Ketika Randika baru saja berdiri, pada saat ini, terdengar suara ricuh dari luar, dan orang dalam jumlah besar mulai memasuki bar ini!
Azumi mengerutkan dahinya. Dia menatap para anak buah Bulan Kegelapan itu dan berkata dengan nada dingin. "Kalian berani melanggar peraturan rumahku?"
"Maafkan kami nona Azumi, tuan Bulan Kegelapan memberikan kami perintah yang tegas. Aku takut dia akan kabur selagi kami menunggu di luar. Kami juga tidak bisa membiarkan uang segitu banyak kabur dari tangan kita." Pemimpin orang-orang ini adalah seorang pemuda berumur tidak lebih dari 18 tahun. Dia cukup pendek dan memiliki badan yang kekar. Dia adalah orang Indonesia dan berada di daftar Dewa dengan peringkat ke-30.
"Asalkan kalian tahu ya, kau tidak bisa membawa orang ke barku ini untuk berkelahi atau membuat masalah. Tidak pernah ada yang melanggar peraturanku ini." Wajah Azumi benar-benar dingin. Dia berada di pihak netral dan tidak membantu pihak siapa-siapa, tetapi peraturan di barnya ini adalah absolut. Kalau dia tidak menunjukan taringnya sekarang, reputasinya bisa hancur.
Itulah yang membuat dirinya bisa bertahan di kejamnya dunia Tokyo.
"Kami harap Anda memaafkan kami nona Azumi." Pemuda itu membungkuk.
Azumi mendengus dingin dan mengatakan. "Masih mau melakukannya di barku?"
"Kami harap Anda memaafkan kami nona Azumi." Pemuda itu masih belum mengangkat kepalanya, dia lalu menoleh dan berkata pada anak buahnya. "Keluar dan amankan pintu keluarnya."
Para anak buah itu berjaga di pintu keluar dan beberapa orang mulai mengepung Randika di tengah-tengah. Sedangkan orang-orang di bar, sudah menghentikan aktivitasnya dan menatap Randika dan yang lainnya.
"Gila, bukannya itu Lupin si werewolf?"
"Lihat di samping itu, dia Li Tang si pendekar pedang!"
"Dan itu bukannya Auron si ksatria itu? Kenapa dia ada di Tokyo?"
"Bruce si penjagal juga ada di sini?"
"Bukankah itu pembunuh terkenal yang disebut-sebut sebagai keturunan Solomon? Kenapa bisa mereka semua ada di sini?"
Semua orang terkejut bukan main, orang-orang awam yang mendengar nama ini juga sama terkejutnya. Reputasi mereka sebagai ahli bela diri benar-benar menakutkan!
Azumi menatap semua ini sambil mengerutkan dahinya. Bulan Kegelapan benar-benar luar biasa. Dia mampu mengumpulkan semua pendekar tingkat tinggi ini dalam sekejap. Sepertinya Randika akan mati sebentar lagi.
Melihat para pendekar yang terkenal itu, semua orang di bar menelan air ludahnya. Kejadian ini benar-benar mengerikan, mereka semua takut untuk menatapnya secara langsung. Semua pendekar itu berada di daftar Dewa!
Lupin si werewolf, sejujurnya dia bukan werewolf seperti di dongeng ataupun film, tetapi tingkah lakunya mirip dengan werewolf. Setiap orang yang dia bunuh, wajahnya akan dia kuliti ataupun tercabik-cabik. Oleh karena itu, Lupin mendapatkan julukannya.
Sedangkan Li Tang si pendekar pedang itu berasal dari Cina. Dia ahli dalam menggunakan pedang Tang Dao dari Dinasti Tang. Menggunakan keahliannya itu, dia berhasil mengharumkan namanya hingga ke daftar Dewa.
Auron merupakan ksatria yang telah diasingkan dan dibuang oleh keluarga kerajaan Inggris. Bahkan kekuatannya itu mampu membuat dirinya berada di rangking kesepuluh dari daftar Dewa! Belum pernah ada yang sanggup bertahan dari teknik pedangnya. Namun, entah kenapa keluarga kerajaan Inggris membuang pria luar biasa ini. Rumor mengatakan bahwa Auron jatuh cinta dengan seorang putri.
Bruce si penjagal juga terkenal akan kekejamannya dan sifat haus darahnya. Dia pernah membantai seluruh desa hanya karena bosan. Dia benar-benar jelmaan dari iblis dan menjadi buronan internasional selama hampir 10 tahun. Namun, dia terlihat sehat dan baik-baik saja.
Sedangkan yang terakhir adalah orang yang disebut sebagai keturunan Solomon bernama Adam.
Alasannya dia disebut sebagai keturunan Solomon karena konon sumber kekuatannya itu diwariskan dari nenek moyangnya. Beberapa rumor juga mengatakan bahwa Adam telah menemukan harta karun Solomon. Oleh karena itu, dia berhasil menjadi salah satu peringkat teratas di daftar Dewa.
Kelima pendekar ini bisa dikatakan merupakan orang-orang hebat di abad ini, dan sekarang, mereka berlima berkumpul bersama di sini? Siapa yang tidak terkejut melihatnya.
Li Tang berjalan menghampiri Randika dan berkata dengan nada mengejek. "Salam Yang Mulia Ares."
Ketika kata-katanya ini terdengar, semua orang di bar terkejut kembali. "Ares?"
Randika sama sekali tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mengambil satu langkah ke depan. Pada saat yang sama, wajahnya yang berubah karena teknik akupunturnya itu kembali ke wajahnya yang semula. Tiba-tiba, seluruh orang terkejut dengan perubahan penampilan itu.
Melihat suasana yang semakin memanas ini, Azumi sudah naik darah. "Bagus, bertarung saja di sini, aku ingin lihat seberapa beraninya Bulan Kegelapan membayarku nanti."
Bersamaan dengan itu, Azumi berjalan meninggalkan tempat ini dan naik ke lantai atas. Orang-orang yang ada di lantai dansa menyadari gerakan Azumi dan mulai menjaga jarak dengan Randika dkk.
Kelima pendekar dari daftar Dewa itu mengeluarkan senjata mereka masing-masing. Di tangan Li Tang, dia mengeluarkan pedang Tang miliknya. Lupin menggunakan keeling besinya, Auron mengeluarkan pedangnya yang beda dengan para ksatria Inggris lainnya.
Bruce mengambil rantai besinya yang dia bawa dan Adam mengeluarkan pedang sabrenya.
Total lima orang mengepung Randika dan suasana dalam bar ini semakin tegang.
Para pengunjung bar ini sama sekali tidak berani berbicara sama sekali, semuanya menahan napas mereka. Tidak diragukan lagi, pertarungan mereka ini akan menimbulkan kekacauan yang besar.
Pada saat ini, Bruce mengambil langkah pertama, tatapan matanya sudah diisi oleh niat membunuh dan dia melemparkan rantainya. Bagaikan rudal, rantai tersebut melesat ke arah kepala Randika.
Keempat pendekar lainnya melakukan hal yang sama.
Li Tang memegang pedang Tang miliknya dengan kedua tangan dan tenaga dalamnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia melesat bagaikan anak panah menuju Randika. Auron bergerak ke kanan dan ke kiri untuk mengumpulkan momentum kecepatan, setelah mencapai kecepatan tertingginya, dia menyerang Randika dari arah belakang.
Lupin sendiri sudah melompat tinggi, bagaikan serigala asli, tangannya berubah menjadi cakar dan menerjang Randika dari atas.
Adam, dengan senjatanya, menutup matanya sesaat. Saat dia membuka matanya, seluruh badannya bagaikan mendapatkan kekuatan yang luar biasa dan meledak ke arah Randika!
Dalam sekejap, kelima serangan gabungan ahli bela diri dari daftar Dewa melesat ke arah Randika!
Randika sendiri juga bergerak. Bukannya menghindar, dia menerjang maju ke arah rantai milik Bruce.
Rantai itu sekarang berada di depan wajahnya persis, Randika berhasil menghindarinya dan menangkapnya dengan satu tangan. Di ujung rantai, Bruce sudah menarik rantainya dengan kuat dan membawa Randika bersamanya!
Pada saat yang sama, Ling Tang berusaha menuntaskan misi ini. Tubuhnya membungkuk sangat dalam jadi serangannya akan mengincar kaki Randika. Tetapi, serangannya gagal karena Randika terseret oleh rantai milik Bruce. Namun, Randika ternyata memanfaatkan kekuatan Bruce itu untuk mendapatkan kecepatan tanpa mengeluarkan energi.
Di saat dirinya bertemu dengan ujung rantai, dia menendang keras Bruce dan membuatnya terpental. Randika yang berada di udara ini belum bebas dari bahaya. Serangan Lupin dan Auron mengintai dirinya yang berada di tengah udara.
Randika mengerutkan dahinya. Di tengah udara, dia menggunakan salah satu kakinya untuk menendang serangan Lupin yang datang dari samping dan setelah itu kaki satunya mendarat kaki pedang milik Auron.
Namun tanpa diduganya, pedang milik Auron itu tiba-tiba melunak, dan menebas ke arah Randika. Untung saja satu detik yang dia gunakan untuk berpijak tersebut dapat menyelamatkan dirinya.
Pada saat ini, Bruce yang sudah menerima tendangan dan terkapar itu makin mendidih darahnya. Baru pertama kali dia jatuh pada trik bocah seperti itu. Tangannya kembali mengambil rantainya dan melemparnya ke arah leher Randika!
Randika sendiri menyadari serangan ini, dia sendiri dari awal ingin membunuh Bruce.
Tetapi ketika dia berusaha menangkap rantai Bruce yang melayang ke arahnya, sebuah pedang sabre melayang menembus udara tanpa suara dan membuat Randika harus mengelak.
Tetapi, Adam menunggu kesempatan ini. Ketika Randika mengelak, Adam tiba-tiba sudah berada di jalur pedang sabrenya itu dan dia berhasil menangkapnya lalu menebas ke arah Randika!
Pada saat ini, Li Tang dan Auron sudah menyerang kembali.
Randika sendiri berada di situasi yang sulit. Dia tidak bisa menggunakan seluruh tenaga dalamnya, dia harus menyisakannya untuk mengatasi kekuatan misterius yang ada di tubuhnya. Oleh karena itu, melawan orang-orang seperti ini merepotkan dirinya.