Chapter 480 - Lets Kill This Love

"Apakah serius ingin menonton konser ini? Rasanya berisik sekali di sini." Teriak Zein kepada Yogi yang terlihat mulai asyik menikmati konser tersebut. "Tentu saja, kapan lagi kita bisa mendapatkan konser gratis dari mereka? Mereka ini Idol papan atas." Teriak Yogi menjelaskan kepada Zein tentang girls grup yang sedang melakukan konser di atas panggung. "Tidakkah kalian takut jika ada yang melihat kita melakukan ini?" Teriak Rinto kepada Yogi yang bersikeras menemani Elvian dan Rafli untuk menonton. "Aku rasa sebenarnya dia yang ingin nonton, tetapi kita malah ikut-ikutan terseret di sini." Teriak Adith dengan kesal. "Sudahlah berhentilah bersikap kaku, kita kan belum pernah melakukan ini. Mencoba sesuatu hal yang baru seperti ini terasa sangat menyenangkan. Aku yakin para wanita butuh lebih dari beberapa jam untuk bisa menyelesaikan riasan mereka." Yogi benar-benar ingin mengajak mereka untuk bersenang-senang setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaan yang sangat menyibukkan. "Aku hanya berharap kita baik-baik saja setelah ini." Teriak Karan yang sudah bersama mereka. Karan yang saat itu baru saja akan mendatangi cafe, tiba-tiba bertemu dengan Adit dan yang lainnya yang sudah berjalan keluar. Dengan pasrah Ia juga ikut terseret mengikuti Yogi ke arah panggung konser. "Entah apa yang merasukiku sehingga aku bisa mengikuti arahan dari orang bodoh yang satu ini." Maki Adit kesal karena ikut terbawa ke rencana Yogi. "Tenang saja, mereka pasti tidak akan marah hanya karena hal ini. Lagi pula aku yakin kalian pasti akan menikmati ini. Lihat saja nanti!" Tambah Yogi lagi dengan penuh semangat, dia mulai terlihat semakin larut dalam konser tersebut. "Maafkan aku karena tidak bisa mengendalikan Elvian dan Rafli dengan baik sehingga kalian terseret dalam hal ini." Rendy merasa tidak enak kepada Adith dan yang lainnya. "Apakah sebaiknya aku kembali saja untuk memastikan kalau mereka sudah berada di sana?" Jati dengan segera menawarkan diri untuk kembali ke cafe agar memastikan kedatangan Alisya dan yang lainnya. "Tidak perlu, sepertinya akan sulit bagimu untuk keluar sekarang. Mungkin memang lebih baik kita menikmati ini terlebih dahulu." Adith dengan segera menghentikan Jati, melihat mereka sudah terlalu jauh berada di depan panggung konser. "Yah benar juga, Tidak ada salahnya kita sekali-sekali merasakan hal seperti ini. Anggap saja kita sedang mencari pengalaman." Vindra akhirnya pasrah dan ikut larut dalam konsep tersebut. "Lets Kill This Love… ya, ya, ya,!!!" teriak Elvian dan Rafli dengan lantang mengikuti nyanyian dari 4 orang wanita yang sedang menari dengan begitu seksinya. Adith dan yang lainnya tidak menyadari kalau sebenarnya sedari tadi handphone mereka terus bergetar dengan kuat karena telepon dari Ryu. Melihat mereka tidak mengangkat telepon mereka sama sekali membuat Ryu dari sedikit bingung tak tahu harus bagaimana. di akhirnya terpaksa memilih untuk mencari Alisya dan yang lainnya untuk melaporkan hal tersebut. "Nona… aku tidak bisa menghubungi mereka. Mereka sepertinya tidak mengetahui telepon dariku." Ryu yang sudah bertemu dengan Alisya dan yang lainnya segera mengatakan mengenai dia yang tidak bisa menghubungi Adith dan yang lainnya. "Apakah sedang terjadi sesuatu dengan mereka semua? Tidak mungkin jika salah satu dari mereka tidak ada yang mendengar panggilan telepon dari Ryu." Aurelia menatap dengan khawatir kepada Alisya. "Sepertinya tidak, karena Rendy dan yang lainnya