Chapter 422 - 422. Konferensi Pers bag 3

Para wartawan mendapat penjelasan siapa istri sebenarnya dari Ludius perlahan – lahan mnelaah dan mengerti situasi yang  terjadi. Namun jelas jawaban ini belum memuaskan mereka karena masih ada Shashuang yang masih duduk di depan bersama Julian.

"Maaf Presdir Lu, kalau boleh kami tahu, skandal ini bisa sampai mencuat adalah karena adanya pemberitaan mengenai wanita lain anda yang sudah memiliki seorang putra dari hubungan kalian. Dari sini, bagaimana Presdir Lu akan menjelaskan keadaan yang sedang terjadi?". Tanya seorang wartawan mewakili yang lain.

"Mengenai hal ini, dia adalah mantan kekasih saya lebih dari 5 tahun yang lalu. Mengenai pemberitaan kami telah memiliki anak dari hubungan kami sebelumnya, maka saya jawab benar adanya. Mantan kekasih saya adalah Nona Shashuang, yang sedang duduk bersebelahan dengan seorang pria, dan pria tersebut adalah calon dari mantan kekasih saya, yaitu Tuan Julian al farezi." Kata Ludius menerangkan, ia menunjuk mereka berdua dan sorot kamera teralihkan ke arah Julian dan Shashuang.

Julian menggenggam tangan Shashuang erat, dan sedikit memaksa Shashuang untuk berdiri memberi sambutan pada seluruh wartawan. "Aku harap kamu tidak melakukan hal konyol yang membuat acara ini menjadi sangat lambat!". Kaata  Julian sedikit di tekan untuk membuat Shashuang mendegarkan kata – katanya.

Mereka berdua berdiri, dan seketika sorot kamera di tujukan pada mereka berdua. "Perkenalkan saya adalah Julian Al farezi, pemegang saham Perusahaan Al farezi yang ada di daerah China. Dan kebetulan saya dengan Silvia adalah saudara sepupu. Bisa di katakan orang tua kami adalah kakak adik dari nenek  yang sama". Kata Julian menjelaskan

Seluruh orang cukup tercengang, mereka mulai menggunjing di belakang, apakah ini cerita tentang seorang Kakak demi membuat adiknya bahagia mau menikahi wanita dari mantan kekasih suami adiknya??

"Lalu Nona Shashuang.. bagaimana dengan anda. Apakah anda mencintai Tuan Julian? Lalu bagaimana dengan hak asuh dari Putra anda dengan Tuan Lu?" tanya wartawan tersebut.

Di sini Shashuang terdiam, ia tidak bisa begitu saja langsung menjawab pertanyaan dari wartwan tersebut. Cukup sulit baginya mengatakan bahwa orang yang dicintainya Julian, padahal ini hanya untuk pemberitaan, tapi rasanya susah..

'Mengapa sulit bagiku untuk mengatakan hal ini.bukankah aku wanita yang selalu di anggap jahat olrh banyak orang, di anggap jahat sekali lagi, tidak masalah bukan?'. Batinnya menguatkan diri.

"Selamat siang para teman media massa, saya Shashuang mantan kekasih dari Presdir Lu. Tapi seperti yang kalian tahu, ini hanyalah masa lalu, dan sekarang saya adalah calon dari Direktur Julian seperti yang kalian lihat saat ini. dan mengenai hak asuh anak kami, jujur saja saya belum bisa mengatakannya saat ini. jika waktunya tiba, kami mungkin akan membawa ini ke meja hukum jika belum menemukan jalan keluarnya". Kata Shashuang menerangkan.

"Apakah Nona Shashuang menerima begitu saja Presdir Lu menjadi suami dari Nyonya Silvia?". Celetuk salah satu orang dari tamu yang hadir.

Para wartawan yang sejak tadi diam mendengarkan dengan tertib di dalam konferensi pers yang sedang berlangsung, hanya karena sebuah pertanyaan membuat keadaann menjadi cukup riuh. Mereka berondong – bondong mempertanyakannya pad Shashuang.

"Lalu bagaimana dengan mantan kekasih Nyonya Silvia yang saat ini menjadi penjaga pribadi anda Nyonya. Apakah perasaan yang dulu pernah singgah di hati kini tumbuh kembali karena kebersamaan kalian meski dengan status Nyonya dan penjaga?", celetuk kembali tamu tersebut.

