Chapter 297 - 297. Aku yang tak berdaya di hadapan Takdir

Hampir saja Silvia jatuh tersungkur ke tanah karena ia kehilangan kestabilan dan pingsan tepat didepan pria yang di panggil Yang Mulia oleh bawahannya.

"Yang Mulia.." panggil penjaganya kembali ketika melihat Silvia jatuh pingsan dalam pelukan Tuannya,

"Siapkan mobil segera...",

"....Tapi Yang Mulia, anda masih harus menghadiri pertemuan dengan Pak Menteri untuk membahas masalah kerjasama" sela pria yang memegang laptop serta dokumen, terlihat seperti Asisten pribadi.

"Cukup! Sejak kapan kau berani menyela perintahku?! Siapkan mobil dan batalkan semua pertemuan untuk hari ini!", perintah sang pria dengan tegas dan lantang.

Semua pengawal dan yang membawa barang bawaan sang pria hanya bisa mematuhi perintah tanpa bisa mengelak atau membantah. "Baik Yang Mulia.."

Sang pria yang sudah membawa silvia dalam gendongannya segera menuju mobil yang sudah di parkirkan di depan Restaurant. "Sebenarnya siapa wanita ini? Bagaimana bisa dia pergi sendiri di saat kondisinya seperti ini?" gumam sang pria, Ia akhirnya memutuskan membawa Silvia menuju Rumah Sakit untuk pemeriksaan.

***

Di bandara Internasional Shanghai Hanqiao Ludius masih bersama Azell dan Shashuang yang saling sapa meski Ludius merasa malas untuk meladeni Shashuang, tapi melihat kegembiraan di hati Azell membuat Ludius tidak tega jika harus meninggalkan Shashuang begitu saja,

"Pa.. Ayo kita pulang, mama sudah menyiapkan makan siang untuk Papa.." Ajak Azell dengan manja,

"Bukankah Azell biasanya bersama Paman Julian, memang Paman Julian ada dimana?". Tanya Ludius mengalihkan perhatian Azell berharap tidak meminta lebih dari ini.

"Paman Julian sedang ada rapat di Kota Tiongkok jadi beberapa hari ini Paman tidak ada di Shanghai. Papa sekali-kali main kerumah Mama yah.." bujuk dan rayu Azell dengan wajahnya yang menggemaskan berbalut sikapnya yang memang so cool seperti ayahnya.

"Oh, Papa akan menemani Azell, tapi tidak sekarang yah. Bibi Silvia sedang tidak enak badan dan Papa harus mengantarnya kembali ke Mansion. Atau Azell sekalian saja ikut Papa pulang bersama Bibi Silvia?". Giliran Ludius yang membujuk dengan mata berbinar.

Azell tahu Ayahnya tidak enak dengan dirinya tapi masih ada istrinya yang kondisinya sedang tidak stabil. Kalau saja bukan perintah Ibunya untuk membujuk Ludius ikut dengan mereka mungkin Azell lebih memilih ikut Ludius pulang ke Mansion,

'Apa yang harus ku lakukan? Mama terus memaksaku untuk membujuk Papa pulang ke rumah, sedangkan aku tahu Bibi Silvia masih di belakang menunggu Papa untuk pulang bersama. Ah.. kalian para orang tua memang merepotkan!!'. Gerutu Azell dalam hati.

Ia melirik sekilas kearah Shashuang dan di balas dengan mata Shashuang yang melotot seolah menegaskan bahwa apapun yang terjadi kau harus membawa Papamu pulang ke rumah, bukankah itu sangat tidak rasional menyuruh anaknya dengan mengancamnya.

Untung saja Azell anak yang jenius, seketika ia terfikirkan sebuah alasan yang membuat Mamanya tidak bisa memaksanya kembali. "Ma.. ini sudah tanggal 8, bukankah Mama ada acara dengan teman-teman Mama di sosmed?". Tanya Azell dengan menampilkan mode menggemaskannya,

Ia melirik ke arah Ayahnya dengan tatapannya yang tajam. 'Pa, aku melakukan ini untuk Papa. Setelah ini Papa akan membayarnya dengan apa?!'

Shashuang yang mendengar anak semata wayangnya membuat alasan untuk membebaskan Ayahnya hanya mendengus kesal dan semakin mendelikkan matanya. Tapi mau bagaimanapun Shashuang berbuat nyatanya Azell sudah membuat alasan yang logis untuknya pergi saat ini juga,

"Ludius, seperti yang di katakan Azell. Aku harus pergi karena sudah ada temu janji dengan teman-teman di Cafe. Azell mama pergi dulu, kau jangan nakal saat bersama Papamu yah..!" kata Shashuang dengan kejengkelan yang terlihat jelas di wajahnya,

'Azell..!! anak kurang ajar kau! Awas saja kalau pulang nanti. Mama akan memberimu hukuman karena telah menyusahkan Mama..!!' batin Shashuang. Ia pun pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pada Ludius.

Ludius menggengam tangan Azell "Ayo Azell jemput Bibi Silvia dan kita pulang bersama, sejak di dalam pesawat Silvia terus membicarakanmu dan ingin sekali bertemu dengan Azell" ajak Ludius kembali ke pesawat untuk menemui Silvia.

Ketika Ludius berbalik arah ke belakang ia justru tidak mendapati Ludius atau Longshang disana, "Silvia sepertinya sudah kembali terlebih dahulu ke Mansion, lebih baik kita menyusulnya sekalian memberi kejutan kalau Azell ikut Papa untuk menemui Silvia".

Ludius pergi dengan mobil lain yang sudah disiapkan dan lekas kembali ke Mansion dengan Azell.

***

Tiba juga mobil Ferrari luxury di pelataran Mansion, dan di sampingnya juga sudah ada mobil yang membawa Silvia bersamanya. Artinya Silvia memang sudah sampai di rumah. Namun ada yang aneh dengan gelagat Pak sopir yang berjalan mondar mandir di depan pintu masuk seperti seorang yang sedang mengkhawatirkan sesuatu.

Ludius segera keluar dari mobil untuk memastikan apa yang terjadi. "Pak, mengapa kau terlihat gelisah? Memang apa yang sedang di fikirkan?". Tanya Ludius dengan tampang dinginnya yang membuat Pak sopir gelagapan untuk mengatakan apa yang terjadi.

"Anu.. itu , Tuan.. Nyonya,.. "

"..Nyonya kenapa? Mengapa kau berbicara gagap! Katakan cepat!" sela Ludius dengan perkataanya yang lantang.

"Nyonya di bawa seseorang yang tidak di kenal dalam keadaan pingsan saat beliau sedang beristirahat di Restaurant.".jawab Pak sopir dengan keadaan gemetar apalagi jika melihat wajah Tuannya itu yang terlihat menyeramkan saat marah.

"Kau bilang Silvia di bawa orang yang tak di kenal. Lalu dimana Longshang? Bukankah dia sejak tadi bersama Silvia?!" sentak Ludius

"Tuan Longshang mendapat telefon dari seseorang yang memintanya datang, dan Nyonya meminta Tuan Longshang untuk menemuinya saja dan berkata untuk tidak mengkhawatirkannya." Pak sopir mengatakan segalanya, dan takut ia akan disalahkan oleh Ludius.

"Kondisi emosional dan tubuh Silvia sedang tidak stabil, tapi mengapa kau membiarkannya pergi seorang diri?! Sudahlah!",

Dengan langkah cepat Ludius masuk kedalam "Bibi Yun..!" panggil Ludius dengan teriak menyeruak membuat Bibi Yun segera datang menghadap

"Ada yang bisa Bibi bantu Tuan?".

"Hubungi Wangchu dan Zain! Katakan pada mereka untuk segera melacak kemana Silvia di bawa pergi. Aku ingin hari ini juga istriku di temukan!".

"Baik Tuan", segera Bibi Yun pergi untuk menghubungi Zain dan Wangchu seperti yang di perintahkan.

Sedangkan Ludius sendiri langsung keluar dari Mansion menuju restoran yang Silvia singgahi. "Sayang, apakah kau terluka melihatku bersama Shashuang? Jika itu memang alasannya mengapa kau tidak menemui kami dan mencegahku untuk pergi bersamanya dan memilih menjauh?. Inilah yang aku khawatirkan darimu istriku. Kau terlalu baik hati pada wanita lain dan mengizinkan suamimu untuk menemui mereka. Aku tidak berdaya di hadapan putraku Sayang.. maafkan aku"