Chapter 420 - 420. Konferensi Pers

"Entahlah, aku juga tidak tahu apa yang di rencakan Ludius. Tapi menurutku ini masih ada hubungannya dengan skandal yang di buat publik mengenai Ludius dan Shashuang. Dia berjanji akan memberikan penjelasan, mungkin ini yang akan di lakukannya sebelum pergi Kerajaan hardland." Ujar Silvia.

Mereka mempercepat langkahnya dengan membawa banyak barang belanjaan yang mereka dapat setelah berburu di Mall seharian ini.

Dengan menggunakan mobil Ling ling, mereka berangkat menuju kantor Tangshi Grup dengan di antarkan pak sopir yang membwa mereka pergi pagi ini.

#Gedung Pertemuan Kantor Tangshi Grup.

Siang ini pukul 13.00 waktu setempat mobil yang membawa Silvia dan Ling ling tiba di pelataran gedung Perusahaan Tangshi grup. Namun sebelum mereka berhasil turun, di depan pintu masuk gedung sudah di padati wartawan dari berbagai media massa, dan ini membuat Silvia bingung, bagaimana dia bisa masuk tanpa ketahuan oleh para wartawan?

"Silvia, sepertinya wartawan tersebut sangat memburu berita tentang suamimu. Mereka bahkan sudah memadati pelataran gedung untuk bisa masuk dan mendapatkan tempat terbaik. Aku jadi merasa ngeri juga punya suami yang terlalu mendominasi seperti Ludius". Kata Ling ling tanpa mengerem sedikitpun perkataannya.

"Jaga bicaramu, Ling ling. Aku akan menelpon Ludius untuk membantu kita masuk ke dalam gedung pertemuan. Mereka terlalu banyak dan teliti. Jika kita tetap menerobos masuk, maka yang akan terjadi adalah aku akan menjadi bahan bulan – bulanan massa."

Drrt drrt..

["Hallo Sayang, ada apa kamu menelponku. Apakah aku sudah membuat mu rindu?"]

["Ya Tuhan, mengapa kau memberikanku suami yang bergitu narsis.. Aku sedang tidak bercanda padamu, suamiku. Katakan, kau yang menyuruhku datang ke gedung pertemuan. Sekarang aku sudah di pelataran gedung, tapi terlalu banyak wartawan di luar. Jika masih membutuhkanku, bantu aku untuk masuk ke dalam gedung. Sekarang!". Seru Silvia dari balik telefon.

["Jangan khawatir Sayang. Aku akan menyuruh bodyguard untuk membukakan jalan untukmu masuk."]

["Mengapa kau melakukan hal yang mencolok publik? Aku tidak suka terlalu terlihat orang banyak"]

["Sayang, kamu adalah istri dari Ludius Lu. Kedepannya kamu harus terbiasa dengan semua hal yang ada di dunia hiburan. Lagi pula kamu adalah Nyonya dari Ludius Lu. Mengapa harus sembunyi – sembunyi hanya untuk menemui ku. Aku melakukan ini agar semua orang tahu, bahwa Silvia Zhuan adalah wanita yang Tuan Lu cintai"]

Semburat merah menghiasi wajah Silvia mendengar perkaaan gombal dari suaminy. Apalagi dengan melakukan hal ini, membuat semua orang tahu siapa Nyonya Lu sebenarnya yang tidak pernah kelihatan oleh publik.

Dari dulu Ludius memang selalu menyembunyikan Silvia dari publik, dan terakhir kali Ludius memperkenalkan Silvia pada publik adalah saat acara konferensi pers 2 tahun yang lalu. Saat inipun ia memperkenalkan Silvia pada Publlik pada acara konferensi pers.

Karena mereka akan masuk ke dalam gedung, semua belanjaan yang sudah di beli, Ling ling meminta pada sopir untuk mengantarkannya ke kediaman Lu dan di bawa ke Kediaman Bryan.

Silvia dan Ling ling keluar dari mobil, dari arah yang tidak di perhatikan Silvia, ada puluhan anggota dari Naga Imperial datang memekai jas hitam membuat barikade dan memblok jalan menuju ke dalam gedung pertemuan.