Seketika ketenangan para wartawan pecah, semua mulai ricuh dan berebut pertanyaan mendengar hal yang tidak ada dalam pembahasan konferensi pers. "Nyonya Lu, katakan yang sebenarnya. Siapa penjaga anda yang dahulunya adalah mantan kekasih anda? Apakah ini salah satu cara untuk bermain di belakang Tuan Lu agar tidak ketahuan?" seru salah satu wartawan.

Semua berebut penjelasan yang sama. Karena kondisi sudah mulai tidak terkendali, Wangchu datang di saat yang tepat membawa beberapa orang dari Organisasi untuk menenangkan para wartawan yang mulai gempar dengan skandal baru.

Silvia yang mendapat banyak cocolan pertanyaan membuatnya cukup tertekan. Tiba – tiba tubuhnya merasakan lemah. Perutnya kembali merasakan sakit yang luar biasa. "Arrghh... " Rintih Silvia sembari memegangi perut dengan kedua tangannya.

"Ludius.." Panggil Silvia, keringat dingin dengan cepat mengucur deras dari sudut wajah Silvia.

Keadaan saat itu sedang kacau oleh wartawan yang masih penasaran dengan siapa mantan kekasih dari Silvia. Dan bagaimana bisa mantan kekasih bertugas menjadi pengawal pribadi dari istri Presdir Lu?

Keadaan ini membuat mereka selalu bertanya – tanya dan memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan berita yang lebih besar dari sebelumnya. Para wartawan terus mendesak Silvia yang jelas – jelas kondisinya sedang tidak baik.

"Wangchu!!" panggil Ludius dengan lantang.

Wangchu yang datang bersama dengan beberapa anggotanya menghadap pada Ludius. "Ludius, maaf sudah membuat mu menunggu lama. Aku sudah membawa beberapa anggota kita untuk menenangkan para wartawan yang menggila."

Ludius semakin cemas melihat Silvia terus merintih kesakitan dan di satu sisi ia memikirkan para wartawan yang mulai menggila. "Cemas kau tenangkan para wartawan, cari cara untuk meyakinkan mereka. Aku harus pergi membawa Silvia kembali ke Mansion untuk mendapat penanganan intensif".

Dengan perasaan cemas yang hinggap di hati Ludius melihat Silvia merintih kesakitan, ia mengangkat Silvia dalam gendongannya. Para anggota Organisasi bergerak membuat barikade jalan agar Ludius bisa lewat dengan mudah.

"Minggir semua! Karena kalian, kondisi Silvia memburuk. Jika sesuatu terjadi pada Silvia, aku TIDAK AKAN MEMAAFKAN KALIAN!!". Ancam Ludius sambil menatap tajam pada wartawan yang membuat gaduh.

"Sayang, bertahanlah.." Ludius membwa Silvia keluar gedung pertemuan.

-

Sedangkan keadaan di dalam gedung, semua wartawan merasa tidak puas dengan jawaban dari Ludius. Namun mereka sadar, orang yang mereka hadapi adalah Ludius Lu, penguasa daratan China. Jadi untuk sementara mereka diam untuk menunggu klarifikasi selanjutnya dari Pihak Ludius.

Karena menurut mereka, berita kali ini sungguh menarik perhatian dunia. Di karenakan kasus Ludius saling bersangkutan dengan orang – orang besar dari berbagai Negara. Jadi mereka dengan sabar menunggu klarifikasi selanjutnya di dalam gedung.

Di tengah penantian para wartawan yang juga di awasi oleh orang – orang dari Naga Imperial, 3 orang dengan 2pria dan seorang wanita datang dengan beberapa pengawal dengan pakaian dari Kerajaan Eropa masuk.

"Beri jalan untuk Putra Mahkota Kerajaan Hardland!" seru seseorang.

Barikade dari organisasi Naga Imperial menunduk memberi hormat pada orang yang berjalan melewati mereka. Aura kepemimpinan keluar dari 2 orang yang memakai pakaian khas Kerajaan Hardland.

Sedangkan para wartawan sendiri tercengang dan tidak menyangka bahwa Putra Mahkota dari Kerajaan Hardland bahkan hadir dalam acara konferensi pers yang Ludius selenggarakan. ,