiknya kita cek CCTV kemungkinan besar kita bisa menemukan Alisya dengan mudah!" Vernon dengan sigap bergerak ke Pos pengelola untuk melihat rekam CCTV.

Saat sedang menuju ke Pos, mereka bertemu dengan Adith yang baru datang dengan mobilnya dan masih lengkap dengan baju kemeja putih lengkap dengan Jas hitamnya. Tampilannya malam itu begitu tampan dan seksi karena keringat yang bercucuran keluar dari pelipisnya bersinar karena pantulan lampu mobil. Kulitnya bahkan sebening cahaya rembulan membuat mata Karin tak bisa mengalihkan pandangannya dari Adith.

"Apa yang terjadi??" Vernon bertanya bingung melihat Adith yang tampak keluar dari mobilnya dengan tergesa-gesa.

"Aku melihat dari GPS posisi Alisya berada jauh dari area Camping yang seharusnya." Adith yang kemudian berjalan menuju ke Pos pengelola di ikuti oleh Vernon yang nampak bingung dengan reaksi Adith.

Karin, Rinto dan Yogi serta Ilyas yang sedari tadi berada di belakang Vernon juga sama bingungnya.

"Kenapa kau datang dengan pakain seperti ini dan selarut ini?" Karin berlari mengsejajarkan langkahnya dengan langkah Adith.

"Aku sedang mengikuti rapat di luar kota jadi tidak bisa datang tepat waktu. tapi begitu aku melihat tanda merah yang sudah aku letakkan di alat yang ada ditelinganya! aku membatalkan semuanya dan menuju kesini." Jawab Adith dengan nada khawatir.

"Alisya akan baik-baik saja" Karin yang paham dengan kondisi Adith berusaha menenagkannya.

"Kau tak tau betapa bahaya hutan dimalam hari!" Timpal Adith tegas.

"Itu akan cukup berbahaya jika untuk orang lain! tapi Alisya berbeda." Karin meyakinkan Adith.

"Apa maksudmu Alisya berbeda?" Adith menghentikan langkahnya.

"Dia bukanlah wanita biasa yang lemah atau wanita Indonesia pada umumnya! Dia sangat kuat melebihi kekuatan seorang pria dan bahkan dia bisa mengalahkan sepuluh orang tentara muda jika berada dalam hutan!" Terang Karin lagi

Adith tercengan dengan perkataan Karin. Bagaimana mungkin seorang cewek seperti Alisya bisa mengalahkan 10 tentara sedang ia sendiri saja memiliki trauma mental yang cukup mendalam. Ia tak bisa menelaah maksud dari perkataan Karin. Namun semakin ia pikirkan semakin ia sedikit menyetujui maksud dari perkataan Karin. Adith masih terlaurt dalam pikirannya ketika mereka memasuki Pos pengelola.

"Ada apa?" tanya seorang satpam yang sedang duduk sambil menatap puluhan layar monitor CCTV.

"Seorang siswi dari sekolah kami belum kembali dari hutan! kami ingin memeriksa CCTV dari lapangan Camping hingga ke dalam hutan!" Mendengar hal tersebut dengan cepat satpam mencari di seluruh CCTV yang ada.

Disetiap CCTV yang terpasang di dalam hutan tak mereka temukan jejak Alisya bahkan di titik yang harusnya Alisya lalui sewaktu dia akan memasuki hutan. Terakhir ia terlihat berada di bagian luar Area yang tidak seharusnya di lewati oleh orang. Hal itu sontak saja membuat panik satpam dan dengan segera membentuk kelompok untuk mencari keberadaan Alisya.