Chapter 525 - Konferensi Kerja Sama

"Kami akan menyelamatkan perusahaan ini, dan tentu saja aku bahkan ingin menghancurkan Sengoku Group yang sudah berani mencari masalah dengan perusahaan ini. Mereka yang beberapa geng Yakuza tampaknya menjadi sangat berani sehingga aku merasa sedikit gemas dengan mereka." Terang Alisya lagi duduk di kursi yang menjadi kebanggan Takeda. "Apa kau pikir hanya dengan anak perusahaan yang berada di Indonesia itu akan cukup untuk bisa menyelamatkan perusahaan ini?" Toshiro meremehkan perkataan Alisya. "Sepertinya kau perlu belajar lebih banyak lagi dalam hal bisnis. Orang yang belum pernah terjun dalam dunia bisnis mana mungkin tahu mengenai segala hal tentang perusahaan?" Tambah Takeda lagi dengan tersenyum sinis. Alisya hanya bisa tertawa pelan mendengar perkataan mereka berdua. Ia sengaja membuat mereka berkomentar sesuka hati agar Alisya bisa kembali memberikan mereka pukulan yang cukup keras untuk benar-benar bisa menjinakkan mereka. "Hanya dengan satu anak perusahaan tetap tidak akan mampu membuat perusahaan ini bisa bangkit, selain itu kau memerlukan dukungan yang lebih besar untuk bisa mengalahkan Sengoku Group." Ayah Akiko merasa kalau apa yang dikatakan oleh Alisya adalah hal yang sangat mustahil. Ayah Akiko yang merupakan anak pertama dari Takeda memimpin anak perusahaan di perfektur Saitama. "Sengoku Group adalah salah satu perusahaan besar yang memiliki banyak koneksi dan dukungan dari perusahaan besar, sehingga aku tidak yakin apakah kamu bisa mengalahkan mereka." Tambah anak Tishiro yang di ketahui Alisya merupakan anak pertamanya yang memimpin cabang perusahaan di perfektur Nagoya. "Siapa yang bilang saya hanya mendapatkan dukungan dari satu anak perusahaan saja?" Alisya bangkit dari kursinya memberi tanda kepada Ryu yang langsung mempersilahkan Rinto dan Karan untuk masuk kedalam ruangan tersebut. "Selamat siang, perkenalkan nama saya adalah Rinto. Saya adalah perwakilan dari perusahaan Narendra Tekhnologi Group." Rinto segera memperkenalkan diri kepada mereka dan memberi hormat seperti kebiasaan orang Jepang. "Selamat siang, perkenalkan nama saya adalah Karan Reynand. Dan saya adalah CEO dari perusahaan Reynad Isurance Group." Ucap Karan begitu Rinto telah selesai memperkenalkan dirinya. "Ba.... Bagaimana mungkin kedua perusahaan besar itu berada disini?" Ayah Akiko tampak terkejut mengetahui dua perusahaan besar tersebut berada di tempat mereka saat ini. "Kenapa Reynand Isurance Group bisa bekerja sama dengan kalian? Bukankah perusahaan itu adalah salah satu perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang cukup tinggi?" Anak Toshiro menatap kepada ayah Akiko meminta penguatan. "Benar, kapitalisasi pasar mereka mencapai USD 220,2 milyar!" Tegas Ayah Akiko yang langsung membuat wajah Takeda dan Toshiro kaget. Keduanya belum mengetahu mengenai perusahaan milik Karan karena perusahaan tersebut baru berdiri sekitar 3 tahun belakangan ini dan sudah memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat tinggi. "Sebentar, kalau perusahaan Narendra Technologi Group. Bukankah itu adalah perusahaan yang menjadi perusahaan milik dari suami Alisya?" Tanya Takeda mencoba mengingat akan nama perusahaan tersebut. "Iya benar, ternyata kalian masih mengingat akan hal itu meski kalian tidak datang ke pesta pernikahan kami." Terang Alisya dengan tatapan tajam. "Kami tidak hanya menghadirkan dua perusahaan ini saja, tapi ada beberapa perusahaan yang juga akan bekerja sama dengan kami." Ucap Ryu yang langsung menampilkan layar hologram kehadapan mereka. "Halo, selamat siang. Saya adalah Harrison Moynihan. CEO dari perusahaan