Ziko menyusuri beberapa ruangan menuju ke ruang makan , dia masih memikirkan pemandangan yang baru saja di lihat nya pagi ini .
Dia seperti mendapat kan vitamin D di pagi hari yaitu vitamin dada ????????????.
Zira bejalan menuju ruang makan di sana formasi sudah lengkap ada Tuan besar , nyonya Amel , tuan muda dan Zelin .
Melihat kedatangan Zira , nyonya Amel menyambut nya dengan senyuman nya .
Nyonya Amel menghampiri Zira yang masih mematung karena tidak tau mau duduk di sebelah mana .
" Mari sini ", ucap nyonya Amel sambil menuntun zira untuk duduk di sebelah ziko .
Mereka menikmati sarapan dengan diam dan hening hanya suara sendok yang terdengar seperti sedang bertengkar satu sama lain .
Ziko yang duduk di sebelah Zira menjadi salah tingkah sesekali dia melirik ke arah Zira .
Selesai makan Nyonya Amel mengajak Zira untuk berkeliling mansion , Tuan besar melakukan aktivitas nya di ruang fitness , Zelin pergi ke kampus , Ziko berada di ruang keluarga sambil memainkan ponselnya .
" Zira maafkan Tante ya ", ucap Nyonya Amel sambil mengelus rambut Zira .
Zira merasa tentram dengan perilaku yang di berikan Nyonya Amel , dia merasa seperti bersama ibu nya .
Ada kerinduan yang sangat dalam diri Zira .
Zira berusaha untuk menutupi kerinduan nya .
Nyonya Amel berusaha mendekatkan dirinya dengan Zira , walaupun itu tidak mudah buat Zira .
Setelah berkeliling mansion Nyonya Amel beserta Zira kembali ke ruang keluarga di sana sudah ada ziko dan Kevin .
" baiklah Zira , Tante tinggal dulu ya ", Nyonya Amel pergi meninggalkan Zira bersama ziko dan Kevin .
Ziko masih sibuk dengan Kevin membicarakan masalah pekerjaan nya .
" Tuan aku mau ke butik ", ucap Zira .
Ziko memberhentikan percakapan nya dengan ziko setelah mendengar ucapan Zira .
" Kamu tidak usah ke butik ini hari ", ucap ziko cepat melanjutkan percakapan nya lagi dengan Kevin .
" Kenapa ", tanya Zira bingung .
jangan bilang aku tidak boleh melakukan rutinitas ku lagi , batin zira .
Ziko tidak menjawab hanya mengambil remote televisi dan memencet salah satu tombol .
Zira melihat ke arah televisi , semua saluran televisi menayangkannya berita tentang mereka berdua .
Zira mengambil remote yang di letakkan ziko di meja , dia menekan tombol volume .
Semua media menyebut nama nya sebagai perempuan yang sangat beruntung .
" beruntung apa nya yang iya buntung ", gerutu Zira pelan .
Zira berdiri dari sofa dan hendak pergi menuju kamar nya .
" Mau kemana kamu ", tanya ziko cepat .
" Saya mau ke kamar ambil ponsel ", ucap Zira cepat .
Ziko langsung memberikan ponsel nya kepada Zira .
" Untuk apa ", tanya Zira .
" aku punya ponsel kok ", ucap Zira cepat .
Ziko mengelus dahinya dengan tangan nya .
" Ini bukan untuk mu , pake dan hubungi siapa yang mau kamu hubungi ", ucap ziko cepat .
Zira langsung mengambil ponsel ziko dan pergi meninggalkan ruang makan , dia memencet nomor ponsel seseorang .
" Halo ",
" halo , Lina ", ucap Zira cepat .
" ini siapa " , tanya Lina karena nomor ponsel yang tertera di ponsel nya nomor asing dan tidak terdaftar dalam daftar dalam ponsel nya .
" Ini saya Zira " , ucap Zira cepat .
" Mbak Zira ya , mbak Zira hebat ya udah jadi calon istri Tuan muda , mbak masuk dalam semua saluran televisi wah mbak hebat , mbak jadi Cinderella dalam semalam ", ucap lina cepat .
" Lina - lina dengar dulu ", ucap Zira cepat .
" iya mbak ", ucap lina .
" Bagiamana keadaan butik ", tanya Zira cepat .
" Butik aman mbak , cuma seperti nya kita kekurangan karyawan mbak ", ucap lina polos .
Zira bingung dengan ucapan terlahir Lina .
" Maksudnya ", tanya Zira lagi .
" ya mbak semenjak berita mengenai pertunangan mbak Zira dan tuan muda di tayangkan di televisi sekarang Zira boutique banyak di datang pengunjung , ini aja ramai banget mbak ", ucap lina .
" ya udah saya akan ke sana " , ucap Zira cepat .
" gak usah mbak , mbak gak usah datang banyak pengunjung datang selain membeli mereka juga mau minta foto sama mbak Zira , mbak Zira hebat dah jadi artis " , ucap lina lagi .
" Baiklah saya tidak jadi datang , kamu urus semua nya ya , kalo ada apa - apa hubungi saya ke nomor saya ", ucap Zira tegas .
" memang nya ini bukan nomor mbak Zira ", tanya Lina lagi .
" Bukan ini nomor si tuan muda ", ucap Zira cepat .
" wah hebat mbak Zira pagi - pagi udah berduaan ", ucap lina lagi .
Zira tidak menghiraukan ucapan Lina dia menutup panggilannya dan kembali ke ruang keluarga untuk mengembalikan ponsel ziko .
" Makasih ", ucap Zira .
Zira mengembalikan ponsel yang di pinjam nya ke tangan ziko .
" duduk ", ucap ziko sambil menepuk sofa di sebelah nya .
Zira Langsung duduk dengan cepat tidak ada bantahan sama sekali .
" Jadi kamu ke butik " , tanya ziko .
" gak lah ", ucap Zira cepat .
" baiklah karena kamu sudah jadi calon istri ku jadi aku akan memberikan seorang supir sekaligus pengawal pribadi untuk mu ", ucap ziko cepat .
Zira yang mendengar ucapan ziko dengan cepat langsung melihat ke arah ziko yang tadi nya melihat ke arah lain.
" gak usah pake supir atau pengawal , saya tidak terbiasa ", ucap Zira cepat .
" Kamu ini , ini bukan mengenai biasa atau tidak biasa tapi ini mengenai keselamatan mu ", ucap ziko tegas .
Zira masih mendengar kan ziko .
" Kamu tau kalo kamu sudah masuk dalam bagian Keluarga Raharsya keamanan mu harus di utamakan karena banyak saingan atau siapapun yang ingin menghancurkan bisnis kami , jadi untuk antisipasi kamu harus pake supir sekaligus pengawal ", ucap ziko cepat .
Mendengar ucapan ziko , Zira merasa takut dia hanya mengikuti saran dari ziko .
" like komen dan vote yang banyak ya terimakasih ".