Daniah menatap dirinya di balik
cermin kamar mandi. Ia bisa gila sendiri melihat rambutnya yang sekarang. Ini
bukan dirinya. Ya walaupun memang terlihat lebih rapi, lebih cantik. Cih,
cantik. Ya Daniah tahu satu kata itu tidak tidak akan pernah mewakili dirinya. Tapi memang dia
terlihat lebih baik dengan gaya rambut seperti ini.
Kenapa aku tidak pernah mencoba
meluruskan rambut ku ya. Ya, omongan ibu tiri ku yang mengatakan rambut ku
menjijikan seperti milik ibu malah membuat ku ingin menyiksanya dengan
melihatnya setiap hari. Kekanakan sekali. Biarkan saja. Sekarang wanita itu
pasti sangat senang karena tidak melihat rambut ku inikan. Apa tuan Saga akan
menyukainya ya kalo melihat. Haha, memang apa perduli ku kalau sigila itu suka
atau tidak.
Daniah keluar dari kamar. Memeriksa
hp. Kenapa sekertaris Han tidak mengirimkan pesan apa-apa ya. Apa tuan Saga
tidak pulang untuk makan malam. Daniah menuruni tangga. Dia berpapasan dengan
pelayan yang sedang mengatur meja makan. Pelayan itu terlihat terkejut, lalu
menundukan kepala sopan pada Daniah.
Ya, kau pasti melihat aneh rambut ku ya.
Daniah mencari di mana kepala pelayan.
Ternyata dia sedang di dapur memberikan beberapa instruksi kepada para pelayan
yang lain.
“ Permisi pak Mun.”
Dia langsung berjalan mendekati Daniah. “ Ada yang bisa saya bantu nona?”
“ Tidak ada apa-apa pak. Saya hanya mau bertanya, apa tuan Saga tidak kembali ke rumah untuk makan malam.”
“ Tuan muda tidak makan malam di rumah malam ini, karena ada pekerjaan.”
“ Begitu ya, kapan dia akan pulang.” Tanya Daniah lagi memastikan.
“ Saya belum mendapat informasi pastinya nona. Biasanya tengah malam, nanti saya akan bangunkan nona jika tuan muda kembali.”
“ Hehe ia pak. Hidup pak Mun berat sekali juga ya sepertinya. Ayo kita toss.” Daniah mengantung tangannya di
udara. Di hadapan Pak Mun, laki-laki itu terdiam dan hanya memandang binggung. “Toss. Begini.” Daniah memperagakaan. Pak Mun walaupun canggung mengikuti. “ Semoga hidup kita lebih baik kedepanya.” Pak Mun mengangukan kepalanya, walaupun
masih tidak mengerti apa yang dimaksud Daniah.
Jadi Pak Mun itu kapan tidur dan
istirahatnya ya. Kira-kira berapa ya gajinya.
“ Wahhh, wahhhh siapa ini?”
Daniah melengos saat dia sudah
sampai di meja makan. Dia sudah merasa kelelahan hari ini, tidak mau berdebat
lagi. Memang bertengkar sudah seperti minum obat apa, rutin. Tapi ntah kenapa,
kalau Daniah diam dan tidak memperdulikan malah kedua adik iparnya ini seperti semakin
terangsang dan terpancing untuk membuat api berkobar.
“ Kau meluruskan rambut mu?”
“ Haha, supaya apa? Supaya terlihat seperti kakak difoto yang ditunjukan Clarissa tadi pagi.”
Sial! Kenapa memang momenya pas begini. Daniah geram sendiri.
Ini perintah kakak gila mu!
kenapa waktunya pas begini. Aku bicara apapun hanya terdengar sebagai dalil
mengelikan. Malah aku yang akan malu. Jadi baiklah, sebaiknya aku mengalah dan
diam saja.
Oh, apa kalau Daniah diam saja
masalah selesai. Tentu tidak wahai penduduk bumi. Mulut berbisa dua adik ipar
malah semakin menjadi-jadi. Daniah sudah tidak tahan. Telinganya perih. Apalagi
saat melihat ibu mertuanya yang malah tersenyum senang melihatnya terhina
seperti itu.
Brak! Daniah mengebrak meja makan.
Meletakan sendok. Dia siap menyerang balik setiap ucapan yang dikeluarkan dari
bibir cantik kedua adik iparnya. Dan pertengkaran pun terjadi. Semua orang
bicara dengan suara keras. Daniah mendelik tajam pada ibu mertuanya yang kenapa
hanya menonton dan menikmati pertunjukan.
“ Terimakasih makan malamnya hari ini Pak Mun.” Daniah menoleh pada Pak Mun yang berdiri tidak jauh dari meja makan. Posisinya saat semua penghuni rumah ini makan.
“ Anda bahkan belum makan malam nona, kembalilah ke meja anda. Anda harus makan kan?”
“ Saya sudah tidak berselera.”
Daniah meninggalkan ruang makan.
Berjalan tidak tahu kemana langkah kakinya melangkah. Dia sendiri belum sempat
berkeliling rumah ini. Tapi dia tetap membawa kakinya melangkah, toh dia tidak
mungkin kesasarkan. Penjaga rumah ini saja ada di setiap sudut rumah. Kalau dia
kesasar diakan bisa bertanya juga.
BERSAMBUNG.....................