Chapter 523 - Merebut Kembali Perusahaan

"Tok… tok… tok…" Takeda yang terlihat masih pusing dengan kejadian sebelumnya tampak begitu malas untuk melihat ke arah pintu. Ia hanya mengira kalau yang masuk adalah Asistennya saja atau mungkin saja itu adalah adiknya Toshiro. Apa yang baru saja terjadi telah menurunkan minat dan semangatnya hari itu. "Apa kehadiran kami sudah membuat mu terpukul? Yah.. saya paham kalau direksi mungkin saja tak menduga kedatangan kami, tapi dibandingkan dengan mereka sepertinya kalian lebih terkejut." Ayah Alisya yang masuk ketika tidak mendapat jawaban dari Takeda dengan seketika membuat mata orang tua itu membelalak kaget. "Apa lagi yang kau inginkan? Bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau harapkan dengan merebut perusahaan ini?" Takeda terlihat tidak cukup senang dengan kehadiran ayah Alisya. "Merebut? Hahahahahaha.. sepertinya kau benar-benar salah paham mengenai perusahaan ini. Apa karena tuan Takahashi tidak mengatakan yang sebenarnya pada kalian?" Tanya Ayah Alisya merasa lucu ketika mendengar pernyataan Takeda yang menganggap seolah mereka adalah orang luar yang merebut kekuasaan yang tidak seharusnya. "Kau yang bukan keluarga dari Yamada sudah dengan begitu liciknya mengambil perusahaan ini. Kau seharusnya malu kepada mendiang istrimu karena sedang menghancurkan keluarganya dengan begitu licik dan busuknya." Tatap Takeda dengan begitu tajam dan penuh kebencian kepada ayah Alisya. "Jadi itu yang kalian pahami tentangku yah.. humm, sepertinya hal ini memang perlu di luruskan terlebih dahulu. Terlalu banyak kebenaran yang tidak terungkapkan dan disembunyikan disini. Yah, meski aku meminta dari awal kepada orang tua itu untuk tidak perlu menyebutkannya." Jelas Ayah Alisya kepada Takeda dengan duduk termenung memikirkan perkataannya. "Apa maksudmu? Bukankan memang seperti itu kenyataan yang sesungguhnya? Keluarga Yamada dengan susah payah mendirikan perusahaan ini sejak awal dan kau bilang ini adalah perusahaan milik kalian. Hahahaha… jangan bercanda, kembalilah ke negaramu. Akan aku pastikan kau takkan mendapatkan apapun dariku." Takeda masih terlihat tak melunak sedikit pun kepada ayah Alisya. "Jangan begitu tuan, kau akan merasa sangat malu jika mengetahui kenyataan yang ada. Selain itu, apa yang kau harapkan di umurmu yang sudah tidak lama lagi itu?" Ayah Alisya tetap bersikap santai terhadap Takeda yang penuh amarah. "Karena anak-anak ku bahkan lebih berhak dari pada seorang cucu yang sama sekali tidak di ketahui keberadaannya tersebut. Bagaimana kami bisa mempercayai jika dia adalah cucu dari Takahashi di saat berita mengenai kelahiran dan kematian juga kembalinya semua seolah terencana dengan sangat baik?" Takeda tersenyum sinis seolah memiliki argumen yang sangat kuat akan hal tersebut. "Itu karena Orang tua yang sangat itu sengaja menjauhkan cucunya dari kebusukan kalian. Ibu Alisya bahkan tak bisa mendapatkan ketenangan ketika perusahaan ini telah semakin berdiri dengan kokoh karena keserakahan kalian. Aku penasaran mengetahui apa yang akan terjadi jika kalian mengetahui yang sebenarnya." Ayah Alisya tersenyum dan terlihat sedang melakukan panggilan dengan seseorang. "Masuklah!" Perintah Ayah Alisya dengan tatapan tajam kepada Takeda. Begitu ia melihat ke arah pintu ruangannya, terlihat jelas kalau Masayuki yang merupakan adik bungsunya itu masuk dengan begitu anggunnya. Di sebelahnya juga hadir Yasashimura serta beberapa orang pengacara yang sudah lama bekerja bersama mereka. Mereka semua masuk satu persatu membuat Takeda tampak kebingungan dengan apa yang sedang terjadi. Bahkan beberapa saat kemudian terlihat Toshiro masuk bersama dengan kedua anak