Chapter 154 - 154. Langkah selanjutnya

Melihat Zain yang sudah ada di belakangnya, Silvia langsung berdiri dan menatapnya. "Zain.. Bagaimana kamu bisa ada disini?".

"Silvia, jawab dulu pertanyaanku! Siapa pria ini? Apakah kamu lupa, suamimu memerintahkan aku untuk mengawalmu. Tentu saja kamu saat ini ada di bawah pengawasanku!". Zain melirik kearah Hanson dengan sinis, seakan menunjukkan ketidak sukaannya pada Hanson.

Hanson yang melihat lirikan Zain yang sinis menjawab lirikannya dengan sebuah perkataan yang pedas. "Hei kau! Kamu hanya seorang bodyguard, tidak seharusnya kamu bersikap kasar pada Tuanmu dan orang yang di temuinya".

Zain yang mendengar perkataan pedas Hanson mengerutkan kening dan menunjukkan kekesalannya pada Hanson. Dia mencekal pergelangan tangan Silvia. "Ayo kita pergi!".

Silvia melepas cekalan tangan Zain . "Kalian..! Bisakah kalian diam! Aku kemari untuk makan dan menemui temanku, Tapi kalian justru merusak moodku. Keluar kalian!". Tegasnya. Silvia kembali duduk dan melanjutkan makannya. Dia memperingati Lingling untuk tidak memperdulikannya. "Lingling, maaf.. Sudah lama kita tidak bertemu, kamu justru melihat hal yang memalukan. Kita teruskan saja makan siang kita dan abaikan mereka".

Melihat sikap acuh Silvia membuat Hanson dan Zain berhenti berbicara. Mereka memilih duduk di meja yang sama di samping Silvia.

"Silvia.. Sepertinya Hanson masih memiliki perasaan padamu. Apakah kamu tahu, setelah dia mengenalmu selama 2 tahun ini dia tidak memiliki hubungan atau skandal apapun dengan wanita lain. Ah.. Aku benar-benar iri padamu! Sudah memiliki suami tampanpun masih di kejar pria seperti Hanson". Bisik Lingling di tengah makan siang mereka.

"Kamu terlalu berlebihan, pria yang hanya bisa beradu mulut seperti mereka dimana bagusnya. Lingling, kamu terlalu berlebihan!". Sergah Silvia.

Hanson yang merasa dirinya sedang di bicarakan tersenyum dan memandang Silvia yang sedang menyantap makanannya. Zain yang terus mengawasi gerak gerik Hanson masih menaruh curiga dan kesal atas perlakuannya terhadap Silvia.

"Hati-hati dengan pandanganmu Tuan, ingat masih ada aku yang terus mengawasimu!". Ancam Zain dengan nada lirih.

"Dasar stalker, apa kau tidak sadar sikapmu sudah berlebihan?. Apa jangan-jangan kau juga memiliki perasaan terhadap Silvia?". Balas Hanson tepat di telinga Zain.

Seketika Zain terdiam. Dia menatap balik Hanson dengan tegas. "Kau tidak perlu tahu apa hubunganku dengan Silvia, yang perlu kau ingat adalah jangan sekali-kali kau dekati Dia. Karena kau tidak akan sanggup menanggung akibatnya".

Setelah menyelesaikan makan siang bersama Hanson meninggalkan tempatnya. Karena Silvia sudah lama tidak bertemu Lingling, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi jalan-jalan sebentar mengelilingi kota di ikuti Zain.

****

Markas utama Naga Imperial

Setelah menghubungi semua anggota penting, Ludius mengadakan pertemuan mendadak di markas utama. Di sebuah ruangan sudah ada Longshang, Kakak Lian dan Ludius serta vidio Call dengan Wangchu untuk menyimak apa yang akan di bahas kali ini.