Bank Of Amerika." Ucap Mr. Harrison memperkenalkan dirinya. "Halo, selamat siang. Saya adalah Zein. CEO dari perusahaan Royal Bright Indonesia." Ucap Zein dengan begitu berwibawa. "Halo, senang bertemu dengan kalian. Saya adalah Riyan. CEO dari General Electrik Indonesia." Ucap Riyan juga dengan sedikit memberi hormat. "Apa kabar, nama saya adalah Song Wei Long. Saya adalah CEO dari Petrachina." Ucapnya dengan logat china yang sangat khas ketika berbicara dalam bahasa inggris. "Dan kalian tentu sudah mengenalku, Saya adalah Radithya Azura Narendra. CEO dari perusahaan Narendra Isurance Group." Adith tersenyum dengan hangat kepada mereka. "Kami semua siap untuk memberikan dukungan kepada perusahaan Yamada selama perusahaan tersebut berada di bawah kepemimpinan nona Alisya." Ucap Mr. Harrison begitu yang lainnya telah selesai memperkenalkan diri mereka masing-masing. "Dukungan yang kami berikan tentu saja dalam bentuk kerja sama terhadap semua perusahaan yang saling terkait satu sama lainnya." Ucap Riyan menambahkan. "Hal ini juga disebabkan karena dukungan yang kami berikan tidak terlepas dari kerja sama yang sudah kami jalani dengan tuan Takahashi sebelumnya." Tambah Song Wei Long juga. "Meski saya memang seorang suami dari Alisya, tapi hal ini juga bukan terpengaruh terhadap huhungan pribadi di antara kami berdua, melainkan karena kerja sama perusahaan Narendra dengan perusahaan Yamada." Terang Adith yang tampak duduk di mejanya dengan gagah. "Hal yang sama juga yang diberikan oleh perusahaan kami. Oleh sebab itu, kami semua sudah tergabung dalam kontrak kerjasama dengan perusahaan Yamada saat ini." Terang Zein menampilkan kontrak kerja sama mereka semua dalam bentuk hologram. "Tidak terkecuali dengan perusahaan kami. Untuk itu posisi Alisya dalam perusahaan ini sangatlah kuat sehingga kami bahkan bisa dengan mudah menghancurkan perusahaan kalian jika terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan." Ucapan Karan segera mempertegas tentang kemampuan Alisya yang sebenarnya. Tak ada satupun dari mereka yang bisa menampikkan lagi apa yang sudah mereka lihat saat ini, mereka tak menyangka kalau Alisya datang dengan penuh persiapan sehingga mereka sudah tak punya pilihan selain mengikuti kesepakatan yang akan dibuat oleh Alisya. "Ja.. jadi kalian tetap membiarkan kami untuk mengatur dan memimpin perusahaan?" Ucap Ayah Akiko setelah mengetahui keseluruhan kesepakatan yang telah di jelaskan oleh Ryu kepada mereka. "Tentu saja, selama kalian mengikuti semua aturan yang sudah tercantum dalam kontrak tersebut. Bukankah kalian tidak mengalami kerugian sama sekali?" Alisya menatap mereka dengan begitu tajam. "Aku rasa sebaiknya kalian sadar akan posisi kalian saat ini, jika kalian masih menolak dan tetap bertahan lebih dari ini. Maka dapat saya pastikan kalau kalian akan kehilangan segalanya." Ucap Masayuki mengingatkan mereka semua. "Kontrak yang diberikan oleh nona Alisya juga sudah di tunjukkan kepada kami semua, dan kami juga tidak keberatan dengan hal tersebut. Tapi kembali lagi, jika kalian merasa hal tersebut tidak memungkinkan, maka kami bisa menarik semua hal yang berkaitan dengan kerjasama yang di berikan pada perusahaan yang kalian pimpin." Tegas Mr Harrison yang terdengar bagaikan ultimatum bagi mereka semua. "Pada akhirnya, aku takkan segan-segan untuk menjatuhkan kalian semua bersamaan dengan perusahaan Sengoku Group ke dalam kehancuran." Alisya tersenyum dengan tajam yang langsung membuat mereka benar-benar jatuh dalam keputusasaan. Tak ada lagi kesempatan bagi mereka untuk dapat memikirkan hal licik lain yang ingin mereka lakukan pada perusahaan tersebut.