" Nona apa yang anda bisikan ketelinga tuan muda sehingga tuan mau berdansa dengan nona Sisil ", tanya kevin .
" owh itu gampang saja , aku bilang kalo dia itu homo ", kwkwwkwk Zira tertawa .
" Nona apakah kamu tidak ingat dengan janji kamu dengan tuan muda ", tanya Kevin masih dengan posisi yang sama yaitu membelakangi Zira .
" ingat kok , aku ingat , tapi aku kasihan melihat nona Sisil , kenapa sih ubi kayu itu gak bisa lembut dengan seorang cewek , apalagi itu calon istri nya ", ucap Zira .
" Nona seperti nya anda akan mendapatkan hukuman dari tuan muda ", ucap Kevin .
" aih yang betul asisten Kevin ", tanya Zira lagi .
Kevin mengangguk kan kepalanya .
Beberapa saat kemudian datang seorang lelaki tua dengan perut buncitnya mendekati Zira dan mengajak Zira untuk berdansa .
" Maukah nona berdansa dengan saya ", tanya si lelaki tua tersebut .
" aih maaf saya berdansa dengan dia ", Zira langsung menolak dan menarik tangan asisten Kevin .
" Nona apa yang kamu lakukan ", tanya Kevin karena dia tidak mengerti untuk apa tangan nya di tarik .
" untuk dansa ", ucap Zira cepat .
Mereka berdua sudah berdiri di lantai dansa , Kevin melihat ke atas tidak berani menatap Zira , mereka berdua belum berdansa sama sekali .
" Nona kamu jangan membuat ku dapat masalah ", ucap Kevin masih dengan tatap ke atas .
" Hey apa kamu tega melihat aku berdansa dengan buaya putih itu , hah ", ucap Zira cepat sambil memonyongkan bibir nya ke arah lelaki tua tadi
" iya nona , tapi kenapa harus saya " , ucap Kevin .
" hei kenapa kamu melihat keatas terus ", tanya Zira .
" aku sakit mata nona , aku tidak mau kamu ketularan ", ucap Kevin cepat .
Ziko dan Sisil masih berdansa , Sisil mengeluarkan jurusnya , dia membenamkan kepalanya di dada ziko yang bidang .
" sayang aku senang , kita bisa dekat lagi , aku ingin kita seperti dulu ", ucap Sisil .
Ziko tidak menghiraukan ucapan Sisil sama sekali dia masih menahan emosi nya untuk tidak merusak pesta orang tua nya.
kamu beruntung Sisil , dari tadi aku ingin mencampakkan mu , tapi aku tidak mau merusak pesta orang tua ku , batin ziko .
" asisten Kevin ayo kita berdansa kita di sini bukan mau mengobrol , apa kamu gak lihat semua orang memperhatikan kita , oh ya kamu gak liat kamu kan menatap ke atas ", ucap Zira .
" lihat sayang apa yang di lakukan perempuan itu dengan asisten Kevin , apa mereka mau berdansa juga ", ucap Sisil .
Mendengar ucapan Sisil , ziko langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang di maksud Sisil .
Ziko langsung melepas pelukan Sisil dan berjalan ke arah Zira dan Kevin .
Sisil merasa marah melihat perlakuan ziko kepada nya . Sisil keluar dari lantai dansa berusaha untuk menghindari tatapan dari semua orang yang masih bingung .
" Zira gara - gara kamu aku di tinggal kan di lantai dansa sendirian ", gerutu Sisil .
" Hey apa yang kalian lakukan di sini ", tanya ziko .
Mendengar suara ziko Kevin membuka mata nya dan melihat ke arah ziko sebaliknya dengan Zira , Zira hanya cuek .
" ngobrol ", ucap Zira cepat .
Kevin pergi keluar dari lantai dansa tinggal ziko dan Zira yang saling berhadapan - hadapan .
" Hey asisten Kevin kamu mau kemana ".
teriak Zira sambil menutup mulutnya karena teriakan nya semua orang melihatnya ke arah nya .
Kevin tidak menghiraukan teriakan Zira , dia pergi meninggalkan Zira dan ziko .
duh selamat selamat , nona - nona kamu hampir membuat ku kena hukum pancung dari tuan muda ziko , duh Nona kamu imut banget kamu punya duplikat gak sih , batin Kevin .
Ziko langsung menarik tangan Zira , ziko memegang pinggang Zira dan menggenggam tangan Zira yang lain .
" aih kamu mau ngapain ", tanya Zira yang sedikit gugup .
" letakkan tangan mu di bahu ku ", perintah ziko .
" gak aku gak mau ", ucap Zira cepat .
" cepat letakkan tangan mu di bahuku , atau kamu mau aku cium ", bentak ziko .
" iya iya ", ucap Zira cepat .
Posisi mereka berdua sangat dekat , tubuh zira nempel ke dada ziko , aroma tubuh maskulin terpancar dari tubuh ziko , sebaliknya aroma wangi dari tubuh zira dan gunung kembar Zira yang menempel di dada ziko membuat ziko susah menelan Saliva nya .
aih kenapa dengan jantung ku , aduh mata laser mu merontokkan bakteri - bakteri baik dalam diri ku , batin zira .
Sebaliknya
Kenapa dia bisa begitu cantik , ingin sekali aku melumat bibir imut mu untuk memastikan mulut mu ada micin nya apa tidak , batin ziko .
Mereka berdua saling pandang dan diam seribu bahasa .
Zira berusaha menutupi kegugupannya .
" Tuan tuan ", ucap Zira.
" Apa ? jangan kamu bilang ada taik mata lagi di mata ku ", ucap ziko cepat .
" like episode favorit kalian ya dan komen yang banyak , jangan lupa vote yang banyak biar author semangat update nya ", terimakasih .