Semua orang dan wartawan menyingkir dan melihat Silvia dan Ling ling berjalan di dalam barikade tersebut dengan heran. Namun di balik keheranan mereka, justru membuat mereka menjadi tertarik mengambil poto dan merekam kedatangan mereka.

Dalam sekejap Silvia dan Ling ling menjadi sorotan media massa karena mereka mendapat perlakuan khusus dengan masuk ke dalam di lindugi oleh barikade dari organisasi.

"Silahkan Nyonya Lu, Tuan Lu sudah menunggu anda di dalam", kata salah satu orang dari Organisasi.

-

Di belakang gedung pertemuan, Ludius sudah duduk di sofa menunggu kedatangan Silvia. Begitu ia menoleh ke arah samping, senyum Ludius mengembang melihat Silvia sudah ada di sampingnya bersama Ling ling.

"Sayang, akhirnya kamu sampai juga. Bagaimana belanjanya, apakah sudah puas?". Tanya Ludius, keningnya sedikit berkerut. Sudah pasti dia cukup jengkel karena Silvia pergi tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

"Syukurlah kamu sudah tahu, suamiku. Aku jadi tidak perlu pusing memikirkan alasan untuk mengelak darimu. Jadi ada urusan apa suamiku memintaku datang ke tempat ini? bukankah suamiku ini akan pergi ke Kerajaan Hardland?!". Tandas Silvia, ia membalas dengan kekesalan yang sama.

Ludius beranjak dari tempat-nya, ia menghampiri Silvia dan menarik Silvia ke sisinya. "Aku memiinta istri tercintaku kemari adalah untuk memberi tahu dunia bahwa, tidak ada wanita lain yang Ludius Lu cintai selain Silvia Zhuan, begitu pula sebaliknya, tidak ada yang bisa mendapatkan Silvia Zhuan selain Ludius Lu. Apa kamu paham Sayang". Ludius memegang dagu Silvia.

Ling ling yang memperhatikan kemesraan mereka langsung berbalik badan. "Silvia, kau sepertinya sedang sibuk. Kalau begitu aku pergi dulu, takkan mengganggu kalian.." kata Ling ling dengan terkekeh menahan senyum sambil menutup mulutnya dengan ekspresi mesum.

"Ling ling! Jangan pergi kau!". Seru Silvia, ia mencoba mengelak dari suaminya. Tapi sepertinya tidak akan berhasil.

"Sayang, mengapa kamu mengalihkan perhatianmu dariku. Aku sedang berbicara denganmu loh, Sayang.." sela Ludius. Ia mengalihkan kembali wajah Silvia agar melihat jelas kedua matanya.

Dalam sekejap mereka saling pandang, waktu seakan terhenti untuk beberapa saat. Senyum indah tanpa sadar terukir indah di bibir Silvia, pikirannya melayang entah kemana melihat kedua mata indah Ludius.

'Mengapa aku masih saja berdebar tidak menentu setiap memperhatikan kedua mata indah Ludius. Matanya yang hitam seakan bagai kilatan di  tengah kegelapan yang abadi. Namun mata itu juga terlihat begitu hampa. Suamiku, kamu memang selalu penuh misteri..' batin Silvia.

Di saat mereka saling pandang, dari depan pintu terlihat ada 2 orang yang masuk dan memperhatikan mereka dalam diam tanpa berani berkata ataupu menyela. Namun, sakit hari dari dua orang ini salah satunya membludak dan tidak bisa di sembunyikan lagi dan membuat keadaan riuh.

"Ludius.. kau memintaku menemuimu di gedung kantor ternyata hanya untuk melihat hal ini? apa kamu sungguh ingin aku menjauh dari mu?". Seru orang tersebut yang ternyata adalah Shashuang.

Dan di samping Shashuang adalah Julian, pria itu hanya bisa diam dengan wajah masam melihat adik yang di cintai tengah saling pandang di depan matanya.

Silvia mendengar perkataan Shashuang membuatnya tersentak, dengan tanpa sengaja mendorong Ludius mundur. "Jangan main – main di depan umum suamiku, setidaknya hargai Shashuang yang sekarang ada di sini." ujar SIlvia, ia mundur beberapa langkah menjaga jarak dari Ludius demi menghargai 2 orang yang melihat mereka.