Chapter 300 - 300. Pertempuran di Pelabuhan Hamburg

Senja telah tenggelam di ujung timur kota Shanghai dan berganti dengan gelap dan glamournya kerlap kerlip malam yang menghiasi di sepanjang jalan menuju ibu kota. Malam ini tepat pukul 07.00 malam Ludius yang sudah siap dengan perlengkapannya. Ia yang sudah mengambil pistol kesayangannya di balik lemari tersebunyi telah siap untuk misi membantu rekan bisnisnya Arthur.

Butuh waktu sekitar 8 jam perjalanan menggunakan pesawat jet miliknya, karena misi ini di katakan mendadak Ludius hanya akan berangkat berdua dengan Longshang dan meninggalkan Wangchu di tempat untuk mengamankan Mansion dan berjaga-jaga jika sesuatu terjadi padanya.

"Sayang, aku pergi terlebih dahulu.. tidurlah yang nyenyak. Besok aku usahakan akan kembali untuk menyambutmu di pagi hari" ucap Ludius dengan mengecup kening Silvia sebelum pergi.

Ludius yang sudah menggunakan earphone mengontak Longshang untuk menanyakan persiapannya.

["Longshang! Bagaimana persiapanmu?"] tanya Ludius sambil terus bergerak mengambil mobil yang sudah terparkir di depan Mansion.

["Aku sedang dalam perjalanan menuju bandara, semua persiapan sudah 100%. Dan aku sudah meminta Wangchu untuk terus mengakses dari kejauhan bagaimana kondisi medan saat ini"]

["Bagus, setidaknya kita akan tahu kondisi kedepannya"].

Ludius memutus sambungan telefonnya dan menancap gas menuju Bandara Internasional Shanghai Hanqiao.

-Bandara Internasional Shanghai Hanqiao

Di bandara lebih tepatnya di area pesawat akan lepas landas Longshang telah menunggu dengan segala persiapannya. Perjalanan kali ini cukup ekstrim selain karena untuk mengamankan senjata yang akan berlabuh, mereka juga harus bertempur dengan kondisi yang ekstrim. Apapun bisa terjadi di perjalanan nanti,

"Kita berangkat sekarang!, ingatkan Wangchu untuk selalu memperbaharui informasi di area lawan". Kata Ludius pada Longshang yang memegang tas berisi beberapa pistol dengan persediaan peluru.

"Wangchu sudah mengetahui bagiannya, Lagi pula Zain juga ikut memantau Mansion dan lokasi yang akan kita singgahi. Semua sudah ready!"

Longshang dan Ludius masuk ke dalam pesawat dan bersiap lepas landas, menembus malam menuju Hamburg jerman.

***

8 jam perjalanan telah Ludius lewati, kini ia sudah memasuki Negara Jerman dan bersiap mendarat di sebuah bandara yang tidak jauh dari lokasi transaksi.

Bzzt.. Bzzt..

Ponsel Ludius bergetar dan secara otomatis tersambung dengan earphonenya.

["Lokasi?!"] tanya Arthur tanpa basa basi,

["Flughafen Hamburg, Aku baru saja sampai!"]

["Aku bergerak terlebih dahulu!"]

["Aku hanya berdua, bagaimana menurutmu?"]

["Tidak masalah, aku tahu kau dan Longshang bisa mengatasi hal ini dengan mudah. Kecuali kalau kau sudah turun pangkat menjadi pecundang!"]

["Chih! Jangan bercanda! Setengah jam lagi aku sampai!"].

Setelah pesawat mendarat di bandara, mereka bergegas turun dengan membawa tas yang mereka cangklok. "Longshang, berapa menit lagi mobil yang Wangchu siapkan datang?" tanya Ludius, ia melihat ke arah jam dan jarum jam menunjukkan pukul 01.35 dini hari waktu setempat.

"Beberapa menit lagi, barusaja Wangchu memberitahu. Dia menyiapkan satu buah mobil pick up dan seseorang sebagai penunjuk jalan",

Tidak berselang lama datang sebuah mobil pick up hitam dengan pria berjaket kulit sebagai pengemudinya berhenti di depan mereka.

