Zira masih berkutat dengan aktivitas nya di butik , Zira mendesain banyak pakaian karena banyak nya pesanan yang datang .
Ponsel Zira berdering tertera nomor asing , Zira tidak mengangkat panggilan tersebut dia masih kembali fokus dengan desain nya . Akhirnya panggilan itu berhenti tidak beberapa menit nomor yang tadi kembali menghubungi nya .
Zira mengangkat dengan malas .
" Ya halo ", ucap Zira .
" Zira ini aku fiko ", ucap si penelepon .
Mendengar nama fiko , Zira langsung panik .
aduh mati aku , bagaimana ini pasti dia ingin jawaban dari ku , apa aku bilang tunggu 1 tahun lagi , atau aku bilang yang sebenarnya atau aku pura - pura amnesia , batin zira .
" Halo Zira kamu masih mendengar kan ku , apakah kamu ada waktu nanti siang ", ucap fiko dari ujung ponsel nya .
" Eh iya , aku mendengar kan kamu fiko , iya aku ada waktu ", ucap Zira gugup .
" Baiklah aku tunggu kamu di restoran xxx , sampai jumpa ", ucap fiko ramah sambil menutup panggilan nya .
Tut Tut Tut suara panggilan berakhir Zira meletakkan kembali ponsel nya .
" Apa yang harus aku lakukan , aduh bagaimana ini , baiklah aku pasti bisa ", ucap Zira memberikan semangat untuk dirinya sendiri .
Suara ponsel Zira kembali berdering , Zira melirik ponsel nya lagi - lagi nomor asing , Zira menutup panggilan tersebut .
Nomor itu kembali menghubungi Zira . Zira mengangkat dengan sedikit emosi .
" Ya halo ", ucap Zira ketus .
" Zira ", tanya si penelepon .
" Bukan ini bukan Zira ini nenek nya Zira ", ucap Zira ketus .
" Ziraaaaa ", teriak si penelepon .
Zira menjauhkan ponsel nya yang berada di dekat telinga karena teriakan dari si penelepon sangat memekak kan telinga nya .
" Idih ini suara keceng amat kayak suara emak - emak lagi menang arisan ", guman Zira pelan .
" Bisa gak sih kamu gak teriak , telingaku jadi lepas nih ", ucap Zira cepat .
Zira masih belum tau siapa yang menghubungi nya tapi suara nya tidak asing .
" Zira siang ini kita akan makan siang bersama ", ucap si penelepon .
" Ini siapa , kenapa anda memberi perintah kepada saya ", ucap Zira cepat .
" Ini calon suami mu , apa kamu tidak mengenal suara ku ", ucap ziko keras .
Zira menepuk dahinya dengan tangan nya .
" Mana saya kenal dengan suara anda , biasanya suara anda terdengar sangat seksi tapi ini suara anda seperti suara toa yang rusak ", ucap Zira cepat .
" Udah saya tidak mau berdebat dengan kamu datang ke restoran xxx ", ucap ziko cepat sambil menutup panggilan nya .
Tut Tut Tut .
" Cih ini orang lama - lama ya , sewaktu konferensi pers aja bisa romantis ", gerutu Zira .
Zira melihat nama restoran yang di ucapkan ziko di atas kertas karena dia sudah menyalin nya kemudian dia melihat kembali nama restoran yang di sebut kan fiko .
" Lah ini restoran yang sama dan jam yang sama dengan orang yang berbeda ", ucap Zira cepat .
" aduh kenapa sih dengan kalian , apa tidak ada restoran yang lain kenapa harus di situ ", gerutu Zira sambil meletakkan kepalanya di atas meja .
Zira mulai berpikir keras apa yang harus di lakukannya .
" Aku bilang aja sama si ubi kayu kalo aku lagi gak enak badan , eh tidak mana percaya dia ", ucap Zira sambil tetap dengan pikiran nya .
" atau aku percepat waktu makan ku dengan si ubi kayu , pasti dia mau ", ucap Zira senyum .
Zira menghubungi nomor ziko , nomor ziko sudah di simpan nya di dalam daftar kontak .
Dia memberikan nama ziko di dalam daftar kontak nya " ubi kayu gosong " Zira tersenyum .
" halo tuan " , ucap Zira cepat .
" hemmmm , bisa gak makan nya sekarang ", tanya Zira .
" ini jam berapa masih jam 9 kamu sudah lapar , apa kamu tidak sarapan ", tanya ziko cepat .
" gak ", ucap Zira .
Zira sudah sarapan sebenarnya tapi dia berbohong kepada ziko .
" tidak " , ucap Zira pelan .
" Apa ", teriak ziko .
" Kenapa kamu gak makan kalo kamu sakit aku juga yang repot kamu tau ", ucap ziko sedikit teriak .
" Cih kenapa teriak sih , iya kamu bisa gak ", tanya Zira .
Lama ziko diam tidak menjawab Zira .
" Kamu datang ke kantor sekarang juga ", ucap ziko sambil menutup panggilan nya .
Zira yang mendengar ucapan bingung .
" Aku mau mengajak dia makan tapi aku malah di suruh ke kantor apa sekarang kantor nya sudah berubah jadi warteg ", guman Zira pelan .
Zira mengambil tas nya dan keluar dari butik di depan butik sudah ada seorang supir sekaligus pengawal untuk Zira seperti yang di perintah kan ziko .
" pak bisa antarkan saya ke kantor tuan
muda ", ucap Zira sopan .
" Baik nona ", ucap bapak tersebut .
Mobil sudah menyusuri setiap jalan menuju kantor tuan muda . Mobil sudah sampai di depan gedung Raharsya Group hanya dalam waktu 15 menit mereka sudah sampai .
Zira berjalan menuju loby , Zira menuju meja resepsionis .
" Permisi saya mau bertemu Tuan muda ziko ", ucap zira ramah .
" Silahkan Nona , tuan muda sudah menunggu anda ", ucap si resepsionis .
Zira mengangguk . Zira berjalan menuju lift menekan tombol lift menuju lantai yang di tuju nya .
" Seperti nya resepsionis itu baru yang kemaren kemana ya ", guman Zira pelan .
Pintu lift terbuka Zira keluar dari lift . Banyak karyawan berlalu lalang melewati Zira , mereka senyum dan sedikit membungkuk kan kepalanya .
" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih ".