Chapter 421 - 421. Konfereni Pers bag 2

"Mengapa kamu mundur, Sayang. Bukahkah di depan mereka seharusnya kita menunjukkan kedekatakan kita? Aku harap kamu tidak terlalu naif, isteri nakal ku". Ludius menarik kembali pinggang Silvia hingga Silvia jatuh ke dalam pelukannya.

Shashuang yang tidak tahan dengan yang di lakukan Ludius di depannya, membuat nya merasakan jengkel luar biasa. Ia ingin menghampiri mereka dan melabrak Silvia. Namuun hal itu terhenti ketika Julian mencekal tangannya.

"Cukup sampai disini Shu. Ingatlah, kamu adalah wanitaku!". Ujar Julian. Ia memaksa Shashuang dengan mendekap Shashuang dari samping.

Shashuang membalas dengan menatap Julian tajam dan memaksa Julian untuk melepas dekapannya. "Jadi, memangnya kenapa kalau aku adalah wanitamu! Apakah aku tidak boleh untuk melepas dekapan ini darimu. Lagi pula aku tidak menganggap diriku adalah tunanganmu. Jangan harap kamu bisa mengambil kebebasanku",

"Aku tidak pernah berpikir untuk mengambil kebebasanmu. Hanya saja kau harus ingat tempatmu, Shu." Balas Julian tidak kalah tegasnya.

Memang sulit bagi Shashuang dengan Julian untuk saling bersama dan saling memahami satu sama lain. Karena pada dasarnya hubungan mereka terjadi karena di landasi sama – sama terluka oleh orang yang tidak bisa di dapatkan mereka.

"Nona Shu dan Kakak Julian, kalian juga kemari. Ayo masuk, sebentar lagi Konferensi persnya di mulai. Maaf sudah merepotkanmu, Nona Shu", kata Silvia menyambut mereka, setelah ia lepas dari jeratan Ludius.

"Kau sengaja melakukan hal ini kan Ludius! Kau sengaja memamerkan kemesraan bersama Silvia untuk memanasiku. Apa kamu sudah puas dengan kecemburuan yang sedang ku perlihatkan?!". Shashuang sepertinya sudah terpancing emosi melihat seberapa dekat mereka sekarang.

"Kau salah paham Nona Shu, kami tid..." lagi – lagi Ludius memotong perkataan Silvia, ia bahkan dengan sengaja mendekap Silvia dengan erat dan semakin memamerkan kemesraan mereka saat bersama.

"Iya, aku memang sedang memamerkan kemesraan kami padamu Shashuang, agar kau tahu.. bahwa Ludius Lu hanya menciintai Silvia Zhuan seorang. Jadi aku sarankan pada mu, Shu, lebih baik kau melupakan apa yang pernah terjadi dan serahkan hak asuh Azell padaku!." Ludius menggunakan hal ini untuk meminta secara tidak langsung hak asuh Azell padanya. Tapi sepertinya tidak semudah itu..

"Oh.. Jadi ini tujuanmu yang sebenarnya yah. Kau memamerkan kemesraanmu bersama Silvia lalu menekanku untuk menyerahkan hak asuh atas Azell?! Aku tidak sudi dan aku tidak akan menyerahkan Azell pada kalian!". Tolak Shashuang secara mentah – mentah. Ia bahkan menolak dengan tegas dan tidak akann membiarkan Ludius mendapatkan apa yang di inginkannya,

Di tengah panasnya keadaan di balik gedung pertemuan, Julian masih diam tidak ikut menyahut, karena ini belum saat nya ia berbicara.

Dari arah pintu, seorang kepala dari Divisi Humas datang menghampiri mereka bereempat. "Permisi.. Tuan dan Nyonya, Maaf sudah mengganggu waktu Presdir Lu dan tamu sekalian. Saya datang kemari ingin memberi tahu bahwa persiapan acara konferensi pers telah di selesai. Semua tamu dan para wartawan sudah memenuhi gedung Perusahaan. Saya harap Presdir Lu dan tamu sekalian segera memasuki aula gedung pertemuan." Pinta seorang dari Divisi Humas.

"Baiklah, aku mengerti. Kau boleh keluar!" kata Ludius sambil melambaikan tangannya.

