Chapter 295 - 295. Bagaimanapun, aku hanya orang asing di antara kebahagiaan kalian

-Jeju Internasional Airport,

Sesampainya mobil fortuner di Jeju Internasional Airport, Pak sopir memarkirkan mobilnya tidak jauh dari pesawat pribadi yang akan lepas landas. "Tuan kita telah sampai..", kata pak sopir melapor, ia keluar dan membukakan pintu samping mobil.

Ludius dan Silvia turun dari mobil dan mendapati Longshang yang sudah bersama dengan seorang wanita berparas cantik di sampingnya. Meski Silvia baru pertama kali melihat wanita itu, tapi memang dari penampilan dan gesture tubuhnya dia terlihat sedikit angkuh dan arogan. Namun di balik arogan wajah dan sikapnya Silvia yang baru pertama kali melihatnya percaya bahwa wanita itu sebenarnya orang baik.

"Apa kau tahu siapa dia suamiku?" Tanya Silvia dengan berbisik di telinga suaminya,

"Entahlah, aku tidak tahu dia siapa, tapi jika di lihat lebih dekat dia seperti bukan wanita biasa..", balas Ludius berpendapat,

Namun sepertinya Silvia salah mengartikan perkataan Ludius dan membuang muka begitu saja. "Dia tidak terlihat seperti wanita biasa?! Apakah kau menyukai wanita yang tidak biasa sepertinya, Dengan penampilan seksi dan tubuh ramping?" cecar Silvia,

"Apa yang kau fikirkan Sayang? Aku hanya memberi pendapat bukan berarti aku suka. Lagi pula aku lebih menyukai istriku yang gemukan dari pada wanita sepertinya yang seksi menggoda.." ujar Ludius yang justru mendapat balasan sebuah jeweran di telinga.

"Uhm.. gitu yah.. istri sendiri di bilang gemukan sedangkan wanita lain di bilang seksi menggoda!! Memang kenapa kalau sekarang aku gemuk hah!!",. Tingkah Silvia semakin menjadi-jadi dan menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sekitar bandara.

Mungkin yang di fikirkan orang-orang saat ini adalah terlihat seorang istri pemarah yang sedang menghukum suami mata dengan segudang ketampanannya. Tidak luput mereka terdiam memperlambat langkahnya hanya untuk memperhatikan wajah dari sang Ludius Lu.

"Sayang, bias lepasin telingaku tidak?! Ini sakit loh Sayang..". rajuk Ludius,

Silvia yang baru menyadari di perhatikan orang-orang melepas jewerannya pada telinga suaminya..

"Baiklah, aku akan membiarkanmu kali ini! Awas saja kalau sampai aku memergokimu menatap liar wanita lain. Aku tidak akan membukakan pintu kamar untukmu!!". Ancam Silvia dengan gelagat yang menggemaskan membuat Ludius justru ingin tertawa,

'Inilah istriku, marah namun cinta.. sifat dan kelakuannya dari dulu tidak pernah berubah, dan malah semakin menjadi-jadi. Aku tak tahu bagaimana jika orang lain yang menjadi suaminya. Apakah mereka kuat menghadapi ke labilan wanita yang tengah hamil ini?".

"Tuan dan Nyonya Lu.." sapa wanita yang sedang bersama Longshang,

Silvia akhirnya menyudahi pertengkaran tidak jelas mereka dan mulai serius menyambut wanita yang menyapanya. "Hallo, anda bisa berbicara bahasa Mandarin dengan fasih?". Tanya Silvia balik begitu mendengar wanita Korea itu bias berbicara bahasa mandarin dengan fasih.

"Oh, kebetulan kalau soal ini Saya dulu pernah hidup lama di China. Lebih tepatnya tinggal di rumah kakek saya di daerah Tiongkok", si wanita datang mendekat dan mengulurkan tangan dengan ramah, "Perkenalkan, saya Angela Shin dari Keluarga Besar Shin",

Silvia sedikit terkejut begitu dia berbicara dengan wanita yang ternyata bernama Shin itu. Dengan senyum manisnya Silvia menerima uluran tangannya dan saling berjabat tangan. "Hallo, saya Silvia Zhuan".