"Dengar semuanya. Aku mengumpulkan kalian semua kali ini karena ada hal penting yang harus aku sampaikan. Seperti yang kalian ketahui, kita masih menjadi incaran dari berbagai Organisasi terutama Black Emperor. Baru saja aku mendapat petunjuk bahwa kelemahan dari Black Emperor berada di kota Jinxiang, entah itu barang orang atau apapun kita juga belum mengetahui pastinya. Yang harus kita lakukan pertama kali adalah mencari informasi sekecil apapun mengenai hubungan Black Emperor dengan kota Jingxian. Longshang, perintahkan hacker kita untuk meretas informasi mengenai seluk beluk kota Jingxiang dan apapun yang ada di dalamnya. Dan perintahkan salah satu anak buahmu untuk menyusup kedaerah tersebut. Sembari menunggu hasil, kita juga akan menunggu hasil dari Azell meretas dokumen milik Rossman. Karena aku masih memiliki firasat bahwa kedua hal itu masih saling terkait satu sama lain. Sampai sini adakah pertanyaan?".

"Lalu bagaimana dengan Laboratorium yang sedang diselidiki. Apakah kita harus menambah keamanan di area sekitar?". Longshang mengajukan pertanyaan.

"Kakak Lian, bagaimana menurutmu? Apakah kita perlu menambah keamanan sekitar?". Ludius melempar pertanyaan pada Kakak Lian yang sedari tadi diam.

"Ludius, kita harus meningkatkan keamanan di area sekitar hingga tingkat maksimum. Walau Black Emperor belum menemukan lokasinya saat ini, tapi salah satu orang yang pernah menangani proyek ini sudah ada ditangannya. Tidak menuntut kemungkinan cepat atau lambat dia akan datang. Apalagi dia sudah mulai mengincar Silvia yang jelas menjadi kelemahanmu". Kakak Lian mengutarakan pendapatnya.

"Baiklah, untuk urusan keamanan Laboratorium aku serahkan kepada Kakak!". Ludius memandang kearah proyektor yang sudah di hubungkan dengan Wangchu. "Wangchu, lalu bagaimana dengan tugas yang sedang kau kerjakan saat ini?. Apakah sudah menemukan bukti dari Paman Brahmantya?".

Dari arah proyektor Wangchu memperlihatkan beberapa lembaran kertas. "Ludius, aku sudah mengumpulkan semua bukti keterlibatan Brahmantya dengan Black Emperor dan tidak tanggung-tanggung, aku juga menemukan bukti transaksi suap antara Brahmantya dengan Menteri bagian keamanan dan beberapa pejabat pemerintah. Apakah aku harus menyerahkan semua buktinya pada BIKN (badan Intelejen Kemanan Negara) sekarang?".

"Kerja bagus, kita akan menyerahkan buktinya pada BIKN tapi tidak sekarang. Kita masih bisa memanfaatkan ini untuk menekan Brahmantya agar memberitahu semua informasi yang dia miliki. Terutama koneksinya dengan Black Emperor, tugas ini masih ku serahkan padamu Wangchu".

"Woy.. Woy.. Ludius, apakah kau ingin aku lembur lagi?. Setidaknya naikkan gajimu 50% selama disini!".

Mata Ludius langsung menatap tajam "Selesaikan dulu pekerjaanmu, baru kita bahas tentang gaji. Dasar Wangchu! Kau dari dulu selalu serakah. Dan terakhir yang ingin aku sampaikan adalah hasil pertemuanku dengan serikat FAF (Forbidden Arms Federation). Walau aku tahu mereka ingin memanfaatkanku untuk memancing Rossman keluar, tapi serikat FAF bukanlah organisasi biasa. Kedudukannya saat ini menjadi serikat terbesar di belahan Eropa dan Asia. Alasanku masih mengikuti permainan mereka karena kita masih diperahu yang sama. Maka dari itu, selanjutnya aku ingin Kakak Lian dan Kau Longshang menemaniku untuk ikut dalam pertemuan yang akan di adakan setengah bulan dari sekarang. Pertemuan kali ini kita akhiri sampai di sini. Kalian boleh pergi!".