"Kalau begitu saya permisi, Presdir.." orang dari Divisi Human keluar setelah memberi laporan.

Suasana panas belum mereda antara Ludius, Silvia dan Shashuang, tapi Julian yang sejak tadi diam tanpa membela salah satunya angkat bicara.

"Maaf, aku menyela pembicaraan kalian yang mulai memanas. Ini waktunya kita menghadiri Konferensi Pers, karena semua orang sudah pada menunggu, aku harap kalian tidak akan mengulur waktu lebih lama lagi." Sela Julian pada pembicaraan panas mereka.

"Uhm, benar kata Kakak Julian. Lebih baik kita segera ke depan untuk menyambut para wartawan yang sudah menunggu. Hanya saja ada satu hal yang aku harapkan dari kalian.." Silvia menghirup napas perlahan. "Kalian boleh membicarakan apapun yang kalian inginkan, terutama mengenai hak asuh Azell. Hanya saja aku ingin kalian bisa menahan emosi masing – masing dan membuat keributan."

Ludius melihat ke arah Silvia dan tersenyum jahil. "Rupanya Nyonya Lu sudah mulai pintar sekarang, ayo kita ke depan. Jangan sampai membbuat orang menunggu lama".

Dengan mendekap Silvia, Ludius berjalan beriringan dengan Silvia menuju ke meja depan ruang pertemuan untuk mengklarifikasi skandal yang di rumorkan banyak media massa. Di belakang mereka sudah di ikuti Julian serta Shashuang yang menunjukkan senyum palsu demi menjaga martabat semuanya.

"Aku harap kamu tidak menunjukkan ketidak sukaanmu di depan semua orang, meski hanya untuk hari ini." bisik Julian pada Shashuang sambil terus menebar senyum pada  orang yang memperhatikan mereka.

"Baiklah, aku akan memberikan senyum terbaikku pada mereka semua. Kau senang bukan?". Balas Shashuang setengah berbisik sambil memberikan senyum palsunnya pada kamera yang menyorot ke arahnya.

Pembawa acara akhirnya masuk mimbar, dia sudah memegang mic dan mewaliki beberapa wartawan untuk bertanya. "Selamat siang kepada para wartawan dari seluruh media massa, saya di sini di tugaskan sebagai moderator untuk konferensi pers mengenai skandal terjadi. Secara kesuluruhan kami dari pihak Presdir Lu sudah mengerti sebagian dari beberapa pertanyaan dan gosip yang tengah beredar. Kalau begitu, saya persilahkan kepada Presdir Lu untuk memberikan jawaban sekaligus tanggapan mengenai berita yang sedang beredar saat ini.." kata moderator.

Dalam sekejap ruangan riuh, para wartawan sudah siap menyimak dan mencatat dan kameramen sudah stay menyorot ke arah mereka.

Ludius yang sudah mendapat kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi memandang Silvia, sempat ada keraguan di hati Ludius tentang apa yang akan dia katakan, tapi begitu Silvia memegang tangan Ludius dengan segenap hati dan mengangguk pelan, seketika seakan hilang semua kegusaran yang ada dalam hati Ludius.

"Aku percaya padamu suamiku, kamu pasti bisa menjelaskan semuanya." Kata Silvia mencoba menenangkan isi hati Ludius.

Setelah itu, Ludius memandang tegas ke arah kamera, ia berdiri dari tempat duduknya sambil memberikan ketegassan pada dirinya. "Selamat siang, saya Ludius Lu selaku Presdir dari Tangshi grup akan menjelaskan mengenai skandal yang beredar baru – baru ini di semua media massa. Saya ingin menjelaskan sedikit mengenai hubungan kami. Saya tekankan istri sah saya adalah wanita yang ada di samping saya yaitu Silvia Zhuan." Menunjuk ke arah Silvia.

Lantas Silvia berdiri dan menundukkan badan memberi hormat. "Selamat siang teman – teman wartawan dari berbagai media massa. Saya adalah Silvia Zhuan, Keponakan dari Paman Zhuan Yang pemegang Perusahaan General Corp. Saya harap teman wartawan memahami keadaan kami dan tidak menyebarkan berita sesuka hati tanpa memikirkan bagaimana perassaan kami.."