Chapter 71 - Dasar Contoh Yang Buruk

Meski sudah mendengar penjelasan Adith, Aurelia tetap tak ingin percaya.

"Benarkah??? kenapa aku merasa kau melakukan ini karena menghindariku? kau melakukan ini karena kau tidak ingin bersamaku sebab aku pernah menolakmu cintamu dulu dan meninggalkanmu, iya kan???" Aurelia sengaja menekan kalimatnya dengan jelas. Ia sangat terlihat sengaja menampilkan informasi ini di khalayak banyak bahwa orang yang di cintai Adith sebelumnya adalah dirinya Aurelia dan karena masih memiliki perasaan yang sama dari sebelumnya maka Adith melakukan hal tersebut.

Beberapa dari mereka yang menyaksikan perdebatan itu berpikir bahwa Adith tampak sangat mencintai Aurelia karena ia tak pernah terlihat begitu terang-terangan menghindari seorang wanita dengan cara yang halus. Ia biasanya akan menghadapinya secara langsung tanpa menghindari ataupun melarikan diri darinya dan seperti itulah selama ini ia menghadapi ribuan wanita yang terus menghampiririnya tanpa henti.

Berbeda dengan yang ditunjukkannya kepada Aurelia, Adith tampak menghindari Aurelia dengan cara yang sangat halus sehingga apa yang dikatan oleh Aurelia mendapat pembenaran dari mereka.

Tapi bagi mereka yang mengenal dekat kepribadian Adith yang sebenarnya, kalimat yang dikeluarkan oleh Aurelia tampak seperti lelucon kuno yang membuat Alisya dan Karin tersenyum licik. Tak tahan dengan drama kolosal yang sedang di tontonnya Alisya segera pergi meninggalkan mereka tanpa disadari oleh yang lainnya dan hanya Karin yang melihat Alisya pergi.

"Apa yang kamu lakukan disini???" Adith berbisik pelan.

"Drama kalian sudah selesai? aku pikir masih ada beberapa episode yang akan terus ditampilkan!" jawab Alisya pelan dengan suara dingin.

"Drama? kau sedang bercanda?" balas Adith dengan suara sedikit tinggi.

"Kau ingin aku dihukum disini? kau tidak tau aturah didalam perpustakaan?" Alisya kesal karena Adith membuat keributan sehingga mereka mendapatkan peringatan.

Setelah beberapa saat mereka terdiam dan Adith terus memperhatikan Alisya yang sangat serius membolak balikkan halaman bukunya tampak mencari sebuah materi.

"Sekarang sudah bel masuk apa yang kau lakukan disini? bukannya kau harus kembali ke kelas?" Alisya heran dengan Adith yang masih berada diruang perpustakaan bersamanya.

"Apa kau mengusirku? kenapa dari tadi nada suaramu terus dingin?" Adith sedikit bingung dengan Alisya yang tampak sedang kesal padanya tanpa alasan yang jelas.

"hum?? aku biasa aja dari tadi. kembalilah kekelasmu!" Alisya mengeluarkan suara lembut yang tertahan.

"Sepertinya aku mengerti, kamu kesal karena kalimat Aurel tadi?" pancing Adith tersenyum nakal.

"Apa??? apa apa'an itu? cih... ya nggak lah!" Alisya bangkit dengan suara yang sangat besar menggema diseluruh ruang perpustakaan.

"Apa yang kalian berdua lakukan disini? bukannya sekarang sudah masuk jam pelajaran?" seorang guru penjaga perpustakaan menghampiri mereka dengan wajah yang gelap.

"Maaf pak, saya perlu sedikit materi untuk mata pelajaran saat ini maknya saya membutuhkan sedikit waktu lebih lama untuk mencari materi pak!" Alisya mencoba membuaf alasan lalu menatap tajam ke arah Adith dengan wajah emosi.

"Jangan becanda, kalian taukan apa hukumannya bagi mereka yang berada diluar saat jam pelajaran?? sebagai peringatan dan hukuman pertama kalian harus keliling lapangan sebanyak 50 kali. Jika saya mendapatkan kalian berikutnya maka Poin kalian akan saya potong sebanyak 50!" tegas nya memarahi Adith dan Alisya.

"50 Poin pak??? itu pemerasan namanya!" Alisya tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Maaf pak, tapi kami tidak melakukan kesalahan yang cukup fatal untuk mendapatkan pemotongan poin segitu besarnya!" Adith mencoba membantu dengan suara lembut untuk meluluhkan penjaga perpustakaan.

"Jika kalian berdua paham bahwa ini adalah kesalahan, sebaiknya kalian berdua melaksanakan hukuman itu sekarang sebelum aku melaporkan kalian berdua! Dan kau Adith, bukankah harusnya kau menjadi contoh?" pancing sang penjaga dengan tatapan serius.

"Maafkan saya pak!" Adith meminta maaf dengan tulus dan segera keluar menuju lapangan diikuti oleh Alisya dan sang guru penjaga untuk memastikan bahwa mereka melakukan hukuman itu dengan baik.

"Dasar contoh yang buruk!!!" goda Alisya sambil berlari kecil mendahului Adith.

"Ehem.. jadi bagaimana apa kau benar cemburu?" pancing Adith lagi.

"Tentu saja tidak! aku rasa kau dan Aurelia memang cocok untuk bersama, dia Cantik dan Feminim! berbeda denganku yang terlihat sangar dan biasa saja!" jelas Alisya mempercepat larinya.

"Ternyata kau benar benar cemburu yah!!!" Adith berlari kebelakang dihadapan Alisya sambil tersenyum nakal.

"Aku bilang tidak!!! buat apa?" bentak Alisya kesal dengan Adith yang selalu menggodanya.

"Lakukan dengan benar!!!!" penjaga perpus memperbesar suara memarahi Adith dan Alisya yang masih tampak bermain meski diberi hukuman.

Suara keributan yang mereka keluarkan dari lapangan sekolah membuat semua orang dengan segera melirik dari jendela memperhatikan Adith dan Alisya yang sedang berlari dan tampak kejar-kerajaran berlomba satu sama lain dengan guru penjaga perpus yang memegang kayu menujuk kearah mereka berdua.

"Hei lihat, apakah Adith dan Alisya mendapat hukuman???" tanya Adora yang bingung mirik ke arah jendela.

"Adith mendapat hukuman??? kok bisa?" teriak Febi berlari ke arah jendela. Mereka yang tau Adith adalah orang nomor 1 yang selalu taat dan disiplin bisa mendapatkan hukuman adalah suatu pemandangan luar biasa.

Bukan hanya Adora dan Febi saja yang takjub dengan apa yang mereka lihat, bahkan seluruh siswa dari kelas lain pun ikut heboh termasuk para guru yang tak percaya Adith mendapat hukuman. Karena Adith, semua orang tiba-tiba saja bersorak riuh memberi semangat kepada Adith.

Adith berlari sambil melambai ke arah kelas membuat mereka semakin heboh.

"Hei tukang tebar pesona!!! aku deluan yah..." Ucap Alisya telah menyelesaikan hukumanya dalam waktu yang cepat.

Penjaga perpus melepaskan Alisya dengan tatapan takjub tak percaya karena Alisya menyelesaikan hukuman lari 50 kali keliling lapangan hanya dalam waktu 3 menit. Sedang Adith menyelesaikannya dalam waktu 10 menit. Itupun penjaga tak melihat keringat ataupun nafas tersengal dari Alisya sedang Adith tampak tersengal-sengal pelan.