tidak melaporkan apapun padaku. Mungkin ada hal lain yang menghalangi mereka saat ini." Ucap Alisya karena tidak mendapatkan laporan apapun dari mereka. "Jika mereka sedang mendapatkan sesuatu hal, bukankah seharusnya mereka mengatakan kepada kita terlebih dahulu?" Karin Karin merasa kesal memikirkan mereka yang hanya pergi begitu saja tanpa memberikan informasi kepada mereka. Tidak memikirkan hal apapun yang dapat menghalangi mereka akhirnya membuat Alisya memilih untuk mengaktifkan alat komunikasi khususnya yang menghubungkan antara dia dan yang lainnya. "Ada apa apa yang sedang terjadi?" Gini langsung menghampiri mereka dengan membawa beberapa kimbab yang ada di tangannya. "Mereka tidak bisa menghubungi Adit dan yang lainnya." Jawab Emi sambil terus memandang Alisa yang sedang melakukan panggilan kepada mereka. Melihat Alisa yang kembali mematikan alat komunikasinya membuat Aurelia dan yang lainnya menatapnya dengan bingung. "Bagaimana hasilnya?" Tanya Feby langsung duduk bersama dengan Akiko di sebelah Yani. "Sepertinya tempat ini terlalu ramai sehingga membuat alat komunikasi ku tidak bekerja dengan baik. Bahkan melacaknya pun agak susah saat ini." Jawab Alisya sumber melemparkan pandangannya ke seluruh tempat yang sangat ramai tersebut. Selain karena keributan yang berada di sana sini, banyaknya pemakaian jaringan dalam satu tempat mungkin membuat sedikit gangguan pada alat komunikasi yang ada pada Alisya. "Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Yani dengan sedikit bingung mengingat mereka sudah berdandan dengan begitu cantiknya. "Oh Iya! Aku mengingat sesuatu." Karin langsung sibuk merogoh sesuatu di dalam tasnya. Mereka semua memandang Karin dengan bingung. "Aku yakin Azura bisa melacak dimana keberadaan mereka. Ini adalah chip yang berisi program tentang Azura yang diberikan oleh Adith kepadaku." Ucap Karin ketika telah menemui sesuatu yang kemudian diberikan kepada Alisya. "Ide bagus, Aku jadi penasaran Apa yang membuat mereka sampai tidak bisa dihubungi seperti ini." Ucap Aurelia ketika melihat chip tersebut. Alisya dengan cepat memasukkan chip tersebut kedalam alat komunikasinya. Tidak butuh waktu lama untuk membuat program Azura berada di dalam alat komunikasinya. "Azura, bisakah kamu melacak dimana keberadaan Adith dan yang lainnya saat ini?" Alisa dengan cepat memberikan perintah kepada Azura, ketika program Azura telah selesai dijalankan. "Perintah suara diterima. Proses pelacakan lokasi." Ucap Azura yang langsung melakukan proses pelacakan lokasi kepada Adit dan yang lainnya. "Proses selesai. Satuan Adit dan yang lainnya sedang berada di depan panggung konser yang ada di depan sana. Kalian bisa melewati akses ini untuk bisa sampai di tempat tersebut." Jelaskan cara menampilkan layar hologram yang menunjukkan jalan dan akses untuk bisa sampai ke hadapan Adith dan yang lainnya. Mendengar apa yang dilaporkan oleh Azura membuat mereka semua terbelalak kaget dan tak percaya. Aurelia langsung merasakan emosi yang sangat tinggi ketika mengetahui kalau mereka sedang menonton konser saat ini, terlebih karena pada saat itu adalah konser dari girlband Korea. "Ummm… sepertinya riwayat beberapa orang akan tamat pada malam ini." Ucap Gina dengan melirik khawatir ke arah Ryu. Melihat mata mereka yang dipenuhi oleh amarah membuat Ryu dengan cepat kembali melakukan panggilan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi. Terlebih saat melihat Alisya yang langsung menghancurkan alat komunikasi yang sedang dipegangnya.