"Saya sudah mendengar anda dan Tuan besar Lu dari Longshang", dan kini Shin mengulurkan tangannya pada Ludius dengan ramah, "Hallo Tuan Lu, senang akhirnya bisa berjumpa dengan anda",

"Ya, Hallo Nona Shin, senang berjumpa dengan wanita karir yang luar biasa seperti anda. Saya harap kita bias menjali kera sama kedepannya",

"Tentu saja Tuan Lu, dan dengar-dengar anda sedang mengembangkan bisnis kearah Fashion global. Jika memungkinkan kita bias menjadi partner yang baik"

"Ini baru perencanaan dalam jangka waktu 1 tahun mendatang. Untuk saat ini Perusahaan kami sedang fokus pada pengembangan Pembangunan infrastruktur yang di amanahkan Negara kepada kami",

"Karena kita telah bertemu, saya harus kembali. Mungkin dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke China untuk menemui Kakek saya",

"Saya sangat menantikan kedatangan anda"

"Kalau begitu saya harus pergi, sampai jumpa Tuan dan Nyonya Lu", ucap Shin sebelum akhirnya pergi dari hadapan mereka.

"Ludius, Pesawat sebentar lagi akan take off. Semua barang-barangnya sudah di masukkan semua". Kata Longshang yang baru saja mengecek semua barang bawaan Bossnya itu.

"Oh baiklah. Ngomong-ngomong, kau mengenal Presdir Shin dari mana? Apakah sejak di Bar tadi malam?". Tanya Ludius selidik

"Pesawat sebentar lagi lepas landas, Ludius untuk apa kau masih mempertanyakan Nona Shin?". Protes Silvia,

Ludius tidak melanjutkan pertanyaanya dan justru mengangkat Silvia dan menggendongnya ala bridal menuju pesawat. "Kalau cemburu mengapa tidak mengatakannya saja Sayang? Aku juga tidak keberatan dengan itu..". kata Ludius dengan percaya dirinya

"Narsis.." Silvia yang malu menyembunyikan wajahnya di sela kedua lengan kekar Ludius dengan tangannya ia kalungkan di leher suaminya.

Longshang yang memang masih jomblo alias sendiri hanya bias menggelengkan kepala melihat tingkah Boss sekaligus sahabatnya itu. "Ludius, kau selalu saja melakukan hal ini untuk menyenangkan wanita. Dasar licik..!!", dengus Longshang.

Setelah semua masuk ke dalam kabin, pesawatpun lepas landas, waktu tempuh perjalanan yaitu sekitar 1 jam lamanya dengan menggunakan pesawat Jet keluaran terbaru dari Rusia. Di perjalanan udara kembali ke China, mereka terlihat tenang dengan sesekali keusilan Ludius yang memang sudah menjadi tabiatnya.

Lain halnya dengan Longshang yang terlihat sedang memikirkan sesuatu, namun Ludius memilih diam sampai sahabatnnya itu memberi tahu.

***

-Shanghai Hongqiao Internasional Airport,

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 siang, dan pesawat telah mendarat di Bandara Internasional Shanghai Hongqiao. Ludius menuntun Silvia turun dari pesawat begitu pintu terbuka.

"Hati-hati sayang, ingat kau sedang mengandung!", tegur Ludius melihat Silvia berjalan dengan terburu-buru.

Silvia tidak menyahut dan meneruskan jalannya. Karena sebelum kembali Ludius sudah mengabari Bibi Yun untuk menyiapkan mobil, tidak di sangka orang yang pertama kali menyambut mereka kembali adalah Shashuang dengan Azell yang ada di sampingnya,

"Papa.." panggil Azell dengan antusias sambil berlari kearah Ludius.

Ludius yang mendengar sapaan hangat Azell tentu saja merasa senang dan tanpa sadar begitu menuntun Silvia sampai bawah Ludius melepas genggamannya dan menghampiri Azell.

"Azell merindukan Papa?" Tanya Ludius,

Mungkin sifat alami seorang anak untuk melihat orang tuanya bersama, dengan antusias Azell menarik lengan Ludius menuju Shashuang, "Ayo Pa.. Mama juga kangen.."

Silvia yang melihat pemandangan itu hanya bisa tersenyum kecut sambil menyadarkan dirinya sendiri "Aku lupa, bahwa di sisi Ludius masih ada Shashuang dan Putra mereka. Bagaimanapun aku tetaplah orang asing diantara kebahagiaan yang kini terlihat.." ungkap Silvia dengan perasaan rapuh,