mereka yang tergabung dalam perusahaan tersebut. "Aku tak tahu kelicikan apa yang sedang kau lakukan lagi sekarang. Tapi aku takkan pernah mengizinkan kau untuk merebut perusahaan ini. Dan tak ku sangka kalau adikku sendiri sedang melakukan pengkhianatan sekarang." Tatapnya kepada Masayuki yang tampak sedang memihak kepada ayah Alisya saat itu. "Hufffttt, ternyata memang benar kata kakak! Kekayaan dan kekuasaan kadang telah membuat seseorang kehilangan jati dirinya dan bahkan kehilangan kemanusiaan dalam dirinya. Kau seharusnya bersyukur karena Lesham sampai sekarang masih membiarkan kalian untuk menduduki perusahaan ini tanpa mengambil sepersenpun keuntungan untuk dirinya." Masayuki tampak kehilangan hormatnya kepada kakaknya Takeda. "Sial, apa yang sudah kau katakan? Bukankah kau adalah adik kami? Keluarga kami? Kenapa kau malah membela mereka yang berasal dari luar serta mendukung mereka seperti itu? Kau tampaknya sudah di racuni oleh mereka." Toshiro semakin memaki Masayuki karena perkataannya tersebut. "Sadarlah, kalau kalian yang sudah teracuni oleh keserakahan atas apa yang bukan kalian miliki. Tidak sadarkah kalau perusahaan yang kau katakan milik Yamada ini bukanlah milik Yamada yang sesungguhnya?" Tatap Masayuki seolah mengetahui apa yang tidak di ketahui oleh keduanya. "Apa maksudmu? Kau mau mengatakan kalau perusahaan Yamada Group bukanlah perusahaan milik Yamada? Hahahaha sebuah lelucon yang sedang kau katakan ini? Kau benar-benar bodoh sekali karena sudah mau dibohongi oleh mereka." Takeda semakin jengah dengan apa yang ingin di ungkapkan oleh Masayuki kepada mereka. Tidak menjawab apa yang dikatakan oleh kedua kakaknya tersebut, Masayuki pada akhirnya hanya mengeluarkan sebuah dokumen-dokumen yang selama ini sudah ia simpan atas keinginan dan perintah mendiang kakaknya. "Bagaimana mungkin, apa maksudnya semua ini? Aku tak mengerti, kenapa bisa perusahaan yang ada yang seharusnya adalah milik keluarga dari Yamada. Ternyata merupakan perusahaan dari lesham?" Tatap Toshiro tak memahami dokumen-dokumen tersebut. "Kalian tentu tidak akan tahu, perusahaan ini semula telah jatuh dan di ambang kebangkrutan. Disaat kakak dalam keadaan terpuruk dan diambang kehancuran, kakak datang kepada kalian untuk meminta bantuan namun karena kalian tidak pernah menganggap dia sebagai kakak, kalian akhirnya hanya mengusirnya saja." Terang Masayuki mengenang kejadian yang telah lama. "Perusahaan ini bisa kembali berdiri dengan megah, itu semua adalah berkat keberadaan Ayumi dan Lesham yang bekerja sama untuk membangun kembali perusahaan ini." Masayuki memberikan tanda kepada pengacara yang datang bersamanya. "Perusahaan ini telah menjadi milik dari tuang Lesham dibawah kepemimpinan nona Ayumi dan di dukung oleh tuan Takahashi tentunya. Tuan Takahashi yang hanya memiliki seorang anak perempuan dan tak secara sengaja jatuh cinta dengan tuan Lesham membuat tuan Takahashi menyerahkan kekuasaan sepenuhnya atas nama cucunya sendiri." Terang salah seorang pengacara dengan menunjukan dokumen kepemilikan yang sedari awal ternyata sudah berpindah namun masih dalam kepengawasan Takahashi. "Tuan Takahashi sengaja menyuruh kami untuk menyembunyikan kebenaran ini karena mengetahui keserakahan kalian dalam menginginkan perusahaan ini sampai cucu Tuan benar-benar kuat dan mampu untuk memimpin perusahaan ini."  "Itu semua ia lakukan karena kalian datang setelah melihat perusahaan yang hampir hancur itu kembali menguasai pasar dan bangkit menjadi perusahaan nomor satu di Jepang." Terang Ayumi kepada mereka semua.  Takeda dan Toshiro yang baru mengetahui akan kenyataan tersebut pada akhirnya hanya terduduk dengan lemas di sofanya yang mewah.