"Sorry, i am late! Wangchu just told me to pick you up!", (Maaf, aku terlambat! Baru saja Wangchu memberitahu untuk menjemput kalian!). ucap si pria berjaket hitam,

"No need to make small talk! Take us to the location right now!" (Tak perlu basa basi! Antar kami menuju lokasi sekarang juga!). tegas Ludius. Ia dan Longshang langsung masuk ke dalam mobil dan membawa mereka ke lokasi.

***

Mobil pick up yang membawa Ludius dan Longshang menuju pelabuhan Hamburg sengaja melalui jalan tikus untuk mengurangi resiko musuh menghadang. Butuh sekitar 15 menit untuk sampai di tempat tujuan.

"Sir! We have arrived at the port area!" (Tuan, kita telah sampai di area pelabuhan). Katanya lalu menghentikan mobilnya di sebuah tempat sepi dan tersembunyi.

"Thanks, you go away!" (Terima kasih, kau pergilah!), Ludius dan Longshang turun dari mobil dan pria berjaket hitam lantas pergi membawa mobil pick upnya.

"Longshang kita harus bergerak cepat!",

Ludius berjalan mengendap, menyusup menuju bibir pelabuhan di ikuti Longshang yang ada di belakangnya. Dari jarak sekitar 500 meter sudah terdengar suara tembakan dan pertarungan sengit.

"Arthur pasti sudah memulai permainannya!".

Ludius dan Longshang mendekat ke arah lokasi dan ia segera menghubungi Arthur dengan panggilan otomatis terhubung untuk mempermudah dan mempersingkat waktu.

["Ludius! Di depan pelabuhan!"] ucap Arthur tanpa basa basi begitu Ludius menelfonnya,

["Di mengerti!"] balas Ludius, ia langsung memutus telefonnya dan memberi intruksi pada Longshang untuk langsung mengarah ke depan pelabuhan.

"Ingat! Jangan sisakan satupun dari mereka!".

Ludius memberi kode untuk bergerak maju, pistol desert eagle kesayangan sudah di tangannya. Dengan reaksi cepat ia menembak satu persatu para perompak hingga mereka tumbang tak tersisa. Entah bagaimana datang 2 orang pria melalui pintu masuk pelabuhan setelah keduanya melangkah maju dan langsung bereaksi cepat.

Bang Bang !!!

"Longshang! Amankan truknya!" Ludius dengan cepat kembali adu tembak dengan para perompak yang lima orang sudah menodongkan berbagai senjata api dan tajam kearahnya.

"Sial! Mereka mengepung dengan tiba-tiba!!" gerutu Ludius,

Bang Bang !!!

Meski Ludius sudah menumbangkan beberapa dari mereka, namun lawan cukup banyak yang mengepung. Dan tidak di sangka, Arthur sudah menyiapkan snipper di berbagai tempat. Dengan cepat mereka menghabisi musuh yang tersisa,

Bang Bang Bang !!!

Longshang yang mendapat kesempatan untuk masuk ke tengah medan perang langsung berlari memasuki ke dalam area dan melihat serta membantu Arthur serta sepuluh orangnya membasmi musuh yang tersisa,

"Hei Arthur! Suruh anak buahmu membawa truk itu! Kita hampir kehabisan waktu!" teriak Ludius yang masuk dalam rombongan Arthur dan ikut bertarung bela diri tangan kosong melawan musuh,

"Kau cukup berpengalaman juga! Setidaknya tidak sia-sia aku mengeluarkan setengah dari kekuatanku!" gumam Ludius. Dua musuh yang ada di depannya memberi pukulan di bagian wajah dan kaki. Sungguh mereka ahli dalam menilai titik balik kelemahan lawan.

"Kau pasti akan musnah di tanganku!!" Ancam musuh.

"Ini baru pemanasan, dan masih banyak hal yang belum ku tunjukkan pada kalian!" ujar Ludius memberi peringatan

Namun Ludius bukanlah orang baru dalam dunia pertarungan, dengan mengandalkan siku dan kecepatannya, ia berhasil memblok serangan dan menyerang balik musuh

Bamm!!

Duack!

Brakk!!

Beberapa dari mereka tersungkur ketanah dan seketika kehilangan kesadaran!

Waktu terus berjalan, tidak lucu hanya karena kehabisan waktu semua hal yang terjadi malam ini terendus wartawan atau warga yang melihat dan berakhir di jalur hukum!. Akhirnya Arthur menyuruuh anak buahnya untuk membawa truk itu keluar dari pelabuhan dengan segera!.